Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa. Ini adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Memahami alur kejadian dan langkah-langkah penanganan sangat krusial bagi siapa saja, terutama bagi tenaga medis dan individu yang memiliki risiko alergi tinggi.
Diagram alur sederhana dari pemicu hingga penanganan syok anafilaktik.
Apa Itu Syok Anafilaktik?
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang terjadi secara cepat dan dapat berakibat fatal. Kondisi ini melibatkan sistem kekebalan tubuh yang melepaskan sejumlah besar zat kimia, termasuk histamin, yang dapat menyebabkan gejala anafilaksis. Ketika reaksi ini menjadi parah dan menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis, kesulitan bernapas yang hebat, dan potensi hilangnya kesadaran, kondisi tersebut disebut sebagai syok anafilaktik.
Syok anafilaktik adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Setiap detik berharga.
Penyebab Umum Syok Anafilaktik
Berbagai hal dapat memicu anafilaksis, di antaranya:
Makanan: Kacang-kacangan (terutama kacang tanah dan kacang pohon), telur, susu, ikan, kerang, kedelai, gandum.
Penanganan syok anafilaktik harus dilakukan secepat mungkin. Bagan berikut menguraikan langkah-langkah kritis:
1Identifikasi Segera: Kenali tanda dan gejala anafilaksis. Jangan tunda, setiap detik berharga.
2Berikan Adrenalin (Epinefrin): Ini adalah pengobatan lini pertama yang paling penting. Jika tersedia, suntikkan adrenalin intramuskular (biasanya di paha luar) sesuai dosis yang dianjurkan. Epipen atau autoinjector adrenalin harus digunakan segera jika tersedia dan pasien memilikinya.
3Panggil Bantuan Medis Darurat: Segera hubungi layanan ambulans (misalnya, 112 atau nomor darurat lokal Anda) dan informasikan bahwa ini adalah kasus syok anafilaktik. Beri tahu mereka lokasi dan kondisi pasien.
4Posisi Pasien: Jika pasien sadar, bantu mereka duduk dengan kaki diangkat untuk meningkatkan aliran darah ke otak. Jika pasien tidak sadar tetapi bernapas, letakkan mereka dalam posisi pemulihan (miring ke samping). Jika pasien kesulitan bernapas, biarkan mereka duduk tegak.
5Monitor Pasien: Pantau tanda-tanda vital pasien (nadi, pernapasan, tekanan darah) sampai bantuan medis tiba. Siap untuk memberikan dosis adrenalin kedua jika gejala tidak membaik atau memburuk setelah 5-15 menit.
6Antihistamin dan Kortikosteroid: Obat-obatan ini dapat diberikan oleh tenaga medis setelah adrenalin untuk membantu mengelola gejala yang tersisa dan mencegah reaksi yang tertunda, namun bukan pengganti adrenalin.
7Observasi di Rumah Sakit: Pasien yang mengalami syok anafilaktik harus diobservasi di rumah sakit setidaknya selama 4-6 jam, atau lebih lama jika diperlukan, untuk memantau kemungkinan kambuhnya gejala.
Pentingnya Pencegahan dan Persiapan
Bagi individu yang memiliki riwayat alergi parah, sangat penting untuk:
Memiliki rencana aksi anafilaksis yang jelas.
Selalu membawa autoinjector adrenalin (jika diresepkan) dan memastikan tahu cara menggunakannya.
Mengidentifikasi dan menghindari alergen pencetus.
Memberi tahu orang-orang di sekitar tentang alergi dan rencana aksi.