Air Ketuban Berkurang: Kenali Tanda & Bahayanya

Ilustrasi ibu hamil dengan cairan ketuban Ilustrasi sederhana menunjukkan seorang ibu hamil yang dikelilingi oleh kantung ketuban yang berisi janin. Bayi

Air ketuban, cairan jernih yang mengelilingi janin selama kehamilan, memainkan peran krusial dalam perkembangannya. Cairan ini tidak hanya melindungi bayi dari benturan eksternal, tetapi juga membantu menjaga suhu yang stabil, memungkinkan gerakan janin untuk perkembangan otot dan tulang, serta mencegah tali pusat terkompresi. Namun, terkadang ibu hamil bisa mengalami kondisi di mana volume air ketuban berkurang, yang dikenal sebagai oligohidramnion. Kondisi ini memerlukan perhatian serius karena dapat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi.

Apa Itu Air Ketuban?

Air ketuban terbentuk sejak trimester pertama kehamilan dan terus meningkat volumenya hingga mencapai puncaknya di akhir kehamilan. Cairan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk sekresi kelenjar janin dan cairan ketuban itu sendiri yang berasal dari sel-sel janin dan plasenta. Air ketuban memiliki fungsi vital:

Penyebab Air Ketuban Berkurang

Berkurangnya volume air ketuban bisa disebabkan oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu, sementara yang lain terkait dengan perkembangan janin. Beberapa penyebab umum meliputi:

Tanda-tanda Air Ketuban Berkurang

Seringkali, gejala air ketuban berkurang tidak selalu jelas terasa, terutama jika berkurangnya terjadi secara bertahap. Namun, beberapa tanda yang mungkin bisa diwaspadai oleh ibu hamil adalah:

Bahaya Air Ketuban Berkurang

Oligohidramnion bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Dampaknya bisa serius bagi janin, terutama jika terjadi pada trimester ketiga kehamilan:

Penting untuk Diketahui: Jika Anda merasa ada yang tidak beres dengan gerakan janin Anda, atau Anda mencurigai adanya masalah lain terkait kehamilan, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter atau bidan Anda. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk keselamatan Anda dan buah hati.

Diagnosis dan Penanganan

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis oligohidramnion. Metode diagnosis yang umum meliputi:

Penanganan oligohidramnion akan sangat bergantung pada usia kehamilan dan penyebabnya. Beberapa pilihan penanganan yang mungkin dilakukan meliputi:

Menjaga kesehatan selama kehamilan dengan nutrisi yang baik, hidrasi yang cukup, dan memeriksakan diri secara rutin ke dokter adalah langkah pencegahan terbaik. Jika Anda memiliki kekhawatiran, jangan sungkan untuk mendiskusikannya dengan tenaga medis profesional.

🏠 Homepage