Air Ketuban Rembes di Usia 34 Minggu: Kenali Tanda dan Langkah yang Perlu Diambil

Kehamilan adalah momen yang penuh keajaiban sekaligus kekhawatiran. Menjelang akhir trimester ketiga, terutama di usia kehamilan 34 minggu, berbagai perubahan fisiologis dapat terjadi pada tubuh ibu. Salah satu hal yang mungkin dialami adalah keluarnya cairan dari vagina yang terkadang sulit dibedakan apakah itu keputihan, urine, atau air ketuban yang rembes.

Air ketuban memiliki peran krusial dalam perkembangan janin, yaitu melindungi bayi dari benturan, menjaga suhu rahim tetap stabil, mencegah infeksi, serta membantu paru-paru janin berkembang dengan baik. Pecahnya ketuban yang menandakan dimulainya persalinan biasanya terjadi mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir). Namun, apa yang terjadi jika Anda mendeteksi adanya rembesan air ketuban di usia 34 minggu, yang masih tergolong prematur?

Apa itu Rembesan Air Ketuban?

Rembesan air ketuban dapat diartikan sebagai keluarnya cairan ketuban dalam jumlah sedikit namun terus-menerus, berbeda dengan pecahnya ketuban yang biasanya berupa aliran cairan yang cukup deras. Cairan ini umumnya berwarna bening atau keputihan, tanpa bau yang menyengat, dan terkadang bisa bercampur sedikit lendir atau darah.

Perbedaan dengan Cairan Lain

Membedakan rembesan air ketuban dari cairan lain seperti keputihan atau urine bisa membingungkan. Berikut beberapa ciri yang bisa membantu:

Jika Anda ragu, cara termudah untuk memastikannya adalah dengan menggunakan tes lakmus khusus air ketuban yang bisa didapatkan di apotek atau rumah sakit. Cairan ketuban bersifat basa, sehingga akan mengubah warna kertas tes lakmus menjadi biru kehijauan atau biru.

Penyebab Rembesan Air Ketuban di Usia 34 Minggu

Rembesan air ketuban di usia 34 minggu, atau sebelum usia kehamilan 37 minggu, umumnya dikategorikan sebagai ketuban pecah dini (KPD). Ada beberapa faktor yang bisa memicunya, antara lain:

Penting: Jika Anda mendeteksi adanya rembesan air ketuban di usia 34 minggu, segera hubungi dokter atau bidan Anda. Ketuban pecah dini memiliki risiko komplikasi baik bagi ibu maupun bayi.

Risiko Ketuban Pecah Dini

Air ketuban yang merembes di usia 34 minggu dapat meningkatkan risiko:

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Anda mengalami hal ini, langkah pertama dan terpenting adalah:

  1. Tetap Tenang: Panik hanya akan memperburuk situasi.
  2. Hubungi Dokter/Bidan Segera: Jelaskan gejala yang Anda alami. Ikuti instruksi dari tenaga medis.
  3. Jangan Beraktivitas Berat: Hindari mengangkat beban atau melakukan aktivitas yang menguras tenaga.
  4. Bersihkan Diri dengan Lembut: Gunakan pembalut tipis untuk menyerap cairan, tetapi hindari penggunaan tampon atau melakukan hubungan seksual.
  5. Siapkan Diri untuk ke Rumah Sakit: Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk dirawat inap di rumah sakit untuk observasi dan penanganan lebih lanjut.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah itu benar air ketuban, memeriksa kondisi janin, dan menentukan langkah terbaik selanjutnya. Tergantung pada kondisi Anda dan bayi, dokter mungkin akan memberikan obat untuk menunda persalinan dan mencegah infeksi, atau justru mempersiapkan persalinan jika memang dinilai lebih aman bagi bayi.

Meskipun usia 34 minggu masih tergolong prematur, dengan penanganan medis yang tepat, bayi memiliki peluang yang baik untuk bertahan. Komunikasi yang baik dengan tim medis adalah kunci untuk menjaga kesehatan Anda dan buah hati.

🏠 Homepage