Rasa tidak nyaman di mulut yang ditandai dengan sensasi kering, lengket, dan kurangnya kelembapan, seringkali merupakan gejala dari kondisi yang disebut lidah kering atau xerostomia. Kondisi ini bukan sekadar rasa haus biasa, melainkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari berbicara, mengunyah, hingga menelan makanan. Lidah kering bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya.
Lidah kering, atau xerostomia, adalah suatu kondisi ketika kelenjar ludah di mulut tidak menghasilkan cukup air liur untuk menjaga kelembapan mulut. Air liur memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan mulut. Fungsinya antara lain:
Ketika produksi air liur berkurang secara signifikan, mulut akan terasa kering, lengket, dan tidak nyaman. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau kronis, tergantung pada penyebabnya.
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya lidah kering. Memahami akar masalah adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat.
Penyebab paling umum dari lidah kering adalah kurangnya asupan cairan. Ketika tubuh kekurangan cairan, produksi air liur secara alami akan menurun. Dehidrasi bisa disebabkan oleh kurang minum, terlalu banyak berkeringat, muntah, diare, atau konsumsi minuman beralkohol dan berkafein yang berlebihan.
Banyak obat-obatan yang memiliki efek samping menyebabkan mulut kering. Ini termasuk obat untuk tekanan darah tinggi, depresi, kecemasan, alergi, pilek, nyeri, hingga obat-obatan untuk masalah kandung kemih. Jika Anda baru saja memulai pengobatan baru dan merasakan lidah kering, konsultasikan dengan dokter Anda.
Beberapa penyakit dan kondisi medis dapat berkontribusi pada lidah kering, di antaranya:
Terapi radiasi pada area kepala dan leher, serta kemoterapi untuk pengobatan kanker, dapat merusak kelenjar ludah dan mengurangi produksi air liur secara permanen atau sementara.
Cedera pada kepala atau leher yang menyebabkan kerusakan saraf yang mengontrol kelenjar ludah juga bisa menjadi penyebab lidah kering.
Merokok dan penggunaan tembakau dapat memengaruhi produksi air liur dan memperparah rasa kering di mulut.
Meskipun lidah kering bukanlah bagian normal dari penuaan, banyak orang tua mengalami kondisi ini karena penggunaan obat-obatan, dehidrasi, atau masalah kesehatan yang umum terjadi pada usia lanjut.
Selain sensasi mulut kering yang jelas, lidah kering dapat disertai dengan gejala lain, seperti:
Penanganan lidah kering sangat bergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu meredakan gejala:
Minumlah air putih secara teratur sepanjang hari. Hindari minuman beralkohol, berkafein, dan bersoda yang dapat memperparah dehidrasi.
Ada banyak produk yang dirancang khusus untuk penderita mulut kering, seperti:
Kurangi atau hindari merokok, mengunyah tembakau, serta konsumsi makanan pedas, asam, atau asin yang dapat mengiritasi mulut.
Jika lidah kering disebabkan oleh obat-obatan, dokter mungkin dapat menyesuaikan dosis atau mengganti obat Anda. Jika lidah kering merupakan gejala dari penyakit lain, penanganan penyakit tersebut akan membantu meredakan gejala mulut kering. Dokter gigi juga dapat memberikan saran dan produk yang tepat. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk meningkatkan produksi air liur.
Lidah kering adalah kondisi yang dapat diatasi. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah penanganan yang tepat, Anda dapat kembali menikmati kenyamanan mulut yang sehat dan lembap. Jika gejala lidah kering terus berlanjut atau sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.