Sensasi terbakar atau panas saat buang air kecil bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan terkadang mengkhawatirkan. Kondisi ini, yang secara medis dikenal sebagai disuria, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga iritasi ringan. Memahami akar penyebabnya adalah langkah pertama yang krusial untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan meredakan gejala.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam berbagai kemungkinan penyebab kencing terasa panas, serta langkah-langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk mengatasi dan mencegahnya.
Beberapa kondisi medis dan faktor gaya hidup dapat berkontribusi pada sensasi terbakar saat buang air kecil. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling umum:
Ini adalah penyebab paling umum dari disuria. ISK terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih, menyebabkan peradangan dan iritasi pada uretra (saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh) dan/atau kandung kemih. Gejala lain yang menyertai ISK seringkali meliputi:
Wanita lebih rentan terkena ISK dibandingkan pria karena anatomi saluran kemih mereka yang lebih pendek.
Beberapa IMS, seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis, dapat menyebabkan peradangan pada uretra, yang dikenal sebagai uretritis. Peradangan ini akan menimbulkan rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil. IMS seringkali disertai dengan gejala lain seperti keluarnya cairan tidak normal dari penis atau vagina, rasa gatal, atau luka pada area genital.
Pada pria, pembengkakan atau peradangan pada kelenjar prostat (prostatitis) dapat menyebabkan gejala disuria, nyeri saat ejakulasi, dan kesulitan buang air kecil. Prostatitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau faktor non-infeksi lainnya.
Infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh Candida albicans, dapat mempengaruhi area genital dan uretra, menyebabkan rasa gatal, iritasi, dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita, namun pria juga bisa mengalaminya.
Batu yang terbentuk di kandung kemih atau ginjal, jika bergerak menuju uretra, dapat menyebabkan iritasi dan penyumbatan yang menimbulkan rasa sakit, termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil. Batu yang bergerak juga bisa menyebabkan nyeri hebat di punggung atau samping.
Paparan terhadap bahan kimia tertentu dapat mengiritasi uretra dan menyebabkan rasa terbakar. Ini bisa berasal dari:
Ketika tubuh kekurangan cairan, urin menjadi lebih pekat. Urin yang pekat ini dapat lebih mengiritasi lapisan uretra, menyebabkan sensasi terbakar.
Beberapa kondisi kulit yang mempengaruhi area genital, seperti eksim atau psoriasis, terkadang dapat menyebabkan iritasi pada lubang uretra dan menimbulkan rasa terbakar saat berkemih.
Meskipun terkadang sensasi terbakar bisa hilang dengan sendirinya, penting untuk tidak mengabaikannya, terutama jika disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
Penanganan tergantung pada penyebabnya. Namun, beberapa langkah umum dapat membantu:
Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik adalah kunci. Minum setidaknya 8 gelas air per hari dapat membantu mengencerkan urin, mengurangi iritasi, dan membersihkan bakteri dari saluran kemih.
Jauhi produk kebersihan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras. Gunakan air bersih dan sabun ringan tanpa pewangi untuk membersihkan area genital.
Setelah buang air besar, bersihkan area dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke uretra, terutama bagi wanita.
Segera buang air kecil saat terasa ingin. Menahan urin terlalu lama dapat memberikan kesempatan bakteri berkembang biak di kandung kemih.
Jika dokter mendiagnosis Anda dengan ISK, IMS, atau infeksi lainnya, sangat penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik atau obat yang diresepkan, meskipun gejala sudah membaik.
Kompres hangat pada area perut bagian bawah dapat membantu meredakan nyeri atau ketidaknyamanan.
Kencing terasa panas adalah sinyal dari tubuh yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan saluran kemih Anda.
Jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala yang persisten, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis.