Perbedaan Keputihan dan Ketuban Merembes: Kenali Tanda Penting Kehamilan

Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan namun juga sering kali dibarengi dengan berbagai perubahan pada tubuh ibu. Salah satu hal yang kerap membuat ibu hamil bertanya-tanya adalah mengenai keluarnya cairan dari vagina. Dua kondisi yang paling sering disalahartikan adalah keputihan (fluor albus) dan ketuban yang merembes.

Meskipun keduanya sama-sama berupa cairan yang keluar dari vagina, namun keputihan dan ketuban merembes memiliki karakteristik dan implikasi yang sangat berbeda, terutama bagi ibu yang sedang mengandung. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Mari kita bedah satu per satu.

Apa Itu Keputihan?

Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina yang merupakan mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembaban organ kewanitaan. Keputihan normal umumnya terjadi sepanjang siklus menstruasi, namun intensitasnya bisa berubah-ubah. Selama kehamilan, produksi keputihan cenderung meningkat.

Karakteristik Keputihan Normal pada Ibu Hamil:

• Warna: Bening, putih susu, atau agak kekuningan.
• Tekstur: Lengket, sedikit berlendir, atau encer.
• Bau: Biasanya tidak berbau menyengat, mungkin hanya sedikit berbau asam seperti aroma khas vagina.
• Jumlah: Bervariasi, namun umumnya tidak sampai membasahi celana dalam secara berlebihan.
• Gejala lain: Tidak disertai rasa gatal, perih, atau nyeri.

Peningkatan keputihan ini disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan yang membuat aliran darah ke area panggul meningkat, sehingga produksi lendir vagina juga ikut bertambah. Keputihan normal ini sebenarnya berfungsi untuk melindungi vagina dari infeksi bakteri atau jamur. Namun, jika keputihan berubah warna menjadi kehijauan, kekuningan pekat, berbau amis yang tidak sedap, atau disertai rasa gatal dan perih, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi yang perlu segera ditangani oleh dokter.

Apa Itu Ketuban Merembes?

Ketuban adalah kantung berisi cairan (air ketuban atau cairan amnion) yang melindungi janin di dalam rahim. Air ketuban berperan penting untuk menjaga suhu janin tetap stabil, melindungi janin dari benturan, serta memungkinkan janin bergerak bebas untuk perkembangan otot dan tulangnya. Ketuban merembes berarti adanya robekan atau kebocoran pada kantung ketuban, sehingga air ketuban keluar sedikit demi sedikit.

Karakteristik Ketuban Merembes:

• Warna: Bening seperti air pipis, kadang bisa sedikit keruh jika ada mekonium (kotoran pertama janin).
• Tekstur: Sangat encer, seperti air.
• Bau: Tidak berbau, atau memiliki bau khas seperti air, bukan bau amis atau menyengat.
• Jumlah: Meskipun awalnya hanya merembes sedikit demi sedikit, jumlahnya bisa bertambah seiring waktu, seringkali tidak bisa ditahan dan membasahi celana dalam terus-menerus.
• Gejala lain: Bisa disertai sensasi "krek" atau bunyi letupan saat robek, atau terasa seperti buang air kecil yang tidak bisa ditahan.

Cara Membedakan Keduanya

Membedakan keputihan dan ketuban merembes memang terkadang membingungkan, namun beberapa petunjuk bisa membantu:

• Jumlah dan Konsistensi: Keputihan cenderung lebih kental dan lengket, sedangkan ketuban merembes sangat encer seperti air. Jika cairan terus-menerus keluar dalam jumlah banyak dan membasahi pakaian dalam meskipun sudah diganti, kemungkinan besar itu adalah ketuban.
• Waktu Keluarnya: Keputihan bisa datang dan pergi sepanjang hari. Ketuban merembes bisa terasa seperti aliran yang terus-menerus atau keluar tiba-tiba dalam jumlah banyak.
• Sensasi: Ketuban merembes seringkali tidak bisa ditahan seperti saat ingin buang air kecil.
• Pemeriksaan Sederhana: Jika Anda ragu, Anda bisa mencoba menampung cairan dengan pembalut bersih (bukan yang bersayap atau beraroma). Jika cairan tersebut tetap bening dan encer seperti air setelah beberapa saat, kemungkinan besar itu adalah air ketuban. Namun, cara paling akurat adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Dokter biasanya memiliki alat tes khusus (seperti tes pH atau tes amnion) untuk memastikan apakah cairan tersebut air ketuban atau bukan.

Jika Anda mengalami keraguan atau kekhawatiran mengenai keluarnya cairan dari vagina, terutama saat sedang hamil, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan. Mereka adalah profesional yang paling tepat untuk memberikan diagnosis dan penanganan yang sesuai demi kesehatan Anda dan buah hati.