Dalam dunia penelitian ilmiah, terutama yang melibatkan data kuantitatif, analisis regresi merupakan salah satu metode statistik yang sangat fundamental dan sering digunakan. Metode ini membantu peneliti memahami hubungan antara dua variabel atau lebih, serta memprediksi nilai satu variabel berdasarkan variabel lainnya. Salah satu tokoh yang banyak dirujuk dalam metodologi penelitian kuantitatif di Indonesia adalah Prof. Dr. Sugiyono. Dalam karya-karyanya, Sugiyono memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai analisis regresi linier sederhana, yang akan kita bedah lebih lanjut dalam artikel ini.
Analisis regresi linier sederhana, sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono, bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen (variabel bebas, dilambangkan dengan X) terhadap satu variabel dependen (variabel terikat, dilambangkan dengan Y). Asumsi dasar dari analisis ini adalah bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai sebuah garis lurus.
Dalam konteks penelitian, variabel independen adalah variabel yang diduga mempengaruhi variabel dependen, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang ingin dijelaskan atau diprediksi. Contohnya, jika kita ingin mengetahui pengaruh jam belajar (X) terhadap nilai ujian (Y), maka jam belajar adalah variabel independen dan nilai ujian adalah variabel dependen.
Rumus umum yang digunakan dalam analisis regresi linier sederhana adalah:
Y = a + bX
Di mana:
Sugiyono menekankan bahwa analisis regresi memiliki beberapa tujuan penting:
Manfaat utama dari analisis ini adalah memberikan dasar kuantitatif untuk membuat keputusan. Misalnya, seorang manajer dapat menggunakan hasil analisis regresi untuk memperkirakan volume penjualan di masa depan berdasarkan anggaran iklan yang dikeluarkan.
Meskipun Sugiyono merujuk pada metode statistik umum, proses analisis regresi linier sederhana biasanya meliputi langkah-langkah berikut:
Setelah analisis dilakukan, interpretasi hasil menjadi krusial. Koefisien b yang positif dan signifikan, misalnya, berarti bahwa peningkatan pada variabel X secara konsisten diikuti oleh peningkatan pada variabel Y. Koefisien determinasi (R²) yang tinggi menunjukkan bahwa model regresi yang dibangun cukup baik dalam menjelaskan variasi data.
Penting untuk diingat bahwa analisis regresi linier sederhana hanya cocok jika hubungan antara kedua variabel memang bersifat linier. Jika hubungan tersebut non-linier atau dipengaruhi oleh banyak faktor lain, maka diperlukan metode analisis yang lebih kompleks.
Dengan pemahaman yang baik mengenai konsep dan langkah-langkah analisis regresi linier sederhana, peneliti dapat menerapkan metode ini secara efektif untuk menggali wawasan dari data mereka dan mendukung kesimpulan penelitian dengan bukti statistik yang kuat, sesuai dengan panduan metodologis yang seringkali dirujuk dari karya-karya Sugiyono.