Penyebab Ketuban Hijau dan Implikasinya pada Kehamilan

Simbol peringatan kesehatan kehamilan

Ketuban, atau kantung ketuban, adalah lapisan membran yang mengelilingi janin selama kehamilan. Cairan ketuban di dalamnya berfungsi sebagai pelindung bagi janin dari benturan, menjaga suhu janin tetap stabil, serta membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan. Normalnya, cairan ketuban berwarna bening atau sedikit keruh.

Namun, terkadang ibu hamil dapat mendapati cairan ketuban yang berwarna hijau. Fenomena ini dikenal sebagai ketuban hijau atau meconium-stained amniotic fluid. Warna hijau ini berasal dari mekonium, yaitu feses pertama janin yang biasanya dikeluarkan setelah lahir. Keberadaan mekonium di dalam cairan ketuban merupakan tanda bahwa janin mungkin mengalami stres atau masalah selama kehamilan atau persalinan.

Penyebab Ketuban Hijau

Ketuban hijau umumnya disebabkan oleh stres pada janin yang memicu gerakan usus dan pengeluaran mekonium sebelum waktunya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan janin mengalami stres meliputi:

1. Janin Kurang Oksigen (Hipoksia Janin)

Ini adalah penyebab paling umum dari ketuban hijau. Ketika janin tidak mendapatkan cukup oksigen, sistem pencernaannya bisa terganggu, menyebabkan relaksasi sfingter anus dan pengeluaran mekonium. Hipoksia janin bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti masalah pada plasenta (misalnya solusio plasenta atau plasenta previa), tali pusat yang tertekan atau prolaps, atau kelainan pada janin itu sendiri.

2. Kehamilan Lewat Waktu (Post-Term Pregnancy)

Kehamilan yang berlangsung lebih dari 40 minggu berisiko lebih tinggi mengalami ketuban hijau. Pada usia kehamilan yang lebih tua, janin mungkin lebih rentan terhadap stres, dan sistem pencernaannya lebih matang sehingga siap untuk mengeluarkan mekonium.

3. Gangguan Pertumbuhan Janin (Intrauterine Growth Restriction/IUGR)

Janin yang pertumbuhannya terhambat di dalam rahim mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup. Stres kronis akibat kondisi ini dapat memicu pengeluaran mekonium.

4. Kematangan Janin yang Berlebih

Meskipun jarang, kadang-kadang janin yang sangat matang di akhir kehamilan juga bisa mengeluarkan mekonium.

5. Masalah pada Tali Pusat

Tali pusat yang terkompresi atau melilit janin dapat mengurangi aliran oksigen, menyebabkan stres pada janin dan memicu pengeluaran mekonium.

6. Kelainan Bawaan pada Janin

Dalam kasus yang sangat jarang, kelainan bawaan tertentu pada sistem pencernaan janin dapat menyebabkan masalah yang berujung pada pengeluaran mekonium.

Implikasi dan Risiko Ketuban Hijau

Kehadiran mekonium di dalam cairan ketuban bukanlah kondisi yang boleh dianggap remeh. Mekonium bersifat kental dan dapat berisiko jika terhirup oleh janin saat persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang dikenal sebagai sindrom aspirasi mekonium (MAS).

Sindrom Aspirasi Mekonium (MAS)

MAS terjadi ketika janin menghirup mekonium ke dalam paru-parunya saat berusaha bernapas sebelum atau selama proses kelahiran. Mekonium dapat menyumbat saluran udara kecil di paru-paru, menyebabkan peradangan, infeksi, dan kesulitan bernapas yang parah. Gejala MAS pada bayi baru lahir meliputi:

Bayi yang mengalami MAS memerlukan perawatan medis intensif, termasuk bantuan pernapasan dan terkadang antibiotik jika terjadi infeksi.

Penanganan dan Tindakan Medis

Jika dokter atau bidan mendeteksi adanya ketuban hijau saat pemeriksaan atau saat pecah ketuban, beberapa tindakan akan segera dilakukan:

Pentingnya Komunikasi dengan Tenaga Medis

Jika Anda adalah ibu hamil dan mendapati cairan ketuban berwarna hijau, jangan panik. Segera hubungi dokter atau bidan Anda. Berikan informasi yang jelas tentang kondisi Anda. Tenaga medis akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan keselamatan Anda dan bayi Anda. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, risiko komplikasi akibat ketuban hijau dapat diminimalkan.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua kasus ketuban hijau berujung pada masalah serius. Namun, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk memastikan kesehatan bayi baru lahir.

🏠 Homepage