Ilustrasi: Peringatan atau informasi penting
Pernahkah Anda merasakan sensasi tidak nyaman di mulut, di mana air liur terasa asam bahkan tanpa mengonsumsi makanan atau minuman yang asam? Fenomena ini cukup umum terjadi dan bisa menimbulkan kekhawatiran. Air liur, atau saliva, memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan mulut, mulai dari melumasi, membersihkan, hingga membantu proses pencernaan awal. Ketika rasanya berubah menjadi asam, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan tertentu.
Memahami penyebab air liur terasa asam sangat penting agar kita dapat mengambil langkah pencegahan atau penanganan yang tepat. Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap perubahan rasa air liur ini, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis yang lebih serius. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai kemungkinan penyebabnya.
Salah satu penyebab paling umum dari air liur yang terasa asam adalah penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus), asam ini dapat mencapai mulut, meninggalkan rasa asam yang khas. GERD seringkali disertai dengan gejala lain seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di tenggorokan, atau kesulitan menelan. Kondisi ini bisa diperburuk oleh makanan tertentu, makan terlalu dekat dengan waktu tidur, atau obesitas.
Sisa makanan yang tertinggal di mulut dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri. Bakteri ini memecah karbohidrat dari sisa makanan dan menghasilkan asam sebagai produk sampingan. Jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik, seperti jarang menyikat gigi dan membersihkan lidah, penumpukan bakteri dan asam ini dapat menyebabkan air liur terasa asam. Bau mulut juga sering menyertai kondisi ini.
Konsumsi makanan dan minuman yang secara alami bersifat asam atau yang dapat memicu produksi asam berlebih di mulut dapat mengubah rasa air liur. Contohnya termasuk buah-buahan sitrus (jeruk, lemon), minuman bersoda, kopi, alkohol, dan makanan pedas. Bagi sebagian orang, makanan manis juga bisa memicu peningkatan bakteri penghasil asam.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, produksi air liur akan berkurang. Air liur yang lebih sedikit berarti konsentrasi zat asam di dalam mulut menjadi lebih tinggi, sehingga dapat menimbulkan rasa asam. Kurang minum air putih adalah penyebab umum dehidrasi.
Beberapa jenis obat-obatan memiliki efek samping yang dapat memengaruhi produksi air liur atau keseimbangan pH di mulut. Obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, antidepresan, dan obat tekanan darah tertentu dapat menyebabkan mulut kering (xerostomia) atau perubahan rasa, termasuk sensasi asam.
Fluktuasi hormonal, terutama yang terjadi selama kehamilan, menopause, atau saat menstruasi, dapat memengaruhi komposisi dan produksi air liur. Perubahan ini terkadang dapat menyebabkan air liur terasa asam.
Infeksi pada mulut, seperti radang gusi (gingivitis) atau infeksi jamur (kandidiasis oral), dapat menyebabkan peradangan dan perubahan rasa di mulut, termasuk rasa asam atau pahit.
Setelah memahami berbagai penyebab air liur terasa asam, langkah selanjutnya adalah mencari solusi yang efektif:
Air liur yang terasa asam memang bisa mengganggu, namun dengan mengenali penyebabnya dan menerapkan gaya hidup sehat serta kebersihan mulut yang baik, kondisi ini umumnya dapat diatasi. Jika gejala terus berlanjut atau sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi Anda.