I. Mengupas Tuntas Makna Spiritual "Barakallah Fii Umrik"
Ucapan 'Barakallah Fii Umrik' (بَارَكَ اللَّهُ فِي عُمْرِكِ) bukanlah sekadar frasa basa-basi ketika seseorang memasuki usia baru. Terutama ketika ditujukan kepada seorang wanita Muslimah, ucapan ini mengandung doa yang mendalam dan harapan spiritual yang sangat agung. Secara harfiah, ia berarti: 'Semoga Allah memberkahi usiamu (hidupmu).' Namun, bagi seorang Muslim, makna 'keberkahan' atau 'Barakah' jauh melampaui sekadar bertambahnya tahun. Ia adalah inti dari pencarian kualitas hidup duniawi yang terhubung langsung dengan kemanfaatan di akhirat.
Ketika doa ini dilayangkan kepada seorang wanita, ia menargetkan peran vital yang dimainkan oleh Muslimah dalam masyarakat dan keluarga. Wanita adalah tiang negara, madrasah pertama bagi anak-anak, dan penopang ketenangan (sakinah) dalam rumah tangga. Oleh karena itu, keberkahan usianya bukan hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga meluas kepada seluruh ekosistem di sekitarnya. Setiap detak jantung, setiap tarikan napas, dan setiap langkah yang ia ambil di sepanjang usianya diharapkan membawa nilai tambah di mata Sang Pencipta.
1.1. Perbedaan Mendasar antara Doa Syar’i dan Ucapan Umum
Dalam tradisi Islam, penekanan diletakkan pada ‘doa’ ketimbang ‘perayaan’. Ucapan seperti 'Barakallah Fii Umrik' jauh lebih dianjurkan daripada ucapan yang bersifat sekuler atau hanya berfokus pada kesenangan temporal. Doa ini mengalihkan fokus dari durasi usia (berapa lama hidup) menjadi kualitas usia (seberapa bermanfaat dan taat hidup). Bagi wanita, yang sering kali dituntut menghadapi tantangan ganda—sebagai individu, profesional, istri, dan ibu—keberkahan dalam waktu adalah aset termahal.
A. Definisi Barakah
Barakah, secara bahasa, berarti peningkatan, pertumbuhan, atau kebaikan yang tetap. Dalam terminologi agama, Barakah adalah bertambahnya kebaikan dari sisi Allah SWT, baik itu dalam hal materi maupun non-materi. Keberkahan dalam usia seorang wanita berarti:
- **Kualitas Amal:** Sedikitnya waktu yang digunakan, namun menghasilkan pahala yang berlipat ganda.
- **Ketenangan Hati:** Rasa cukup (qana'ah) dan kedamaian (sakinah) yang membuatnya mampu menghadapi segala ujian.
- **Kemanfaatan:** Usianya menjadi sumber kebaikan bagi orang lain, baik melalui ilmu, harta, maupun akhlaknya.
B. Fokus pada Akhirat
Seorang wanita yang mendapatkan keberkahan usia akan menggunakan sisa umurnya bukan hanya untuk memanen hasil dunia, tetapi untuk menanam bekal di akhirat. Setiap tahun yang berlalu adalah peringatan (muhasabah) bahwa jatah waktu di dunia semakin berkurang. Doa 'Barakallah Fii Umrik' adalah pengingat untuk menginvestasikan waktu yang tersisa dengan bijak.
II. Keberkahan dalam Setiap Fase Kehidupan Muslimah
Usia seorang wanita terbagi dalam beberapa tahapan krusial. 'Barakallah Fii Umrik' harus diterjemahkan menjadi tindakan spesifik yang relevan dengan fase yang sedang dijalani. Keberkahan pada usia remaja berbeda dengan keberkahan pada usia senja. Memahami dinamika ini adalah kunci untuk mengimplementasikan doa tersebut menjadi gaya hidup.
2.1. Fase Pendidikan dan Pertumbuhan Diri (Remaja hingga Dewasa Awal)
Pada fase ini, keberkahan paling utama adalah keberkahan dalam waktu belajar dan penjagaan diri (iffah). Waktu adalah modal yang tidak dapat ditarik kembali. Keberkahan di sini berarti menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah, seperti menghafal Al-Qur'an, menuntut ilmu syar'i, dan mempersiapkan diri untuk peran besar di masa depan.
