Ilustrasi sederhana: tetesan air yang bergerak menjauh.
Merasa perut kembung, bengkak di pergelangan kaki, atau berat badan yang naik mendadak padahal pola makan tidak banyak berubah? Kemungkinan besar Anda mengalami kondisi yang disebut gemuk air atau retensi cairan.
Gemuk air bukanlah lemak tubuh yang sebenarnya, melainkan penumpukan cairan berlebih di dalam jaringan tubuh. Kondisi ini bisa sangat mengganggu kenyamanan dan penampilan. Untungnya, ada berbagai cara cepat dan efektif untuk mengatasi serta mencegahnya.
Retensi cairan terjadi ketika tubuh menahan lebih banyak natrium dan air daripada yang seharusnya. Natrium, yang umum ditemukan dalam garam, berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Ketika asupan natrium tinggi, tubuh akan menahan lebih banyak air untuk "mengencerkan" kadar natrium tersebut, sehingga terjadilah pembengkakan.
Beberapa faktor umum yang menyebabkan gemuk air antara lain:
Meskipun gemuk air bisa membuat frustrasi, kabar baiknya adalah Anda bisa mengatasinya dengan beberapa langkah praktis berikut:
Ini adalah langkah paling krusial. Perhatikan label nutrisi pada makanan kemasan. Hindari makanan tinggi natrium seperti keripik, makanan kaleng, sup instan, dan saus-sausan. Memasak sendiri di rumah dengan bumbu alami seperti bawang, jahe, dan rempah-rempah lainnya akan sangat membantu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, dehidrasi justru memicu retensi cairan. Minumlah air putih yang cukup sepanjang hari, setidaknya 8 gelas (sekitar 2 liter). Air membantu membilas kelebihan natrium dari tubuh dan menjaga keseimbangan cairan yang optimal.
Kalium adalah mineral penting yang membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan mengurangi retensi cairan. Buah-buahan seperti pisang, alpukat, melon, dan jeruk, serta sayuran seperti bayam, ubi jalar, dan brokoli, adalah sumber kalium yang sangat baik.
Karbohidrat olahan seperti roti putih, pasta putih, dan kue-kue manis dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin, yang pada gilirannya dapat mendorong ginjal untuk menahan lebih banyak natrium dan air.
Olahraga teratur, bahkan yang ringan seperti berjalan kaki, dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mencegah penumpukan cairan di kaki dan area tubuh lainnya. Usahakan untuk bergerak setiap jam jika Anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan duduk lama.
Magnesium berperan dalam regulasi cairan tubuh dan dapat membantu mengurangi gejala retensi cairan. Sumber magnesium yang baik meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau tua, dan cokelat hitam.
Jus lemon murni atau teh herbal seperti teh dandelion atau teh peppermint dipercaya memiliki sifat diuretik ringan yang dapat membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan.
Protein membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan menjaga kadar albumin dalam darah, yang mencegah kebocoran cairan dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.
Untuk menghindari gemuk air datang kembali, jadikan gaya hidup sehat sebagai prioritas. Perhatikan asupan garam Anda setiap hari, pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, dan pertahankan rutinitas olahraga yang konsisten. Perubahan kecil yang dilakukan secara berkelanjutan akan memberikan hasil yang signifikan.
Jika retensi cairan Anda parah, disertai nyeri, atau tidak membaik dengan perubahan gaya hidup, segera konsultasikan dengan dokter. Gemuk air bisa menjadi indikasi kondisi medis yang lebih serius yang memerlukan penanganan profesional.
Kembali ke Atas