Dalam dunia analisis statistik, metode regresi sering kali menjadi alat fundamental untuk memahami hubungan antar variabel. Salah satu jenis regresi yang sangat berguna, terutama ketika berhadapan dengan data kategorik, adalah regresi logistik. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara melakukan regresi logistik sederhana menggunakan SPSS, sebuah perangkat lunak statistik yang populer di kalangan peneliti dan akademisi. SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) menyediakan antarmuka yang ramah pengguna, memudahkan bahkan bagi pemula untuk menerapkan analisis yang kompleks.
Regresi logistik sederhana digunakan ketika variabel dependen (variabel yang ingin kita prediksi) bersifat dikotomis, artinya hanya memiliki dua kategori yang mungkin. Contoh umum dari variabel dependen dikotomis meliputi: lulus atau tidak lulus, sakit atau sehat, membeli atau tidak membeli produk, diterima atau ditolak dalam suatu program. Berbeda dengan regresi linear yang memprediksi nilai kontinu, regresi logistik memprediksi probabilitas suatu peristiwa terjadi.
Dalam regresi logistik sederhana, kita memiliki satu variabel independen (prediktor). Variabel independen ini bisa bersifat kontinu (misalnya, usia, pendapatan) atau kategorik (misalnya, jenis kelamin, status pernikahan). Tujuan utamanya adalah untuk melihat bagaimana perubahan pada variabel independen mempengaruhi peluang terjadinya kategori tertentu pada variabel dependen.
Melakukan analisis regresi logistik sederhana di SPSS relatif mudah jika Anda mengikuti langkah-langkah berikut:
Setelah Anda menjalankan analisis, SPSS akan menghasilkan beberapa tabel penting. Tabel-tabel ini perlu diinterpretasikan dengan cermat:
Tabel ini menunjukkan variabel yang dimasukkan atau dikeluarkan dari model. Untuk regresi logistik sederhana, Anda akan melihat variabel independen yang Anda pilih dimasukkan ke dalam model.
Tabel ini memberikan gambaran umum tentang kecocokan model. Perhatikan nilai Nagelkerke R Square dan Cox & Snell R Square. Angka-angka ini mirip dengan R-squared pada regresi linear, memberikan perkiraan proporsi varians pada variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen.
Tabel ini menunjukkan seberapa baik model memprediksi kategori variabel dependen. Ini membandingkan kategori aktual dengan kategori yang diprediksi oleh model.
Ini adalah tabel yang paling penting untuk menginterpretasikan pengaruh variabel independen. Anda akan menemukan:
Contoh interpretasi Exp(B): Jika Exp(B) = 2.5, ini berarti bahwa untuk setiap kenaikan satu unit pada variabel independen, peluang terjadinya kategori positif pada variabel dependen menjadi 2.5 kali lebih besar. Jika Exp(B) < 1, artinya peluangnya menurun.
Metode ini sangat tepat digunakan ketika:
Dengan memahami konsep dasar dan langkah-langkah praktis dalam SPSS, regresi logistik sederhana menjadi alat yang ampuh untuk mengungkap pola dan hubungan dalam data Anda yang memiliki variabel hasil kategorik. SPSS mempermudah proses ini, memungkinkan Anda untuk fokus pada interpretasi hasil dan menarik kesimpulan yang bermakna dari analisis Anda.