A. Barakah dalam Ilmu
Ilmu yang berkah adalah ilmu yang mampu mengubah perilaku menjadi lebih baik. Bagi seorang wanita, ilmu agama dan ilmu dunia haruslah seimbang, namun ilmu agama menjadi fondasi. Keberkahan ilmu tercermin ketika seorang wanita tidak hanya pandai secara akademis tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan pemahaman yang benar tentang kewajiban dan haknya.
B. Barakah dalam Lingkungan Sosial
Lingkungan yang berkah adalah lingkungan yang mendorong pada ketaatan. Doa 'Barakallah Fii Umrik' pada fase ini berarti semoga Allah menjauhkannya dari pergaulan yang merusak, memberikan sahabat-sahabat shalihah, dan memudahkan jalan baginya untuk menjaga kehormatan diri di tengah derasnya arus fitnah.
2.2. Fase Pernikahan dan Keibuan (Fase Sakinah)
Fase ini adalah puncak peran seorang Muslimah. Keberkahan dalam usia di fase ini meliputi keberkahan dalam rumah tangga, dalam mendidik anak, dan dalam hubungan dengan suami.
A. Barakah dalam Hubungan Suami Istri (Sakinah Mawaddah wa Rahmah)
Keberkahan bukan berarti tidak ada masalah, melainkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. Usia yang berkah membuat seorang istri mampu menjadi penenang bagi suaminya, menjaga harta dan kehormatan suaminya saat ia tidak ada, dan menjadikan rumah tangga sebagai tempat beribadah.
B. Barakah dalam Pendidikan Anak (Tarbiyah)
Peran ibu sebagai madrasah pertama menuntut keberkahan ekstra. Keberkahan di sini tercermin dalam:
- **Kualitas Asuhan:** Anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang shalih/shalihah meskipun dengan keterbatasan sumber daya.
- **Kesabaran yang Luas:** Kemampuan mengelola emosi dan mengarahkan anak dengan hikmah, bukan amarah.
- **Prioritas Akhirat:** Mendahulukan penanaman nilai tauhid dan akhlak kepada anak di atas prestasi duniawi semata.
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
2.3. Fase Kemandirian dan Warisan Kebaikan (Usia Senja)
Ketika usia terus bertambah, fokus keberkahan beralih pada istiqamah (keteguhan) dan warisan amal shaleh. Ini adalah masa menuai hasil dari benih yang ditanam di masa muda.
A. Barakah dalam Ibadah
Keberkahan pada fase ini adalah kemudahan untuk tetap beribadah meskipun fisik mulai melemah. Waktu yang berkah dihabiskan untuk memperbanyak dzikir, shalat malam, dan membaca Al-Qur'an, mempersiapkan diri untuk pertemuan dengan Rabb-nya.
B. Barakah dalam Warisan (Legacy)
Warisan terbaik seorang wanita bukanlah harta, melainkan anak cucu yang shalih/shalihah dan ilmu yang bermanfaat yang ia ajarkan. Keberkahan usia tercapai ketika amalnya terus mengalir meskipun ia telah tiada, melalui investasi kebaikan yang ia tinggalkan.
III. Elemen Kunci Mencapai Keberkahan Waktu (Manajemen Umur Syar’i)
Bagaimana seorang wanita secara praktis dapat ‘menjemput’ Barakah yang didoakan melalui 'Barakallah Fii Umrik'? Hal ini membutuhkan manajemen waktu yang didasari oleh prinsip-prinsip syariah.
3.1. Mengatasi Distraksi dan Prioritas Ketaatan
Di era modern, distraksi digital menjadi musuh utama keberkahan waktu. Wanita harus pandai memilah mana yang merupakan kewajiban, mana yang sunnah, dan mana yang sekadar pembuangan waktu (laghw). Keberkahan adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas penting dalam waktu singkat, sehingga sisa waktu dapat digunakan untuk beribadah atau berinteraksi positif dengan keluarga.
