Pertanyaan mengenai air liur diproduksi oleh siapa atau apa, sering kali mengarah pada jawaban tunggal yang mungkin kurang tepat. Sebenarnya, air liur adalah hasil kerja sama dari berbagai kelenjar yang tersebar di dalam rongga mulut. Kelenjar-kelenjar ini secara terus-menerus menghasilkan cairan bening yang kita kenal sebagai ludah atau air liur. Produksi air liur ini bukan hanya sekadar "keluar" begitu saja, melainkan sebuah proses biologis yang kompleks dan vital bagi kesehatan serta fungsi mulut kita.
Secara umum, kelenjar penghasil air liur terbagi menjadi dua kategori utama: kelenjar ludah mayor (besar) dan kelenjar ludah minor (kecil). Kelenjar ludah mayor memegang peranan paling dominan dalam volume produksi air liur, sementara kelenjar ludah minor berkontribusi dalam jumlah yang lebih kecil namun tetap penting untuk menjaga kelembaban mulut dan memulai proses pencernaan.
Tiga pasang kelenjar ludah mayor adalah pemain utama dalam produksi air liur. Masing-masing memiliki lokasi dan karakteristik yang sedikit berbeda:
Kelenjar parotis adalah kelenjar ludah terbesar. Letaknya berada di depan telinga, sedikit ke bawah, dan meluas hingga ke area pipi. Kelenjar ini merupakan produsen utama air liur serosa, yaitu air liur yang encer dan kaya akan enzim, seperti amilase (ptialin). Amilase berperan penting dalam tahap awal pencernaan karbohidrat di dalam mulut. Produksi air liur dari kelenjar parotis meningkat pesat ketika kita membayangkan, mencium, atau mengunyah makanan. Saluran keluarnya ludah dari kelenjar parotis disebut duktus Stensen (Stensen's duct), yang bermuara di dekat gigi geraham atas.
Terletak di bawah rahang bawah (mandibula), kelenjar submandibular adalah kelenjar ludah terbesar kedua. Kelenjar ini memproduksi campuran air liur serosa dan mukosa. Air liur yang dihasilkan lebih kental dibandingkan dari kelenjar parotis karena mengandung lebih banyak lendir (mukus). Kelenjar submandibular memproduksi sekitar 65-70% dari total produksi air liur harian. Saluran keluarnya ludah dari kelenjar ini disebut duktus Wharton (Wharton's duct), yang terbuka di dasar mulut, di bawah lidah. Produksi dari kelenjar ini juga dipicu oleh stimulus makanan.
Kelenjar sublingual adalah yang terkecil di antara kelenjar ludah mayor. Letaknya berada di bawah lidah dan di dasar mulut. Kelenjar ini menghasilkan air liur yang paling kental, didominasi oleh mukus. Meskipun ukurannya kecil, kelenjar sublingual memiliki banyak saluran kecil (duktus Rivinus) yang terbuka di dasar mulut, dan terkadang satu saluran utama yang lebih besar. Fungsi utamanya adalah menjaga kelembaban dasar mulut dan lidah, serta membantu pelumasan saat menelan.
Selain kelenjar ludah mayor, terdapat ratusan kelenjar ludah minor yang tersebar di seluruh lapisan mukosa rongga mulut. Lokasinya meliputi bibir, pipi bagian dalam, langit-langit mulut (palatum), dan dasar mulut. Kelenjar-kelenjar ini umumnya lebih kecil dan memproduksi air liur yang kaya akan lendir (mukus). Fungsinya lebih bersifat lokal, yaitu:
Air liur yang air liur diproduksi oleh kelenjar-kelenjar tersebut memiliki berbagai fungsi krusial bagi tubuh, antara lain:
Jadi, ketika kita bertanya air liur diproduksi oleh, jawabannya adalah oleh sebuah sistem kelenjar yang kompleks dan terorganisir, di mana kelenjar ludah mayor memegang kendali utama dalam volume, sementara kelenjar minor memberikan dukungan esensial dalam menjaga kesehatan rongga mulut secara keseluruhan. Tanpa produksi air liur yang cukup, berbagai gangguan kesehatan mulut dan pencernaan bisa saja terjadi.