Ilustrasi visual yang menunjukkan perubahan pada urin.
Kencing atau urin yang berbau adalah keluhan umum yang dapat dialami oleh siapa saja. Meskipun terkadang bau urin yang berubah bersifat sementara dan tidak berbahaya, dalam beberapa kasus, bau yang tidak biasa bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis. Memahami penyebab kencing berbau adalah langkah awal untuk mengatasi dan mencegahnya.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan urin berbau tidak sedap. Beberapa yang paling umum meliputi:
Ini adalah penyebab paling sering dan paling sederhana. Ketika tubuh kekurangan cairan, urin menjadi lebih pekat karena konsentrasi zat sisa di dalamnya meningkat. Urin yang pekat cenderung memiliki bau yang lebih kuat dan menyengat.
Apa yang Anda konsumsi sangat memengaruhi bau urin Anda. Beberapa makanan yang diketahui dapat menyebabkan urin berbau antara lain:
Banyak obat dan suplemen yang dapat mengubah bau urin sebagai efek samping. Beberapa contohnya:
Ini adalah penyebab medis yang lebih serius. ISK terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih, menyebabkan peradangan. Infeksi dapat membuat urin berbau busuk, amis, atau seperti amonia. Gejala lain yang menyertai ISK meliputi rasa terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, dan nyeri di perut bagian bawah.
Beberapa kondisi medis kronis dapat menyebabkan bau urin yang khas:
Pada wanita, infeksi pada vagina seperti vaginosis bakterialis dapat menyebabkan bau amis yang mungkin terbawa ke urin. Pada pria, masalah pada kelenjar prostat juga bisa memengaruhi bau urin.
Jika kencing berbau disertai dengan gejala lain, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gejala-gejala tersebut meliputi:
Cara mengatasi kencing berbau sangat bergantung pada penyebabnya:
Jika bau urin disebabkan oleh dehidrasi, minum lebih banyak air adalah solusi paling efektif. Usahakan minum setidaknya 8 gelas air per hari, atau lebih jika Anda aktif berolahraga atau berada di lingkungan panas.
Jika Anda menyadari bau urin berubah setelah mengonsumsi makanan tertentu, coba kurangi atau hindari makanan tersebut. Catat makanan apa saja yang Anda konsumsi untuk membantu mengidentifikasi pemicunya.
Jika Anda menduga obat atau suplemen adalah penyebabnya, jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat mengevaluasi apakah bau tersebut merupakan efek samping yang normal atau ada alternatif pengobatan lain.
Jika dokter mendiagnosis ISK atau infeksi lainnya, pengobatan dengan antibiotik atau antijamur sesuai resep dokter sangat penting. Pastikan Anda menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala sudah membaik.
Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil sangat krusial. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan dan saran pengelolaan yang tepat.
Memahami perubahan pada tubuh Anda, termasuk bau urin, adalah bagian penting dari menjaga kesehatan. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir atau mengalami gejala lain yang menyertai.