Kencing Terus Tapi Sedikit: Ketahui Penyebabnya

Merasa perlu buang air kecil berulang kali namun hanya mengeluarkan sedikit urin bisa menjadi pengalaman yang mengganggu dan kadang membuat khawatir. Kondisi ini, yang dikenal secara medis sebagai frekuensi berkemih meningkat dengan volume urin sedikit, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis yang memerlukan perhatian. Memahami potensi penyebabnya adalah langkah awal untuk mencari solusi yang tepat.

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Salah satu penyebab paling umum dari sensasi ingin buang air kecil terus-menerus meski hanya sedikit adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Bakteri yang menginfeksi saluran kemih dapat menyebabkan peradangan pada kandung kemih (sistitis) atau uretra. Peradangan ini membuat kandung kemih terasa penuh dan teriritasi, memicu sinyal untuk buang air kecil lebih sering, meskipun sebenarnya hanya sedikit urin yang tertampung. Gejala lain yang menyertai ISK antara lain rasa perih atau nyeri saat buang air kecil, urin keruh atau berbau tidak sedap, dan nyeri di perut bagian bawah.

Kandung Kemih yang Terlalu Aktif (Overactive Bladder/OAB)

Kandung kemih yang terlalu aktif adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak terkendali, meskipun kandung kemih belum terisi penuh. Hal ini menimbulkan dorongan kuat dan mendadak untuk buang air kecil, yang sering kali sulit ditahan. Penderitanya mungkin akan merasa perlu buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari, atau terbangun di malam hari lebih dari dua kali untuk buang air kecil. OAB bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk penuaan, masalah neurologis, atau bahkan konsumsi minuman tertentu.

Konsumsi Cairan Berlebih atau Jenis Minuman Tertentu

Meskipun hidrasi penting, mengonsumsi terlalu banyak cairan dalam waktu singkat dapat membuat kandung kemih cepat penuh dan memicu keinginan untuk buang air kecil. Selain itu, beberapa jenis minuman bersifat diuretik, yang berarti mereka mendorong tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak cairan. Contohnya termasuk kafein (dalam kopi, teh, dan soda) serta alkohol. Minuman asam atau manis juga dapat mengiritasi kandung kemih pada sebagian orang, menyebabkan frekuensi buang air kecil yang meningkat.

Kondisi Medis Lainnya

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Meskipun terkadang hanya bersifat sementara dan dipicu oleh kebiasaan, jika Anda mengalami gejala kencing terus menerus tapi sedikit yang berlangsung lebih dari beberapa hari, disertai dengan nyeri, darah dalam urin, demam, atau kesulitan buang air kecil sama sekali, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis yang tepat dari profesional medis akan membantu menentukan penyebab pasti dan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengembalikan kenyamanan Anda.

🏠 Homepage