Ilustrasi: Simbol untuk Mendengarkan dan Belajar
Firman Tuhan senantiasa menawarkan kebijaksanaan yang abadi, relevan bagi setiap generasi. Di dalam kitab Amsal, kita menemukan banyak petunjuk praktis untuk menjalani kehidupan yang baik, berkenan kepada Tuhan, dan membawa kebaikan bagi diri sendiri serta sesama. Salah satu ayat yang sarat makna dan menjadi panduan berharga adalah Amsal 23 ayat 12.
"Janganlah menolak didikan, terimalah teguran, sebab itu akan membawamu kepada hikmat." (Amsal 23:12)
Ayat ini, meskipun singkat, memuat sebuah prinsip fundamental yang jika dihayati dan diterapkan, akan membawa perubahan positif yang signifikan dalam hidup seseorang. Amsal 23:12 memberikan dua perintah tegas dan satu janji berharga. Mari kita bedah satu per satu.
Perintah pertama dalam ayat ini adalah "Janganlah menolak didikan." Kata "didikan" di sini merujuk pada pengajaran, disiplin, dan segala bentuk instruksi yang bertujuan untuk membentuk karakter dan perilaku kita. Ini bisa datang dari berbagai sumber: orang tua, guru, pemimpin rohani, bahkan pengalaman hidup itu sendiri. Seringkali, didikan datang dalam bentuk yang tidak selalu menyenangkan. Mungkin berupa nasihat yang menohok, kritik yang membangun, atau bahkan konsekuensi dari kesalahan yang kita perbuat.
Penolakan terhadap didikan seringkali berasal dari rasa bangga, keras kepala, atau ketidakmauan untuk mengakui kekurangan diri. Kita mungkin merasa lebih tahu, merasa bahwa orang lain salah, atau menganggap teguran itu sebagai serangan pribadi. Padahal, seperti yang disiratkan oleh ayat ini, penolakan terhadap didikan adalah tindakan yang menghalangi pertumbuhan dan kemajuan diri.
Selanjutnya, ayat ini juga menekankan, "terimalah teguran." Teguran adalah sebuah bentuk didikan yang lebih spesifik, yang seringkali datang ketika kita telah berbuat salah atau menunjukkan perilaku yang tidak berkenan. Menerima teguran membutuhkan kerendahan hati yang luar biasa. Ini berarti kita bersedia mendengarkan dengan saksama, merenungkan perkataan yang disampaikan, dan jujur pada diri sendiri mengenai kebenaran di balik teguran tersebut. Menerima teguran bukan berarti menyetujui setiap kata yang diucapkan, tetapi lebih kepada kesediaan untuk belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.
Yang membuat Amsal 23:12 begitu kuat adalah janji yang menyertainya: "sebab itu akan membawamu kepada hikmat." Hikmat, dalam konteks Alkitab, bukanlah sekadar pengetahuan atau kecerdasan. Hikmat adalah pemahaman yang mendalam tentang kebenaran, kemampuan untuk membedakan yang baik dari yang buruk, dan kekuatan untuk membuat keputusan yang bijaksana berdasarkan prinsip-prinsip Tuhan. Hikmat membawa kita untuk hidup selaras dengan kehendak Tuhan dan menikmati berkat-Nya.
Proses belajar dari didikan dan teguran inilah yang secara bertahap membangun fondasi hikmat dalam diri kita. Setiap kali kita memilih untuk mendengarkan daripada menolak, setiap kali kita memilih untuk merenungkan daripada membela diri, kita sedang menanam benih hikmat. Seiring waktu, benih-benih ini akan tumbuh dan berbuah, menghasilkan kehidupan yang lebih terarah, damai, dan penuh makna.
Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip Amsal 23:12 dalam kehidupan modern yang serba cepat ini? Pertama, kita perlu secara aktif mencari kesempatan untuk belajar. Baca buku, dengarkan podcast yang membangun, ikuti seminar, dan yang terpenting, renungkan Firman Tuhan.
Kedua, kita harus mengembangkan sikap hati yang terbuka terhadap teguran dari orang-orang yang peduli pada kita. Ini bisa jadi pasangan hidup, sahabat, anggota keluarga, atau rekan kerja yang dipercayai. Belajarlah untuk tidak bersikap defensif, tetapi dengarkan dengan pikiran jernih. Jika teguran itu benar, terimalah dan berubahlah.
Ketiga, ingatlah bahwa pertumbuhan adalah sebuah perjalanan. Tidak ada seorang pun yang sempurna. Kita semua pasti pernah atau akan membuat kesalahan. Yang terpenting adalah bagaimana kita merespons kesalahan tersebut. Amsal 23:12 mengajarkan kita untuk mengubah momen-momen kesalahan menjadi peluang untuk menjadi lebih baik.
Terakhir, marilah kita juga menjadi sumber didikan dan teguran yang membangun bagi orang lain, sebagaimana kita sendiri ingin menerimanya. Lakukanlah dengan kasih, kebenaran, dan kerendahan hati.
Terapkanlah Amsal 23:12 hari ini dan saksikan bagaimana hidup Anda bertumbuh menuju hikmat sejati. Kembali ke atas