A. Muhasabah Harian
Setiap hari harus diakhiri dengan muhasabah (evaluasi diri). Apa yang telah saya lakukan hari ini? Apakah waktu yang telah berlalu membawa saya lebih dekat atau lebih jauh dari Allah? Bagi wanita yang sibuk, muhasabah adalah kunci untuk memastikan bahwa kesibukan dunia tidak menggerus modal akhiratnya.
B. Menetapkan Prioritas Ibadah Fardhu
Barakah akan hilang jika kewajiban utama (shalat lima waktu, puasa wajib) diabaikan atau dilakukan tergesa-gesa. Keberkahan usia dimulai dengan menjaga kualitas ibadah fardhu. Seorang wanita yang sukses dalam menjalankan kewajiban fardhu akan lebih mudah mendapatkan Barakah dalam urusan duniawinya.
3.2. Barakah dalam Rezeki dan Pengelolaan Rumah Tangga
Barakah tidak selalu berarti rezeki yang melimpah, melainkan rezeki yang mencukupi, halal, dan mudah dikelola. Dalam konteks wanita, ini terkait erat dengan pengelolaan keuangan dan sumber daya rumah tangga.
A. Menjaga Kehalalan Sumber Rezeki
Baik rezeki yang ia peroleh sendiri (bagi wanita karir) maupun rezeki dari suami, Barakah hanya akan hadir jika sumbernya halal. Wanita memiliki peran penting dalam memastikan bahwa apa yang masuk ke dalam rumah dan tubuh keluarganya adalah murni dan jauh dari syubhat (keraguan).
B. Qana’ah (Rasa Cukup)
Qana’ah adalah perisai terkuat Barakah. Jika seorang wanita senantiasa merasa kurang, rezeki sebanyak apapun tidak akan terasa cukup. Barakah adalah kemampuan untuk merasa kaya dan bersyukur dengan apa yang telah dimiliki, sehingga hati menjadi tenang dan terhindar dari penyakit hati seperti iri dan tamak.
Keberkahan sejati adalah ketika sedikit yang dimiliki mampu memberikan manfaat besar, dan banyak yang dimiliki mampu menjadi jalan menuju surga.
IV. Mengapa Keberkahan Wanita Begitu Penting? (Dampak Multi Generasi)
Doa 'Barakallah Fii Umrik' yang dikhususkan untuk wanita memiliki implikasi sosial yang luas. Keberkahan yang diterima seorang wanita adalah investasi bagi umat secara keseluruhan. Jika seorang wanita diberkahi, tiga generasi akan merasakan dampaknya: dirinya sendiri, generasi yang ia didik, dan generasi yang akan ia teladani.
4.1. Peran Wanita Sebagai Pondasi Keimanan
Dalam sejarah Islam, banyak wanita yang menjadi tiang penyangga dakwah dan keilmuan. Mulai dari Khadijah RA yang memberikan dukungan moral dan material kepada Rasulullah SAW, hingga para ulama wanita di masa Dinasti Abbasiyah. Keberkahan usia mereka tercermin dalam konsistensi mereka dalam kebaikan, bahkan di tengah kesulitan.
A. Menjaga Fitrah
Keberkahan usia membantu wanita untuk tetap teguh pada fitrahnya sebagai hamba Allah. Ini berarti menjaga kehormatan, berpegang teguh pada syariat, dan menyadari bahwa peran domestik yang dijalankan dengan ikhlas adalah ladang pahala yang tak terhingga.
B. Teladan dalam Kebaikan (Uswah Hasanah)
Wanita yang diberkahi usianya akan menjadi teladan (uswah) bagi anak perempuan dan wanita lain di lingkungannya. Keteguhan, kesabaran, dan ketaatan yang ia tunjukkan adalah materi pendidikan terbaik yang tidak dapat digantikan oleh institusi formal manapun.
4.2. Mengembangkan Potensi Diri Tanpa Mengorbankan Kewajiban
Keberkahan memungkinkan seorang wanita untuk mengembangkan potensi dirinya (baik di ranah profesional, sosial, atau keilmuan) tanpa harus melalaikan kewajiban primernya. Ini adalah tantangan terbesar di era modern.
