Rasa pahit di dalam mulut, atau dikenal sebagai dysgeusia, adalah sensasi yang tidak menyenangkan dan seringkali mengkhawatirkan bagi banyak orang. Meskipun terkadang hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya, rasa pahit yang persisten bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu yang memerlukan perhatian. Memahami penyebab liur pahit adalah langkah awal yang penting untuk mencari solusi yang tepat.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu timbulnya rasa pahit pada liur. Beberapa di antaranya cukup umum dan terkait dengan gaya hidup atau kebersihan, sementara yang lain mungkin memerlukan diagnosis medis lebih lanjut.
Ini adalah salah satu penyebab paling mendasar. Sisa makanan yang tertinggal di antara gigi dan pada permukaan lidah dapat membusuk, menciptakan lingkungan bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri ini dapat melepaskan senyawa sulfur yang memiliki aroma dan rasa tidak sedap, termasuk rasa pahit.
Gangguan pada sistem pencernaan, terutama yang melibatkan asam lambung, seringkali menjadi biang kerok rasa pahit di mulut. Asam lambung yang naik ke kerongkongan (refluks asam) atau bahkan ke mulut dapat membawa serta rasa pahit.
Perubahan kadar hormon, terutama selama kehamilan, dapat memengaruhi indra perasa. Banyak wanita hamil melaporkan mengalami rasa pahit atau logam di mulut pada trimester pertama. Hal ini diduga terkait dengan peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Beberapa jenis obat diketahui memiliki efek samping berupa perubahan rasa atau rasa pahit di mulut. Ini bisa terjadi karena obat tersebut diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui air liur.
Infeksi pada rongga mulut, gusi, atau tenggorokan dapat menyebabkan peradangan dan pelepasan senyawa yang menimbulkan rasa pahit.
Air liur berfungsi membersihkan mulut dan menetralkan asam. Ketika produksi air liur berkurang, bakteri dan sisa makanan lebih mudah menumpuk, memicu rasa pahit. Mulut kering bisa disebabkan oleh dehidrasi, efek samping obat, atau kondisi medis tertentu.
Meskipun bukan penyebab langsung, stres dan kecemasan dapat memicu berbagai respons fisik, termasuk perubahan pada sensasi rasa dan peningkatan produksi hormon stres yang bisa memengaruhi keseimbangan kimiawi di mulut.
Menghirup atau menelan bahan kimia tertentu, seperti insektisida atau timbal, dapat menyebabkan rasa pahit yang tajam dan berbahaya.
Jika rasa pahit di mulut berlangsung lebih dari beberapa hari, sangat mengganggu, atau disertai gejala lain seperti nyeri, kesulitan menelan, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab liur pahit yang mendasarinya dan merekomendasikan penanganan yang tepat.
Penanganan rasa pahit di mulut sangat bergantung pada penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah umum yang bisa Anda coba:
Rasa pahit di mulut memang bisa mengganggu, namun dengan mengenali berbagai penyebab liur pahit dan mengambil langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang tepat, Anda dapat mengembalikan rasa nyaman di rongga mulut Anda.