Air Ketuban Keruh di Usia Kehamilan 40 Minggu: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Memasuki usia kehamilan 40 minggu, sebagian besar calon ibu sudah tak sabar menanti kelahiran buah hati. Namun, pada fase ini, beberapa perubahan pada tubuh ibu dan kondisi bayi perlu mendapatkan perhatian lebih, salah satunya adalah air ketuban yang keruh.

Apa Itu Air Ketuban dan Mengapa Penting?

Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Cairan ini memiliki peran yang sangat krusial bagi perkembangan janin, di antaranya:

Normalnya, air ketuban berwarna bening atau sedikit kekuningan, dan memiliki bau yang khas. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan, terutama menjelang persalinan, komposisi air ketuban bisa sedikit berubah.

Penyebab Air Ketuban Keruh di Usia Kehamilan 40 Minggu

Air ketuban yang keruh di usia kehamilan 40 minggu bisa menjadi tanda beberapa kondisi, baik yang normal maupun yang memerlukan perhatian medis segera. Berikut beberapa penyebab umumnya:

1. Meconium (Kotoran Bayi Pertama)

Ini adalah penyebab paling umum air ketuban menjadi keruh pada akhir kehamilan. Meconium adalah tinja pertama bayi yang biasanya dikeluarkan setelah lahir. Namun, jika bayi mengalami stres di dalam rahim, seperti kekurangan oksigen, ia bisa saja mengeluarkan meconium sebelum lahir. Meconium ini kemudian bercampur dengan air ketuban, membuatnya tampak keruh kehijauan atau bahkan kecoklatan.

Kondisi ini perlu diwaspadai karena jika bayi menghirup meconium saat persalinan, dapat menyebabkan komplikasi yang disebut sindrom aspirasi meconium (MAS), yang dapat mengganggu pernapasan bayi.

2. Pelepasan Sel Kulit dan Rambut Bayi

Menjelang akhir kehamilan, bayi akan melepaskan sel-sel kulit mati dan rambut halus (lanugo) yang melapisi tubuhnya. Zat-zat ini secara alami dapat bercampur dengan air ketuban, membuatnya tampak sedikit keruh atau berkabut. Ini adalah kondisi yang relatif normal dan tidak berbahaya.

3. Infeksi Intrauterin

Infeksi pada kantung ketuban atau rahim dapat menyebabkan perubahan pada air ketuban, termasuk menjadi keruh, berbau tidak sedap, atau bahkan berubah warna menjadi kehijauan. Infeksi ini bisa membahayakan ibu dan bayi.

4. Kematangan Plasenta

Seiring bertambahnya usia kehamilan, plasenta mungkin mengalami penurunan fungsi. Hal ini terkadang dapat memengaruhi kualitas air ketuban.

5. Gangguan Pertumbuhan Janin (IUGR)

Pada beberapa kasus, air ketuban yang keruh bisa menjadi salah satu indikator adanya gangguan pertumbuhan janin. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi ini.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Air Ketuban Keruh?

Jika Anda hamil 40 minggu dan merasakan atau melihat adanya perubahan pada air ketuban, baik itu pecah ketuban yang menandakan cairan keluar dari rahim, atau Anda merasa cairan tersebut berbeda dari biasanya (keruh, berbau), sangat penting untuk segera menghubungi dokter kandungan atau bidan Anda.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab kekeruhan air ketuban. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan meliputi:

Penanganan Berdasarkan Penyebab

Penanganan akan sangat bergantung pada penyebab kekeruhan air ketuban:

Meskipun air ketuban keruh bisa menimbulkan kekhawatiran, penting untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kepada tim medis. Komunikasi terbuka dengan dokter Anda adalah kunci untuk memastikan keselamatan Anda dan bayi Anda.

🏠 Homepage