Air Ketuban Merembes di Usia 37 Minggu: Apa yang Perlu Diketahui
Ilustrasi kehamilan trimester akhir dan kemungkinan tanda persalinan.
Memasuki usia kehamilan 37 minggu, banyak calon ibu mulai merasakan tanda-tanda akhir kehamilan. Salah satunya adalah keluarnya cairan dari vagina yang bisa jadi merupakan air ketuban yang merembes. Kondisi ini tentu bisa menimbulkan kekhawatiran, namun penting untuk mengenali perbedaannya dengan cairan vagina biasa dan mengetahui langkah apa yang harus diambil.
Apa Itu Air Ketuban?
Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim selama kehamilan. Cairan ini memiliki peran krusial, yaitu:
Melindungi janin dari benturan atau guncangan.
Menjaga suhu rahim tetap stabil.
Mencegah tali pusat tertekan, yang dapat menghambat pasokan oksigen ke janin.
Membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan janin.
Mencegah infeksi.
Pada usia kehamilan 37 minggu, janin dianggap sudah cukup bulan dan siap untuk dilahirkan. Pecahnya ketuban adalah salah satu tanda bahwa persalinan akan segera dimulai.
Perbedaan Air Ketuban Merembes dengan Cairan Vagina Biasa
Pada trimester akhir kehamilan, wajar jika ibu hamil mengalami peningkatan keputihan. Namun, air ketuban merembes memiliki karakteristik yang berbeda:
Jumlah: Keputihan biasanya hanya sedikit dan menempel di celana dalam. Air ketuban merembes bisa lebih banyak, seperti buang air kecil yang tidak tertahan, atau mengalir terus-menerus dalam jumlah kecil namun konstan.
Warna: Air ketuban biasanya bening atau sedikit keruh, dan bisa memiliki semburat kemerahan atau kehijauan jika janin telah mengeluarkan mekonium (kotoran bayi pertama). Keputihan pada umumnya berwarna putih susu atau bening dan tidak berbau menyengat.
Bau: Air ketuban umumnya tidak berbau atau memiliki bau yang khas, sedikit amis seperti amonia. Keputihan bisa memiliki bau yang sedikit asam namun tidak menyengat.
Konsistensi: Air ketuban terasa lebih encer dan ringan dibandingkan keputihan yang cenderung lebih kental.
Salah satu tes sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan pembalut. Jika cairan yang merembes terus bertambah pada pembalut dan warnanya bening, kemungkinan besar itu adalah air ketuban.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Air Ketuban Merembes di Usia 37 Minggu?
Jika Anda curiga air ketuban Anda merembes pada usia kehamilan 37 minggu, berikut adalah langkah-langkah yang harus segera diambil:
Tetap Tenang: Meskipun bisa membuat khawatir, panik tidak akan membantu. Ingatlah bahwa kehamilan Anda sudah cukup bulan.
Perhatikan Tanda-tanda Lain: Apakah Anda merasakan kontraksi? Apakah ada perubahan warna atau bau pada cairan?
Hubungi Dokter atau Bidan: Ini adalah langkah terpenting. Segera beritahu profesional kesehatan Anda mengenai kondisi ini. Mereka akan memberikan instruksi lebih lanjut, seperti kapan harus segera ke rumah sakit atau klinik.
Hindari Menggunakan Tampon atau Berhubungan Seks: Setelah ketuban pecah atau merembes, risiko infeksi meningkat.
Siapkan Tas Persalinan: Jika belum, ini saat yang tepat untuk menyelesaikan persiapan tas persalinan Anda.
Mengapa Penting Segera Melapor?
Pecahnya selaput ketuban menandakan dimulainya proses persalinan. Jika air ketuban merembes, ada beberapa alasan mengapa pelaporan segera sangat penting:
Risiko Infeksi: Selaput ketuban yang pecah adalah "gerbang" bagi bakteri untuk masuk ke dalam rahim. Semakin lama ketuban pecah dan persalinan belum dimulai atau belum selesai, semakin tinggi risiko infeksi bagi ibu dan bayi.
Pemantauan Kondisi Bayi: Setelah ketuban pecah, dokter atau bidan perlu memantau kondisi janin, termasuk detak jantungnya.
Memulai Proses Persalinan: Jika persalinan tidak dimulai secara alami setelah ketuban pecah, dokter mungkin perlu melakukan induksi persalinan untuk mencegah komplikasi.
Penentuan Waktu Persalinan: Memperkirakan waktu persalinan akan lebih akurat jika tanda pecah ketuban dikenali.
Air ketuban merembes pada usia kehamilan 37 minggu adalah tanda yang signifikan. Dengarkan tubuh Anda, kenali perbedaannya dengan cairan vagina biasa, dan jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tim medis Anda. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, Anda dan bayi Anda akan melalui proses persalinan dengan lebih aman.
Ingat, setiap kehamilan unik. Selalu utamakan saran dari dokter atau bidan Anda.