Ilustrasi abstrak air ketuban

Air Ketuban Lengket atau Tidak: Kenali Tanda dan Bahayanya

Apa Itu Air Ketuban?

Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan bening hingga keruh yang mengelilingi janin di dalam rahim selama kehamilan. Cairan ini memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan dan perlindungan bayi. Air ketuban diproduksi oleh selaput ketuban (amnion) dan plasenta, dan jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada akhir kehamilan, jumlah air ketuban biasanya berkisar antara 500 hingga 1000 ml.

Peran utama air ketuban meliputi:

Kapan Air Ketuban Pecah?

Pecahnya ketuban adalah tanda bahwa persalinan akan segera dimulai. Proses ini biasanya terjadi menjelang akhir kehamilan, sekitar usia kehamilan 37 minggu ke atas. Namun, pecahnya ketuban juga bisa terjadi lebih awal, yang dikenal sebagai ketuban pecah dini (KPD).

Ada dua jenis pecah ketuban:

Air Ketuban Lengket atau Tidak? Memahami Karakteristiknya

Pertanyaan mengenai apakah air ketuban itu lengket atau tidak sering kali muncul di kalangan ibu hamil. Sebenarnya, air ketuban pada umumnya tidak bersifat lengket seperti lem atau cairan kental lainnya. Karakteristik normal air ketuban adalah:

Jika Anda merasakan cairan yang keluar dari vagina terasa sangat lengket, kental, atau berbau tidak sedap, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah lain, bukan sekadar pecahnya air ketuban. Beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan keluarnya cairan kental atau lengket adalah keputihan yang abnormal, infeksi pada vagina, atau adanya lendir serviks yang berlebihan. Lendir serviks ini memang bisa keluar menjelang persalinan dan terkadang bercampur darah (bloody show), yang sifatnya lebih kental namun tidak selengket lem.

Perlu ditekankan, tekstur lengket yang signifikan pada cairan ketuban yang keluar bisa menjadi tanda bahaya. Hal ini mungkin mengindikasikan adanya infeksi atau masalah lain yang memerlukan perhatian medis segera.

Tanda-tanda Pecah Ketuban yang Perlu Diwaspadai

Selain keluarnya cairan, ada beberapa tanda lain yang menyertai pecahnya ketuban:

Bahaya Jika Air Ketuban Bermasalah

Air ketuban yang tidak normal, baik jumlahnya berkurang (oligohidramnion) maupun berlebihan (polihidramnion), atau jika warnanya berubah drastis (menjadi hijau tua, coklat, atau berbau busuk), dapat mengindikasikan adanya masalah pada kehamilan atau janin. Kondisi ini perlu segera ditangani oleh tenaga medis karena dapat meningkatkan risiko:

Apa yang Harus Dilakukan Saat Ketuban Pecah?

Jika Anda mencurigai air ketuban Anda pecah, segera lakukan hal berikut:

  1. Hubungi Tenaga Medis: Segera beri tahu dokter kandungan atau bidan Anda.
  2. Catat Waktu dan Karakteristik: Perhatikan kapan pecahnya ketuban terjadi, seberapa banyak cairan yang keluar, warnanya, dan baunya.
  3. Hindari Pemasukan Apapun ke Vagina: Jangan memasukkan jari, tampon, atau melakukan hubungan seksual untuk mencegah infeksi.
  4. Perhatikan Tanda-tanda Infeksi: Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami demam, sakit perut yang hebat, atau keluar cairan berbau busuk.

Memahami karakteristik air ketuban dan tanda-tanda pecahnya ketuban adalah bagian penting dari persiapan persalinan yang aman. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan.

🏠 Homepage