Menjelang persalinan, salah satu momen yang dinanti sekaligus bisa menimbulkan kekhawatiran adalah ketika ketuban pecah. Pecahnya ketuban menandakan bahwa kantung ketuban yang selama ini melindungi bayi telah robek, dan ini adalah salah satu tanda bahwa persalinan akan segera dimulai. Memahami ciri-ciri pecah ketuban sangat penting agar ibu dapat mengambil tindakan yang tepat dan cepat.
Sebelum membahas ciri-cirinya, mari pahami terlebih dahulu apa itu ketuban. Ketuban adalah selaput tipis yang membungkus janin di dalam rahim, dan di dalamnya terdapat cairan ketuban. Cairan ketuban ini memiliki peran vital, yaitu:
Pecahnya ketuban seringkali menjadi tanda persalinan yang sesungguhnya. Namun, terkadang ibu hamil bisa bingung membedakan antara pecah ketuban, rembesan keputihan, atau inkontinensia urine (mengompol) yang umum terjadi pada trimester akhir kehamilan. Berikut adalah ciri-ciri pecah ketuban yang perlu Anda kenali:
Ini adalah ciri paling utama dan paling jelas. Cairan yang keluar bisa bermacam-macam, mulai dari sedikit hingga banyak, tergantung pada seberapa besar robekan pada kantung ketuban.
Cairan ketuban memiliki karakteristik yang berbeda dari keputihan atau urine. Cairan ketuban umumnya bersifat seperti air, bening, atau sedikit keruh, dan tidak berbau menyengat seperti urine. Baunya cenderung lebih amis atau tidak berbau sama sekali.
Secara normal, cairan ketuban berwarna bening atau sedikit keruh. Namun, jika cairan ketuban berwarna kehijauan, kecoklatan, atau kemerahan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada janin, seperti janin mengalami stres atau feses janin (mekonium) sudah keluar ke dalam cairan ketuban. Dalam kondisi ini, segera cari pertolongan medis.
Pecah ketuban bisa terjadi kapan saja, namun umumnya terjadi saat mendekati atau pada usia kehamilan cukup bulan (sekitar 37-40 minggu). Jika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu, kondisi ini disebut ketuban pecah dini (KPD) dan memerlukan penanganan medis segera.
Berbeda dengan inkontinensia urine yang bisa dikontrol dengan menahan buang air kecil, pecah ketuban biasanya tidak dapat dikontrol. Begitu cairan keluar, ia akan terus mengalir keluar.
Mengetahui ciri-ciri pecah ketuban saja tidak cukup. Ibu perlu tahu langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi:
Penting: Jika cairan ketuban berwarna kehijauan, kecoklatan, atau kemerahan, atau jika Anda merasakan penurunan gerakan janin setelah ketuban pecah, segera cari pertolongan medis darurat karena bisa jadi ada masalah pada janin.
Pecah ketuban adalah salah satu tahapan alami dalam proses persalinan. Dengan mengenali ciri-cirinya dan mengetahui langkah yang harus diambil, Anda dapat menghadapi momen ini dengan lebih percaya diri dan memastikan kesehatan Anda serta buah hati.