Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan, namun juga dapat diwarnai dengan berbagai kekhawatiran, terutama ketika muncul kondisi medis yang tidak terduga. Salah satu komplikasi yang jarang terjadi namun sangat berbahaya adalah ketika air ketuban masuk ke dalam saluran darah ibu. Fenomena ini dikenal sebagai emboli cairan ketuban (amniotic fluid embolism/AFE). Kondisi ini bisa mengancam jiwa, baik bagi ibu maupun bayi yang dikandungnya, dan membutuhkan penanganan medis darurat segera.
Emboli cairan ketuban adalah sebuah kondisi medis yang sangat langka di mana cairan ketuban, yang biasanya melindungi janin di dalam rahim, secara tidak sengaja masuk ke dalam sirkulasi darah ibu. Cairan ketuban ini mengandung berbagai zat, termasuk sel-sel janin, rambut lanugo, vernix caseosa (lapisan keju yang melindungi kulit janin), dan mekonium (tinja pertama janin). Ketika zat-zat ini masuk ke dalam aliran darah ibu, mereka dapat memicu reaksi imunologis yang parah dan berbahaya.
Meskipun penyebab pasti AFE masih belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang diyakini dapat meningkatkan risikonya. Kondisi ini seringkali terjadi selama persalinan, terutama pada tahap akhir persalinan aktif atau selama kontraksi yang kuat. Beberapa faktor risiko meliputi:
Mekanisme masuknya cairan ketuban ke dalam darah ibu bisa terjadi melalui pembuluh darah vena di leher rahim yang terbuka selama persalinan, atau melalui robekan pada pembuluh darah plasenta.
Gejala AFE seringkali muncul mendadak dan berkembang dengan sangat cepat. Pengenalan gejala ini sangat krusial untuk mendapatkan pertolongan secepat mungkin. Gejala yang paling umum meliputi:
Pada bayi, AFE dapat menyebabkan perubahan detak jantung yang mendadak, baik menjadi sangat cepat maupun sangat lambat, yang menandakan adanya kesulitan atau stres pada janin.
Penanganan AFE bersifat darurat dan agresif. Fokus utama adalah menjaga kestabilan oksigenasi dan sirkulasi ibu, serta menyelamatkan janin. Tindakan yang biasanya dilakukan meliputi:
Komplikasi AFE bisa sangat serius, termasuk kematian ibu, kerusakan neurologis permanen pada ibu akibat kekurangan oksigen ke otak, kelainan jantung, kegagalan organ, dan kematian janin. Angka kematian ibu akibat AFE bisa mencapai 50% atau lebih, sementara kelangsungan hidup bayi sangat bergantung pada seberapa cepat intervensi medis dilakukan.
Karena AFE adalah kondisi yang sangat sulit diprediksi dan dicegah, penting bagi tenaga medis dan calon ibu untuk meningkatkan kesadaran akan gejalanya. Pendekatan terbaik adalah dengan melakukan perawatan prenatal yang optimal, memantau kondisi ibu dan janin secara ketat selama persalinan, dan segera bertindak jika ada tanda-tanda komplikasi yang mencurigakan.
Jika Anda sedang hamil atau baru saja melahirkan, dan mengalami gejala yang tidak biasa seperti sesak napas mendadak atau pendarahan yang tidak terkontrol, segera cari pertolongan medis darurat. Kesadaran dan respons cepat adalah kunci utama dalam menghadapi kondisi serius seperti emboli cairan ketuban.