Wanita yang diberkahi waktu dan usianya mampu menyeimbangkan berbagai peran. Ia bisa menjadi profesional yang handal, namun tetap hadir secara emosional dan spiritual bagi keluarganya. Keseimbangan ini hanya bisa dicapai melalui Barakah, karena secara logika waktu 24 jam tidak akan cukup untuk menampung semua tuntutan tersebut.
A. Barakah dalam Waktu Istirahat
Barakah juga masuk ke dalam waktu istirahat. Istirahat yang berkah adalah istirahat yang benar-benar memulihkan energi fisik dan mental, sehingga ketika bangun, ia langsung bersemangat untuk beribadah dan beraktivitas, bukan malah merasa lesu atau semakin malas.
B. Menjaga Lisan dan Hubungan
Keberkahan usia seorang wanita juga tercermin dari kualitas lisannya. Lisan yang berkah adalah lisan yang senantiasa berdzikir, menasehati dengan lembut, dan menjauhi ghibah (gosip) atau perkataan sia-sia. Hal ini menciptakan lingkungan sosial dan keluarga yang positif dan penuh rahmat.
V. Implementasi Doa Melalui Aksi: Merencanakan Umur yang Barakah
Setelah menerima doa 'Barakallah Fii Umrik', seorang wanita tidak boleh berdiam diri. Ia harus merespon doa tersebut dengan perencanaan dan aksi nyata untuk menjemput Barakah. Setiap penambahan usia harus dijadikan titik tolak untuk perbaikan diri (ishlah).
5.1. Rencana Lima Tahun Berbasis Akhirat (Target Barakah)
Alih-alih membuat resolusi yang bersifat duniawi semata (seperti target kenaikan gaji atau liburan), resolusi usia harus didominasi oleh target akhirat. Misalnya:
- **Ilmu:** Menyelesaikan hafalan satu juz Al-Qur'an setiap tahun, atau menguasai satu kitab fiqh/hadits dasar.
- **Ibadah:** Menjaga shalat Dhuha secara konsisten, atau menunaikan puasa sunnah minimal dua kali sebulan.
- **Sosial:** Mengangkat satu anak yatim, atau aktif dalam kegiatan sosial yang meringankan beban orang lain.
- **Keluarga:** Meningkatkan kualitas komunikasi spiritual dengan pasangan atau mengajarkan anak-anak surat-surat pendek dalam Al-Qur'an.
"Usia adalah sebuah kapal yang berlayar menuju pelabuhan akhirat. Keberkahan adalah angin yang memastikan kapal itu sampai tepat waktu dengan muatan penuh amal shaleh."
5.2. Konsistensi (Istiqamah) sebagai Jantung Barakah
Amal yang sedikit namun konsisten (istiqamah) lebih dicintai Allah daripada amal yang banyak namun terputus-putus. Keberkahan usia tercapai melalui konsistensi. Bagi wanita yang memiliki rutinitas harian yang padat, menemukan satu atau dua amalan kecil yang dapat dilakukan setiap hari jauh lebih bernilai daripada melakukan banyak ibadah hanya pada momen-momen tertentu.
A. Wirid Harian
Menjaga wirid (dzikir rutin) pagi dan petang adalah kunci Barakah. Dzikir adalah benteng yang melindungi waktu dari hal-hal sia-sia dan mengundang rahmat Allah. Seorang wanita yang lisannya basah dengan dzikir akan menemukan kemudahan dalam tugas-tugas rumah tangga yang monoton dan melelahkan.
B. Sedekah Waktu dan Tenaga
Sedekah tidak hanya berupa harta. Sedekah waktu, seperti meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah anak, atau sedekah tenaga, seperti membantu tetangga yang sakit, adalah bentuk Barakah yang mengalirkan pahala tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
VI. Kajian Mendalam Tentang Barakah dalam Berbagai Aspek Kehidupan (Elaborasi Konsep 5000+ Kata)
Untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang apa yang didoakan melalui 'Barakallah Fii Umrik', kita perlu membedah lebih detail bagaimana Barakah mewujud dalam dimensi-dimensi kehidupan seorang wanita. Ini adalah peta jalan untuk mewujudkan kualitas usia, bukan kuantitasnya.
