Ilustrasi visual yang menggambarkan lingkungan janin yang sehat.
Kehamilan adalah momen yang penuh dengan keajaiban dan harapan, namun juga tak lepas dari kekhawatiran. Salah satu aspek yang penting untuk dipantau selama kehamilan adalah kondisi air ketuban. Air ketuban yang jernih adalah tanda bayi Anda tumbuh dengan baik dalam rahim. Namun, bagaimana jika air ketuban keruh? Kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah yang memerlukan perhatian medis segera.
Sebelum membahas kekeruhan, mari pahami dulu apa itu air ketuban. Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim selama kehamilan. Cairan ini memiliki fungsi vital, antara lain:
Normalnya, air ketuban berwarna bening atau sedikit kekuningan. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan, terutama di trimester ketiga, air ketuban mungkin mulai tampak sedikit keruh karena adanya sel-sel kulit janin yang terlepas dan vernix caseosa (lapisan putih seperti keju yang melindungi kulit janin).
Akan tetapi, jika kekeruhan air ketuban terlihat signifikan dan muncul lebih awal atau disertai gejala lain, ini bisa menandakan beberapa kondisi, di antaranya:
Seringkali, ibu hamil tidak menyadari perubahan pada air ketuban sampai terjadi pecah ketuban. Namun, ada beberapa tanda yang mungkin bisa diperhatikan, terutama jika cairan keluar:
Penting untuk diingat bahwa tidak semua air ketuban keruh disebabkan oleh masalah serius. Namun, mendeteksi dan menangani potensi masalah sejak dini adalah kunci untuk kesehatan ibu dan bayi.
Jika air ketuban keruh akibat mekonium, terdapat risiko serius yang disebut Sindrom Aspirasi Mekonium (SAM). Mekonium yang terhirup oleh janin ke dalam paru-parunya dapat menyebabkan peradangan, penyumbatan saluran napas, dan kesulitan bernapas pada bayi setelah lahir. Tingkat keparahan SAM bervariasi, dari ringan hingga mengancam jiwa.
Infeksi pada air ketuban (korioamnionitis) juga sangat berbahaya. Infeksi ini dapat:
Segera hubungi dokter atau bidan Anda jika Anda mengalami salah satu kondisi berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan, termasuk USG dan pemeriksaan cairan ketuban, untuk menentukan penyebab kekeruhan dan penanganan yang tepat. Tergantung pada penyebabnya, penanganan bisa meliputi pemberian antibiotik jika ada infeksi, atau pemantauan ketat hingga persalinan jika terdapat mekonium namun kondisi ibu dan bayi stabil.
Informasi yang disajikan dalam artikel ini bersifat umum dan edukatif. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda kepada profesional medis yang berkualifikasi. Jangan pernah mengabaikan saran medis profesional karena sesuatu yang telah Anda baca di sini.