Ilustrasi perbedaan cairan tubuh.
Saat kehamilan memasuki usia lanjut, beberapa ibu hamil mungkin merasa khawatir ketika mengalami keluarnya cairan dari vagina. Ada kalanya cairan tersebut bisa disalahartikan antara air ketuban yang merembes atau pecah, dengan air kencing yang mungkin bocor akibat tekanan pada kandung kemih. Memahami perbedaan keduanya sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Cairan ini berperan penting dalam melindungi bayi dari benturan, menjaga suhu rahim, mencegah tali pusat tertekan, serta membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan bayi. Jika air ketuban merembes atau pecah sebelum waktunya, ini bisa menjadi tanda persalinan atau risiko infeksi bagi ibu dan bayi. Sementara itu, keluarnya air kencing yang tidak disengaja (inkontinensia urin) saat hamil, meskipun umum terjadi, tidak memiliki urgensi yang sama dengan pecahnya ketuban.
Air ketuban memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari air kencing:
Air kencing yang keluar secara tidak sengaja saat hamil biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Cara Sederhana untuk Mengecek: Cobalah untuk menahan aliran cairan tersebut. Jika Anda bisa mengontrolnya, kemungkinan besar itu adalah air kencing. Namun, jika cairan terus mengalir tanpa bisa dikendalikan, ini bisa jadi tanda pecahnya air ketuban.
Jika Anda tidak yakin dengan jenis cairan yang keluar, atau jika Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut, segera hubungi dokter atau bidan Anda:
Dokter atau bidan dapat melakukan pemeriksaan sederhana menggunakan alat khusus atau tes pH untuk memastikan apakah cairan tersebut benar air ketuban atau bukan. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari bantuan medis. Keamanan Anda dan bayi adalah prioritas utama.
Memahami perbedaan antara air ketuban dan air kencing adalah pengetahuan penting bagi setiap ibu hamil. Dengan memperhatikan karakteristik cairan yang keluar, Anda dapat mengambil langkah yang tepat jika diperlukan, memberikan ketenangan pikiran, dan memastikan perawatan yang optimal selama masa kehamilan.
Konsultasi dengan Dokter Kandungan Anda