6.1. Barakah dalam Kesehatan dan Energi
Kesehatan adalah nikmat terbesar kedua setelah keimanan. Keberkahan dalam kesehatan tidak berarti terhindar dari penyakit, tetapi kemampuan untuk tetap produktif dalam ketaatan meskipun diuji dengan sakit. Usia yang berkah membuat seorang wanita mampu menjaga staminanya agar ibadah tidak terganggu. Ini mencakup:
A. Pengelolaan Pola Hidup Sunnah
Mengikuti sunnah dalam hal makan, minum, dan tidur. Keberkahan muncul ketika kesehatan fisik digunakan sepenuhnya untuk melayani Allah dan keluarga. Sakit yang berkah adalah sakit yang menghapus dosa dan menambah derajat, bukan malah membuat putus asa dan lalai.
B. Barakah dalam Proses Pemulihan
Ketika sakit, keberkahan adalah pemulihan yang cepat dan kesabaran yang luar biasa. Seorang wanita yang berbarakah akan menjadikan masa sakitnya sebagai masa introspeksi dan kembali kepada Allah (inabah), bukan sebagai alasan untuk mengeluh dan menyalahkan takdir.
6.2. Barakah dalam Hubungan Kekerabatan (Silaturahmi)
Mempererat tali silaturahmi adalah salah satu kunci pembuka Barakah dan panjangnya usia. Bagi seorang wanita, yang sering menjadi pusat jaringan kekeluargaan, peran ini sangat vital. Keberkahan dalam silaturahmi berarti:
- **Menyambung yang Terputus:** Berusaha menghubungi kembali kerabat yang telah lama tidak bertegur sapa, meskipun ia harus mengalah dan memaafkan.
- **Ketulusan dalam Memberi:** Memberi hadiah atau bantuan tanpa mengharapkan balasan, hanya demi keridhaan Allah.
- **Menghormati Orang Tua:** Keberkahan usia akan hilang jika durhaka kepada kedua orang tua. Perlakuan yang santun, perkataan yang lembut, dan pelayanan yang terbaik kepada orang tua adalah magnet utama Barakah.
Wanita yang diberkahi usianya akan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dalam menghadapi dinamika keluarga besar. Ia akan menjadi jembatan perdamaian, bukan sumber perpecahan.
6.3. Barakah dalam Kualitas Tidur
Fenomena menarik Barakah adalah bagaimana sedikitnya waktu tidur bisa menghasilkan energi yang melimpah. Jika tidur diniatkan untuk mengumpulkan energi agar bisa beribadah shalat malam atau shalat Subuh tepat waktu, maka tidur itu sendiri berubah menjadi ibadah yang berkah.
Tidur yang berkah adalah tidur yang didahului dengan wudhu, membaca doa sebelum tidur, dan bermuhasabah singkat. Tidur yang demikian akan menghasilkan bangun yang segar dan siap beramal shaleh, bukan malah memicu rasa malas berkepanjangan.
6.4. Barakah dalam Kesenangan dan Rekreasi
Hidup seorang Muslimah tidak harus melulu diisi dengan ibadah formal; ia juga membutuhkan rekreasi. Barakah dalam rekreasi adalah ketika waktu santai atau liburan tidak menjauhkan diri dari ketaatan. Liburan yang berkah adalah liburan yang:
- Dilakukan di tempat yang aman dari fitnah.
- Meningkatkan ikatan emosional dengan keluarga.
- Memperkuat rasa syukur atas keindahan ciptaan Allah.
Seorang wanita yang diberkahi mampu memurnikan niatnya bahkan saat bersenang-senang, menjadikannya sarana pengisi ulang energi untuk kembali berjuang di jalan Allah.
6.5. Barakah dalam Menjaga Penampilan (Jilbab dan Akhlak)
Bagi wanita Muslimah, penampilan luar (seperti jilbab dan pakaian syar'i) adalah bagian dari Barakah. Keberkahan ada pada ketaatan, bukan pada tren mode. Barakah dalam penampilan berarti merasa nyaman, percaya diri, dan mulia dengan pakaian yang sesuai syariat, meskipun mungkin berbeda dari standar umum masyarakat. Penampilan yang berkah adalah yang menarik rahmat Allah, bukan pandangan buruk manusia.
