Air kencing, atau urin, adalah produk sisa metabolisme tubuh yang dibuang melalui sistem perkemihan. Secara umum, urin yang sehat berwarna kuning bening dan tidak memiliki bau yang menyengat. Namun, terkadang kita mungkin menyadari bahwa air kencing menjadi keruh dan berbau tidak sedap. Kondisi ini bisa menjadi indikator adanya sesuatu yang tidak beres dalam tubuh.
Perubahan warna dan bau pada urin bukanlah hal yang bisa diabaikan begitu saja. Meskipun dalam beberapa kasus, perubahan ini bersifat sementara dan tidak berbahaya, namun pada kasus lain, ini bisa menjadi sinyal awal dari penyakit atau kondisi medis tertentu yang memerlukan perhatian segera.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan air kencing menjadi keruh dan berbau. Memahami penyebab-penyebab ini adalah langkah awal untuk mengetahui solusi yang tepat.
Salah satu penyebab paling umum dan paling mudah diatasi adalah dehidrasi atau kurangnya asupan cairan. Ketika tubuh kekurangan cairan, urin akan menjadi lebih pekat, yang dapat membuatnya terlihat keruh dan memiliki bau yang lebih kuat karena konsentrasi zat limbah yang lebih tinggi.
ISK adalah salah satu penyebab utama urin keruh dan berbau busuk. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih. Bakteri ini dapat memecah urea dalam urin, menghasilkan bau amonia yang menyengat. Selain itu, bakteri dan sel darah putih yang melawan infeksi dapat membuat urin tampak keruh.
Beberapa PMS, seperti gonore atau klamidia, dapat menginfeksi saluran kemih dan menyebabkan perubahan pada urin. Urin bisa menjadi keruh, berbau, dan disertai dengan keluarnya cairan abnormal dari penis atau vagina.
Batu ginjal terbentuk ketika mineral dalam urin mengkristal dan menggumpal. Ukuran batu ginjal bervariasi, mulai dari sekecil pasir hingga sebesar bola golf. Batu ginjal yang bergerak atau mengiritasi saluran kemih dapat menyebabkan peradangan dan infeksi, yang berujung pada urin keruh dan berbau. Nyeri hebat di punggung atau samping perut sering menyertai kondisi ini.
Pada pria, pembengkakan kelenjar prostat (prostatitis) atau pembesaran prostat jinak (BPH) dapat menekan uretra dan menyebabkan masalah aliran urin. Infeksi pada prostat juga bisa membuat urin keruh dan berbau.
Beberapa jenis makanan, seperti asparagus, dapat menyebabkan urin berbau khas. Konsumsi vitamin B kompleks atau suplemen tertentu juga terkadang dapat memengaruhi warna dan bau urin.
Keputihan yang tidak normal akibat infeksi jamur atau bakteri pada vagina bisa bercampur dengan urin saat buang air kecil, membuatnya tampak keruh.
Meskipun perubahan urin yang ringan bisa jadi tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang menunjukkan Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter:
Jangan menunda untuk mencari pertolongan medis jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas. Diagnosis yang tepat dari profesional medis sangat penting untuk penanganan yang efektif.
Penanganan urin keruh dan berbau sangat bergantung pada penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah umum yang bisa Anda lakukan:
Jangan abaikan sinyal dari tubuh Anda. Jika Anda khawatir dengan kondisi air kencing Anda, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan profesional medis.
Temukan Dokter Terdekat