Analisis regresi linier sederhana merupakan salah satu metode statistik yang fundamental dalam penelitian kuantitatif. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memahami hubungan antara dua variabel, di mana satu variabel dianggap sebagai variabel independen (bebas) dan variabel lainnya sebagai variabel dependen (terikat). Dalam konteks penelitian, pemahaman mendalam mengenai cara menerapkan dan menginterpretasikan hasil analisis regresi linier sederhana sangat krusial. Salah satu rujukan otoritatif dalam bidang metodologi penelitian, Sugiyono, memberikan penjelasan komprehensif mengenai konsep dan penerapannya. Artikel ini akan mengulas analisis regresi linier sederhana berdasarkan kerangka pandang yang ditawarkan oleh Sugiyono.
Inti dari analisis regresi linier sederhana adalah untuk memodelkan hubungan linier antara variabel X (independen) dan variabel Y (dependen). Hubungan ini digambarkan dalam bentuk persamaan garis lurus: Y = a + bX.
Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk menemukan nilai 'a' dan 'b' yang paling sesuai, sehingga garis regresi yang terbentuk dapat merepresentasikan hubungan antara kedua variabel tersebut dengan akurasi tertinggi.
Menurut Sugiyono, analisis regresi linier sederhana memiliki beberapa tujuan krusial dalam penelitian, antara lain:
Proses analisis regresi linier sederhana umumnya meliputi beberapa tahapan penting:
Sebelum melakukan perhitungan regresi, penting untuk memastikan bahwa data memenuhi asumsi-asumsi klasik agar hasil analisis valid. Beberapa asumsi yang seringkali perlu diperiksa meliputi:
Dalam prakteknya, perhitungan koefisien 'a' (intersep) dan 'b' (slope) seringkali dibantu oleh perangkat lunak statistik seperti SPSS, R, atau Excel. Secara matematis, rumus untuk menghitungnya melibatkan nilai rata-rata (mean), jumlah kuadrat (sum of squares), dan jumlah produk silang (sum of cross-products) dari kedua variabel.
Setelah mendapatkan persamaan regresi, perlu diuji apakah hubungan antara X dan Y tersebut signifikan secara statistik. Pengujian ini biasanya dilakukan menggunakan uji-t untuk koefisien regresi 'b' dan uji-F untuk keseluruhan model regresi. Tingkat signifikansi (alfa) yang umum digunakan adalah 0.05. Jika nilai p-value lebih kecil dari alfa, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan.
Tahap akhir adalah menginterpretasikan hasil analisis. Ini mencakup menjelaskan makna dari konstanta (a), koefisien regresi (b), nilai R-squared (yang menunjukkan seberapa baik model regresi menjelaskan variasi Y), serta kesimpulan dari pengujian signifikansi.
Analisis regresi linier sederhana merupakan alat yang ampuh dalam analisis data kuantitatif untuk memahami hubungan sebab-akibat atau prediksi antara dua variabel. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip metodologi penelitian yang kuat seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono, peneliti dapat menerapkan metode ini secara tepat guna menghasilkan temuan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemahaman yang baik terhadap asumsi, perhitungan, pengujian signifikansi, dan interpretasi adalah kunci keberhasilan dalam menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk menjawab pertanyaan penelitian.