Lebih dari itu, Barakah akhlak jauh lebih penting. Akhlak yang berkah adalah senantiasa rendah hati, mudah memaafkan, dan tidak mudah marah. Usia yang berkah membuat akhlak semakin matang seiring bertambahnya tahun, bukan malah semakin keras kepala atau egois.
VII. Menguatkan Landasan Spiritual: Barakah dalam Al-Qur'an dan Sunnah
Keberkahan usia bukanlah konsep yang mengawang-awang, melainkan berakar kuat dalam nash syar’i. Doa 'Barakallah Fii Umrik' pada dasarnya merangkum seluruh harapan yang diajarkan dalam Islam mengenai kehidupan yang berkualitas dan bermanfaat.
7.1. Tafsir Ayat tentang Waktu dan Kehidupan
Allah bersumpah demi waktu dalam Surah Al-'Asr, menunjukkan betapa berharganya waktu itu. Doa 'Barakallah Fii Umrik' adalah permohonan agar setiap detik yang dialami wanita itu tidak termasuk dalam golongan yang merugi, yang disebutkan dalam surat tersebut.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-'Asr: 1-3)
Keberkahan usia seorang wanita berarti ia mampu mewujudkan empat pilar dalam ayat tersebut: Iman yang kuat, amal saleh yang konsisten, saling menasihati dalam kebenaran (terutama kepada keluarga dan teman), dan saling menasihati dalam kesabaran (menghadapi ujian hidup).
7.2. Hadits tentang Wanita dan Amalan Terbaik
Beberapa hadits Nabi SAW menggarisbawahi pentingnya kualitas hidup bagi Muslimah. Rasulullah SAW bersabda bahwa amal terbaik adalah yang paling konsisten, meskipun sedikit. Hal ini harus menjadi motivasi utama bagi seorang wanita yang sering merasa waktunya terbagi-bagi.
Wanita yang diberkahi usianya akan menyadari bahwa ia tidak harus melakukan hal-hal besar untuk meraih surga. Mengurus rumah tangga dengan niat ibadah, mendidik anak dengan sabar, dan melayani suami dengan baik, semuanya dapat menjadi amal Jariyah yang mengalirkan Barakah.
A. Barakah dalam Keikhlasan
Keikhlasan adalah filter Barakah. Jika semua amalan (baik itu memasak, membersihkan, bekerja, atau mengajar) dilakukan hanya karena Allah, maka hasilnya akan berkah. Sebaliknya, jika amalan tersebut dicampuri riya (pamer) atau mencari pujian manusia, maka meskipun terlihat banyak, ia akan hampa dari Barakah.
Doa 'Barakallah Fii Umrik' mengajarkan kepada wanita bahwa tujuan utama hidup adalah meraih ikhlas, karena ikhlas adalah kunci untuk menjadikan waktu yang singkat terasa panjang manfaatnya di akhirat.
VIII. Penutup: Mengabadikan Doa Menjadi Kenyataan
Pada akhirnya, 'Barakallah Fii Umrik' yang diucapkan kepada seorang wanita adalah cerminan dari harapan besar umat. Harapan bahwa ia akan menjalani usianya bukan sekadar sebagai penambah angka di KTP, tetapi sebagai peningkatan kualitas diri di hadapan Sang Khalik. Keberkahan usia adalah karunia Allah yang harus dijemput dengan kesungguhan, keikhlasan, dan istiqamah.
Semoga setiap wanita Muslimah yang menerima doa ini senantiasa dikaruniai Barakah dalam setiap aspek kehidupannya: Barakah dalam ilmu yang ia cari, Barakah dalam rezeki yang ia terima, Barakah dalam kesehatan yang ia jaga, Barakah dalam keluarga yang ia bina, dan Barakah dalam waktu yang ia gunakan untuk beribadah dan beramal shaleh.
Jadikanlah bertambahnya usia sebagai momentum untuk meninggalkan kebiasaan buruk di masa lalu dan menyongsong hari esok dengan amal terbaik. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah, sehingga sisa umur yang diberikan benar-benar menjadi bekal yang bermanfaat di Padang Mahsyar kelak.
Ya Allah, berkahilah usia setiap Muslimah yang membaca doa ini, jadikanlah ia wanita yang shalihah, penyejuk mata bagi keluarganya, dan aset berharga bagi agama-Mu.