Mengalami dorongan untuk buang air kecil secara terus-menerus, bahkan setiap 5 menit sekali, tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini, yang dikenal sebagai frekuensi berkemih yang meningkat atau poliuria, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera dievaluasi. Meskipun kadang kala hanya disebabkan oleh konsumsi cairan berlebih, seringnya frekuensi buang air kecil yang ekstrem ini bisa mengindikasikan kondisi medis yang lebih serius.
Ada berbagai faktor yang bisa memicu seseorang untuk lebih sering buang air kecil. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.
Ini adalah penyebab paling sederhana dan umum. Jika Anda minum banyak air, teh, kopi, atau minuman lain, maka ginjal Anda akan memproduksi lebih banyak urine untuk mengeluarkan kelebihan cairan tersebut. Namun, jika frekuensi buang air kecil tetap tinggi bahkan setelah mengurangi asupan cairan, sebaiknya pertimbangkan penyebab lain.
ISK adalah infeksi yang terjadi pada bagian mana pun dari sistem saluran kemih Anda, yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Gejala ISK selain sering buang air kecil juga bisa meliputi rasa perih saat buang air kecil, urine yang keruh atau berbau menyengat, serta nyeri di perut bagian bawah atau punggung. ISK, terutama pada wanita, cukup umum terjadi.
Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan kadar gula darah tinggi. Ginjal akan berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine, yang kemudian menarik lebih banyak air. Akibatnya, Anda akan lebih sering buang air kecil dan merasa sangat haus (polidipsi). Diabetes yang tidak diobati dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi serius.
OAB adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara tiba-tiba, bahkan ketika kandung kemih belum penuh. Hal ini menyebabkan dorongan mendesak untuk buang air kecil yang sulit ditahan, yang sering kali disertai dengan frekuensi buang air kecil yang tinggi, baik di siang maupun malam hari.
Pada pria, kelenjar prostat yang membesar dapat menekan uretra, sehingga menghambat aliran urine. Ini bisa menyebabkan gejala seperti sering buang air kecil, kesulitan memulai buang air kecil, aliran urine yang lemah, dan perasaan bahwa kandung kemih tidak sepenuhnya kosong.
Beberapa kondisi medis lain juga dapat menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih, seperti:
Meskipun buang air kecil lebih sering dari biasanya bisa disebabkan oleh hal ringan, ada beberapa situasi di mana Anda tidak boleh menunda untuk memeriksakan diri ke dokter:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Anda. Beberapa tes yang mungkin diperlukan antara lain tes urine, tes darah, USG, atau tes khusus lainnya tergantung pada dugaan penyebabnya.
Penanganan akan sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika disebabkan oleh ISK, antibiotik akan diresepkan. Jika karena diabetes, manajemen kadar gula darah menjadi prioritas. Untuk kandung kemih terlalu aktif, mungkin diperlukan terapi perilaku, obat-obatan, atau bahkan prosedur medis.
Ingatlah, jangan pernah mengabaikan gejala yang mengganggu. Sering kencing setiap 5 menit sekali bisa menjadi sinyal penting dari tubuh Anda. Segera konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat agar Anda dapat kembali menjalani hidup tanpa gangguan.