Penyebab Ketuban Merembes dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi Peringatan Medis

Mengalami ketuban merembes saat hamil bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan bagi banyak ibu. Cairan ketuban yang keluar dalam jumlah kecil dan terus-menerus ini seringkali dibedakan dengan keputihan normal atau buang air kecil yang tidak disengaja. Memahami penyebab ketuban merembes sangat penting agar Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk kesehatan Anda dan janin.

Apa Itu Ketuban Merembes?

Ketuban merembes adalah kondisi di mana selaput ketuban (amnion) yang membungkus janin mengalami robekan atau kebocoran kecil, sehingga menyebabkan keluarnya cairan ketuban dalam jumlah sedikit secara terus-menerus. Cairan ini biasanya bening, tidak berbau atau berbau khas seperti amonia, dan bisa terasa hangat.

Penyebab Ketuban Merembes

Robekan pada selaput ketuban bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab ketuban merembes yang umum terjadi:

1. Usia Kehamilan Lanjut (Cukup Bulan)

Menjelang akhir kehamilan, terutama setelah usia kehamilan 37 minggu, tubuh mulai bersiap untuk persalinan. Peningkatan tekanan dari janin yang semakin membesar dan perubahan pada serviks dapat menyebabkan selaput ketuban menjadi lebih tipis dan rentan robek, meskipun hanya sedikit.

2. Infeksi pada Saluran Kemih atau Vagina

Infeksi seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi pada vagina dapat memicu peradangan pada area sekitar selaput ketuban. Peradangan ini dapat melemahkan selaput ketuban dan membuatnya lebih mudah pecah atau merembes.

3. Riwayat Ketuban Pecah Dini (KPD)

Ibu yang pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya kembali. Ini bisa disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi medis yang belum terselesaikan.

4. Kehamilan Kembar atau Polihidramnion

Pada kehamilan kembar atau kasus polihidramnion (kondisi di mana cairan ketuban terlalu banyak), volume dan tekanan di dalam rahim meningkat secara signifikan. Peningkatan tekanan ini dapat membebani selaput ketuban dan menyebabkan robekan kecil.

5. Trauma atau Cedera pada Perut

Meskipun jarang, benturan atau cedera pada perut ibu hamil dapat berpotensi menyebabkan robekan pada selaput ketuban.

6. Peningkatan Tekanan Intra-abdominal

Aktivitas seperti batuk keras, bersin, atau mengangkat beban berat dapat meningkatkan tekanan di dalam perut secara tiba-tiba. Jika dilakukan berulang kali atau dengan intensitas tinggi, ini berpotensi memicu robekan pada selaput ketuban.

7. Posisi Janin yang Tidak Tepat

Dalam beberapa kasus, posisi janin yang tidak ideal atau tekanan yang tidak merata pada selaput ketuban dapat berkontribusi pada robekan.

Perbedaan Ketuban Merembes dengan Keputihan

Membedakan ketuban merembes dari keputihan normal terkadang sulit. Namun, ada beberapa ciri yang bisa Anda perhatikan:

Jika Anda ragu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau bidan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Ketuban Merembes?

Jika Anda mencurigai adanya ketuban merembes, jangan panik. Segera lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Pergi ke Dokter atau Rumah Sakit: Ini adalah langkah terpenting. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah itu benar cairan ketuban dan mengevaluasi kondisi kehamilan Anda.
  2. Jangan Menahan Diri untuk Buang Air Kecil: Kadang-kadang, ibu hamil sulit membedakan mana keluarnya cairan ketuban dan mana urine. Jika Anda tidak yakin, periksakan diri ke profesional medis.
  3. Hindari Aktivitas Berat: Batasi aktivitas fisik yang bisa menambah tekanan pada perut.
  4. Jaga Kebersihan: Gunakan pantyliner bersih jika perlu, tetapi hindari penggunaan tampon atau produk kebersihan kewanitaan lainnya yang bisa meningkatkan risiko infeksi.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap penyebab ketuban merembes akan sangat membantu dalam menjaga kesehatan kehamilan Anda.

🏠 Homepage