Ilustrasi: Simbol peringatan untuk kondisi kesehatan
Masa kehamilan adalah periode yang penuh dengan perubahan di dalam tubuh seorang wanita. Banyak hal baru yang mungkin dirasakan, sebagian normal dan sebagian lagi memerlukan perhatian lebih. Salah satu perubahan yang kerap menimbulkan kekhawatiran adalah perubahan pada air kencing, seperti menjadi keruh dan berbau. Fenomena ini umum terjadi dan seringkali menjadi pertanda penting mengenai kesehatan ibu hamil dan janinnya. Memahami penyebabnya dapat membantu ibu hamil mengambil langkah yang tepat.
Perubahan warna dan bau pada air kencing saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang sederhana hingga yang memerlukan penanganan medis. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Ini adalah penyebab paling sering ditemui. Selama kehamilan, kebutuhan cairan tubuh meningkat drastis untuk mendukung pertumbuhan janin, produksi cairan ketuban, dan peningkatan volume darah ibu. Ketika asupan cairan tidak mencukupi, tubuh akan berusaha menghemat air, yang menyebabkan urine menjadi lebih pekat. Urine yang pekat cenderung memiliki warna lebih gelap (dari kuning pucat hingga kuning tua) dan bau yang lebih menyengat. Kadang-kadang, urine yang sangat pekat bisa terlihat keruh karena konsentrasi zat terlarut yang tinggi.
Infeksi Saluran Kemih adalah salah satu komplikasi kehamilan yang paling umum. Hormon kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada saluran kemih, seperti meleburnya otot-otot yang membantu mengosongkan kandung kemih, serta tekanan dari rahim yang membesar pada kandung kemih. Perubahan ini membuat ibu hamil lebih rentan terhadap ISK. Bakteri yang menginfeksi saluran kemih dapat menyebabkan urine menjadi keruh, berbau tidak sedap (seringkali seperti amonia atau amis), dan disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, atau rasa tidak nyaman di perut bagian bawah.
ISK yang tidak diobati saat hamil dapat berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi ginjal atau persalinan prematur. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mencurigai adanya ISK.
Apa yang ibu hamil makan dan minum dapat memengaruhi warna dan bau urine. Beberapa jenis makanan, seperti asparagus atau beberapa jenis rempah, dapat menghasilkan bau khas pada urine. Selain itu, suplemen vitamin prenatal yang mengandung zat besi atau vitamin B kompleks terkadang dapat mengubah warna urine menjadi lebih terang atau kehijauan, yang mungkin disalahartikan sebagai keruh. Namun, biasanya perubahan warna ini tidak disertai dengan bau yang menyengat.
Ibu hamil sering mengalami peningkatan produksi keputihan yang normal (fisiologis). Keputihan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan vagina dan melindungi dari infeksi. Keputihan yang normal biasanya berwarna bening hingga keputihan susu, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal. Namun, jika keputihan berubah warna menjadi kehijauan, kekuningan, berbau tidak sedap, atau disertai rasa gatal, ini bisa menandakan infeksi vagina seperti infeksi jamur atau bacterial vaginosis. Ketika keputihan ini bercampur dengan urine saat buang air kecil, dapat membuat urine terlihat lebih keruh dan memberikan kesan bau yang tidak biasa.
Meskipun jarang, kondisi medis lain seperti penyakit ginjal, diabetes, atau penyakit hati juga dapat memengaruhi kondisi urine. Misalnya, adanya protein atau gula dalam urine bisa membuatnya terlihat keruh. Namun, kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain yang lebih signifikan dan sudah terdiagnosis sebelumnya atau akan terdeteksi melalui pemeriksaan rutin kehamilan.
Meskipun perubahan air kencing saat hamil seringkali tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang mengharuskan ibu hamil segera memeriksakan diri ke dokter atau bidan:
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan urine (urinalisis) untuk mengetahui penyebab pasti dari perubahan tersebut. Jika terdeteksi adanya infeksi, pengobatan antibiotik yang aman untuk kehamilan akan diberikan. Penting untuk selalu berkomunikasi terbuka dengan tenaga medis mengenai keluhan apa pun yang dirasakan selama kehamilan.
Untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan mencegah perubahan urine yang tidak diinginkan, ibu hamil disarankan untuk:
Memantau perubahan pada tubuh selama kehamilan adalah bagian penting dari menjaga kesehatan ibu dan janin. Air kencing keruh dan berbau bisa menjadi indikator, namun dengan pemahaman yang benar dan pemeriksaan medis yang tepat, kekhawatiran dapat diatasi dan kehamilan dapat berjalan dengan aman.