Ilustrasi: Pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan tubuh saat hamil.
Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan, namun juga diiringi berbagai perubahan fisik dan emosional yang dialami ibu. Salah satu keluhan yang mungkin dialami adalah munculnya darah saat buang air kecil atau yang sering disebut pipis berdarah saat hamil. Fenomena ini tentu dapat menimbulkan kekhawatiran bagi ibu hamil.
Penting untuk dipahami bahwa munculnya darah dalam urin saat hamil tidak selalu menandakan kondisi yang berbahaya, namun juga tidak bisa diabaikan. Segera konsultasikan dengan dokter atau bidan jika Anda mengalami hal ini.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab pipis berdarah saat hamil, antara lain:
ISK adalah salah satu penyebab paling umum dari gejala ini. Perubahan hormonal selama kehamilan membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi bakteri pada saluran kemih. Gejala lain dari ISK meliputi rasa perih saat buang air kecil, sering buang air kecil, nyeri di perut bagian bawah, dan urin yang keruh.
Pembentukan batu ginjal bisa terjadi saat hamil akibat perubahan komposisi urin. Batu ginjal yang bergerak dapat mengiritasi saluran kemih dan menyebabkan perdarahan, yang kemudian keluar bersama urin. Nyeri hebat di punggung atau samping perut biasanya menyertai kondisi ini.
Ini adalah peradangan pada glomerulus, bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah. Glomerulonefritis bisa menjadi komplikasi dari infeksi atau kondisi autoimun, dan dapat menyebabkan darah dalam urin.
Jika ISK tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke ginjal. Pielonefritis adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Gejalanya meliputi demam tinggi, menggigil, nyeri punggung, mual, dan muntah, selain adanya darah dalam urin.
Dalam kasus yang lebih jarang, pipis berdarah saat hamil bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan seperti pre-eklampsia atau solusio plasenta. Pre-eklampsia ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin, yang terkadang bisa disertai darah. Solusio plasenta adalah kondisi terpisahnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya, yang sangat berbahaya.
Iritasi pada kandung kemih atau uretra akibat perubahan tekanan atau gesekan saat hamil juga bisa menyebabkan sedikit pendarahan.
Meskipun jarang, cedera pada area panggul atau saluran kemih bisa menyebabkan pendarahan.
Anda harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami pipis berdarah saat hamil disertai dengan gejala-gejala berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti pipis berdarah saat hamil. Pemeriksaan ini mungkin meliputi:
Penanganan akan sangat bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh ISK, dokter akan meresepkan antibiotik yang aman untuk ibu hamil. Untuk batu ginjal, penanganan akan disesuaikan dengan ukuran dan lokasi batu. Jika ada komplikasi kehamilan, penanganan akan lebih kompleks dan memerlukan pemantauan ketat.
Beberapa langkah sederhana dapat membantu mengurangi risiko terjadinya pipis berdarah saat hamil, terutama yang berkaitan dengan ISK:
Informasi yang disajikan dalam artikel ini bersifat umum dan edukatif. Tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda kepada dokter atau tenaga medis yang berkualifikasi.