Penyakit Kencing Terus Terusan: Kenali Penyebab & Solusinya

Kencing terus terusan atau yang secara medis dikenal sebagai sering buang air kecil (frekuensi nokturia dan diuresis) bisa menjadi keluhan yang mengganggu dan terkadang menimbulkan kekhawatiran. Kondisi ini bukan hanya mengurangi kualitas hidup sehari-hari, tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Memahami penyebabnya adalah langkah awal yang penting untuk menemukan solusi yang tepat.

Apa Itu Kencing Terus Terusan?

Merasa ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya, baik di siang hari maupun di malam hari, adalah definisi umum dari kencing terus terusan. Frekuensi normal buang air kecil pada orang dewasa bervariasi, namun umumnya berkisar antara 4 hingga 10 kali dalam 24 jam. Jika Anda merasa perlu pergi ke toilet lebih dari 10 kali, atau jika Anda terbangun lebih dari dua kali setiap malam untuk buang air kecil, maka Anda mungkin mengalami kondisi ini.

Penyebab Umum Penyakit Kencing Terus Terusan

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami kencing terus terusan. Beberapa di antaranya bersifat sementara, sementara yang lain memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

1. Konsumsi Cairan Berlebih

Ini adalah penyebab paling sederhana. Minum terlalu banyak cairan, terutama air, kafein, atau minuman manis, akan meningkatkan produksi urine. Kopi dan teh, misalnya, mengandung kafein yang bersifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine.

2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK adalah salah satu penyebab paling umum dari sering buang air kecil, terutama pada wanita. Infeksi pada kandung kemih atau saluran kemih dapat menyebabkan iritasi, yang memicu rasa ingin buang air kecil yang mendesak dan sering, bahkan jika kandung kemih belum terisi penuh. Gejala lain yang menyertai ISK bisa meliputi nyeri saat buang air kecil, urine keruh atau berbau, dan demam.

3. Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan gula. Akibatnya, produksi urine meningkat, yang berujung pada sering buang air kecil. Selain itu, rasa haus yang berlebihan juga sering menyertai kondisi ini.

4. Kandung Kemih Terlalu Aktif (Overactive Bladder/OAB)

OAB adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara tidak sengaja, bahkan ketika kandung kemih tidak penuh. Hal ini menyebabkan dorongan kuat dan mendesak untuk buang air kecil, yang sulit ditahan. OAB bisa terjadi karena berbagai sebab, termasuk perubahan hormonal, penuaan, atau kondisi neurologis.

5. Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH)

Pada pria, terutama yang berusia di atas 50 tahun, pembesaran kelenjar prostat bisa menekan saluran uretra. Ini menghalangi aliran urine dari kandung kemih, menyebabkan rasa tidak tuntas setelah buang air kecil, aliran urine yang lemah, dan sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

6. Kehamilan

Seiring pertumbuhan janin, rahim yang membesar akan menekan kandung kemih, mengurangi kapasitasnya untuk menampung urine. Hal ini menyebabkan ibu hamil lebih sering merasa ingin buang air kecil.

7. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat, seperti diuretik yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau gagal jantung, dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan sering buang air kecil.

8. Gangguan Tidur

Dalam beberapa kasus, sering buang air kecil di malam hari (nokturia) bisa menjadi gejala dari gangguan tidur seperti sleep apnea. Ketika pernapasan terganggu saat tidur, tubuh melepaskan hormon yang meningkatkan produksi urine.

9. Kondisi Medis Lainnya

Penyakit kencing terus terusan juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis lain yang lebih serius, seperti batu ginjal, masalah ginjal, penyakit jantung, atau bahkan kanker kandung kemih. Neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes, juga dapat memengaruhi fungsi kandung kemih.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun kencing terus terusan bisa disebabkan oleh hal-hal sederhana, penting untuk tidak mengabaikannya jika gejala ini persisten atau disertai dengan keluhan lain. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami:

Penanganan Penyakit Kencing Terus Terusan

Penanganan akan sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat medis, dan mungkin merekomendasikan beberapa tes, seperti tes urine, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis profesional. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan mengembalikan kualitas hidup Anda.

Jangan biarkan kondisi ini mengganggu aktivitas Anda.

Cari Tahu Lebih Lanjut
🏠 Homepage