Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa yang dapat terjadi dengan cepat setelah terpapar alergen. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera dan tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat menjadi kunci penyelamat. Memahami cara mengatasi syok anafilaktik sangat penting bagi siapa saja yang memiliki risiko alergi parah, atau bagi mereka yang berada di sekitar orang yang berisiko.
PENTING: Artikel ini bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda menunjukkan gejala syok anafilaktik, segera hubungi layanan darurat medis (misalnya, 112 atau nomor darurat lokal Anda).
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Syok anafilaktik adalah bentuk anafilaksis yang paling parah, di mana tekanan darah turun drastis dan aliran udara ke paru-paru bisa terhambat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk gigitan serangga (tawon, lebah), makanan tertentu (kacang, kerang, susu), obat-obatan (penisilin, aspirin), dan lateks.
Gejala syok anafilaktik bisa muncul dalam hitungan detik hingga menit setelah terpapar alergen, atau terkadang bisa memakan waktu hingga satu jam. Gejala-gejala umum meliputi:
Ketika syok anafilaktik terjadi, setiap detik sangat berharga. Berikut adalah langkah-langkah yang harus segera diambil:
Epinefrin (juga dikenal sebagai adrenalin) adalah pengobatan lini pertama untuk syok anafilaktik. Jika orang yang mengalami reaksi alergi parah memiliki EpiPen (alat suntik epinefrin otomatis) yang diresepkan, segera gunakan sesuai instruksi. Epinefrin bekerja dengan cepat untuk:
Pastikan Anda tahu cara menggunakan EpiPen sebelum situasi darurat terjadi. Biasanya disuntikkan ke otot paha luar.
Ini adalah langkah krusial yang harus dilakukan segera, bahkan sebelum memberikan epinefrin. Hubungi nomor darurat lokal Anda (misalnya, 112 atau 911) dan jelaskan bahwa Anda mencurigai terjadinya syok anafilaktik. Berikan informasi yang jelas tentang gejala yang dialami dan apa yang telah Anda lakukan.
Jika pasien sadar, minta mereka untuk berbaring dengan kaki diangkat lebih tinggi dari kepala. Ini membantu meningkatkan aliran darah ke organ vital. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas, Anda bisa sedikit mengangkat kepala dan bahu mereka.
Lepaskan atau longgarkan pakaian yang ketat, seperti dasi, ikat pinggang, atau bra, untuk memudahkan pernapasan dan sirkulasi.
Pantau terus pernapasan pasien. Jika pasien berhenti bernapas, Anda mungkin perlu melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) jika Anda terlatih.
Jangan pernah meninggalkan pasien sendirian sampai bantuan medis profesional tiba. Terus berikan dukungan dan pantau kondisi mereka.
Dalam beberapa kasus, gejala dapat kembali atau tidak membaik setelah dosis pertama epinefrin. Jika bantuan medis belum tiba dan dokter atau petugas medis darurat menginstruksikan demikian (atau jika Anda sangat yakin dan terlatih), dosis kedua epinefrin dapat diberikan, biasanya setelah 5-15 menit dari dosis pertama.
Bagi individu yang berisiko mengalami anafilaksis, pencegahan adalah strategi terbaik. Ini termasuk:
Memahami cara mengatasi syok anafilaktik adalah pengetahuan penting yang bisa membuat perbedaan besar dalam situasi darurat. Dengan persiapan yang tepat dan tindakan yang cepat, nyawa dapat terselamatkan.
Hubungi Layanan Darurat Jika Ada Gejala!