Air ketuban adalah cairan pelindung yang mengelilingi janin di dalam rahim. Cairan ini memainkan peran krusial dalam perkembangan janin, memberikan ruang untuk bergerak, menjaga suhu tetap stabil, dan melindungi dari cedera. Normalnya, air ketuban berwarna bening atau sedikit keruh keputihan. Namun, dalam beberapa kasus, air ketuban bisa berubah warna menjadi hijau. Kondisi ini dikenal sebagai meconium staining, yang menandakan adanya feses janin (meconium) di dalam air ketuban.
Air ketuban yang berwarna hijau umumnya terjadi ketika janin mengalami stres atau kekurangan oksigen. Dalam kondisi seperti ini, janin bisa mengeluarkan meconium dari usus mereka ke dalam kantung ketuban. Meconium adalah tinja pertama bayi yang kental, berwarna hijau gelap atau kehitaman, dan terdiri dari sel-sel kulit mati, rambut halus, serta getah empedu. Ketika meconium bercampur dengan air ketuban, warna cairan tersebut akan berubah menjadi hijau.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres pada janin dan berujung pada keluarnya meconium meliputi:
Kehadiran meconium dalam air ketuban bukanlah hal yang boleh diabaikan. Meskipun tidak selalu berakibat fatal, kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi bagi bayi, terutama masalah pernapasan yang dikenal sebagai Sindrom Aspirasi Meconium (SAM). Ketika bayi menghirup air ketuban yang terkontaminasi meconium saat lahir, meconium dapat menyumbat saluran napas kecil di paru-paru, menyebabkan peradangan, infeksi, dan kesulitan bernapas.
Meskipun tidak semua kasus air ketuban hijau dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah proaktif yang dapat diambil ibu hamil untuk mengurangi risiko. Fokus utama pencegahan adalah menjaga kesehatan janin dan memastikan kehamilan berjalan optimal:
Menjalani pemeriksaan kehamilan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan oleh tenaga medis adalah kunci utama. Dokter atau bidan akan memantau perkembangan janin, mendeteksi dini potensi masalah, dan memberikan saran yang tepat. Pastikan Anda menyampaikan setiap keluhan atau kekhawatiran yang Anda rasakan selama kehamilan.
Kesehatan ibu sangat berpengaruh pada kesehatan janin. Ini mencakup:
Jika Anda memiliki kondisi medis seperti hipertensi gestasional, diabetes gestasional, atau riwayat masalah kehamilan sebelumnya, sangat penting untuk mengikuti anjuran dokter secara ketat. Pengelolaan kondisi ini dengan baik dapat mencegah komplikasi pada janin.
Jika kehamilan Anda mendekati atau melewati HPL (Hari Perkiraan Lahir) tanpa tanda-tanda persalinan, dokter mungkin akan merekomendasikan induksi untuk mencegah risiko yang berkaitan dengan kehamilan lewat waktu, termasuk kemungkinan keluarnya meconium.
Setelah trimester kedua, Anda akan mulai merasakan gerakan janin. Perhatikan pola gerakan janin Anda. Jika Anda merasa gerakan janin berkurang drastis atau terasa berbeda dari biasanya, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda. Perubahan gerakan janin bisa menjadi indikator adanya masalah.
Memahami apa itu air ketuban hijau, penyebabnya, dan risikonya adalah langkah pencegahan tersendiri. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda bisa lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kehamilan.
Jika saat pemeriksaan atau ketika pecah ketuban, air ketuban terdeteksi berwarna hijau, tenaga medis akan mengambil tindakan pencegahan ekstra. Pemantauan janin akan lebih intensif, dan tim medis akan bersiap untuk menangani bayi yang mungkin mengalami kesulitan bernapas pasca-kelahiran. Bayi yang lahir dengan air ketuban hijau sering kali akan segera dievaluasi pernapasannya dan mungkin memerlukan perawatan di unit perawatan intensif neonatus (NICU).
Meskipun air ketuban hijau dapat menimbulkan kekhawatiran, dengan pemantauan yang tepat, intervensi medis yang cepat, dan penanganan yang memadai, sebagian besar bayi dapat lahir dengan selamat dan sehat.
Menjaga kesehatan selama kehamilan adalah investasi terbaik untuk kesehatan Anda dan buah hati. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan dan selalu berkomunikasi dengan tim medis, Anda telah melakukan yang terbaik untuk memastikan kelahiran yang aman dan sehat.