Ilustrasi anatomi kandung kemih dan ginjal

Penyebab Sering Kencing (Poliuria) dan Cara Mengatasinya

Merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya bisa menjadi kondisi yang mengganggu dan terkadang menimbulkan kekhawatiran. Fenomena ini, yang dikenal secara medis sebagai poliuria, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis yang lebih serius. Memahami akar permasalahan adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat.

Apa Itu Sering Kencing?

Secara umum, seseorang dianggap sering buang air kecil jika frekuensi buang air kecilnya meningkat secara signifikan melebihi kebiasaan normalnya, yang biasanya berkisar antara 4 hingga 10 kali dalam sehari. Volume urin yang dikeluarkan juga bisa normal atau meningkat.

Penyebab Umum Sering Kencing

Beberapa faktor dapat memicu peningkatan frekuensi buang air kecil. Mari kita bedah satu per satu:

1. Asupan Cairan yang Tinggi

Ini adalah penyebab paling sederhana dan umum. Jika Anda minum lebih banyak cairan dari biasanya, baik itu air putih, teh, kopi, atau minuman lain, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan cairan melalui urin. Kopi dan teh mengandung kafein yang bersifat diuretik, mempercepat produksi urin.

2. Konsumsi Minuman atau Makanan Tertentu

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK adalah infeksi bakteri pada bagian mana pun dari sistem saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Selain sering ingin buang air kecil, gejala ISK lain yang perlu diwaspadai adalah rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri di perut bagian bawah, urin keruh, atau berbau tidak sedap.

4. Diabetes Melitus

Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan gula melalui urin. Akibatnya, tubuh kehilangan lebih banyak cairan, yang memicu rasa haus berlebih dan sering buang air kecil. Fenomena ini dikenal sebagai 3J (Jajan, Jauh dari WC, dan Jumlah urin banyak).

5. Overactive Bladder (OAB) atau Kandung Kemih Overaktif

OAB adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak terkendali, meskipun kandung kemih belum terisi penuh. Ini menyebabkan keinginan mendadak untuk buang air kecil yang sulit ditahan, bahkan terkadang disertai inkontinensia urin (mengompol).

6. Kehamilan

Selama kehamilan, rahim yang membesar akan menekan kandung kemih, mengurangi kapasitasnya. Hormon kehamilan juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini adalah kondisi yang sangat umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama dan ketiga.

7. Masalah Prostat (pada Pria)

Pembesaran kelenjar prostat (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH) atau peradangan prostat (prostatitis) dapat menekan uretra, menghambat aliran urin. Hal ini seringkali menyebabkan sensasi kandung kemih tidak kosong sepenuhnya, sehingga penderitanya merasa perlu buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari (nokturia).

8. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat, seperti diuretik (untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau edema), obat penenang, atau obat tertentu untuk kondisi medis kronis, dapat memiliki efek samping meningkatkan frekuensi buang air kecil.

9. Kondisi Medis Lainnya

Penyebab lain yang mungkin meliputi:

Kapan Harus Khawatir dan Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun sering kencing bisa disebabkan oleh hal-hal sepele, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami:

Cara Mengatasi Sering Kencing

Penanganan sering kencing sangat bergantung pada penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan mungkin melakukan tes urin, tes darah, atau pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan diagnosis. Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan merekomendasikan penanganan yang sesuai, yang bisa meliputi:

Jangan abaikan gejala sering kencing. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, Anda dapat kembali menjalani hidup yang nyaman dan sehat.

🏠 Homepage