Jenis Air Ketuban dalam Partograf: Panduan Lengkap

Amnion Air Ketuban Jernih Kekeruhan Mekonium
Ilustrasi visual sederhana untuk menggambarkan variasi kondisi air ketuban yang dinilai.

Air ketuban merupakan cairan vital yang mengelilingi janin selama kehamilan. Perannya sangat penting, mulai dari melindungi janin dari benturan, menjaga suhu tubuh janin, hingga memungkinkan pergerakan janin yang sehat dan perkembangan paru-paru yang optimal. Dalam proses persalinan, kondisi air ketuban menjadi salah satu indikator penting yang dicatat dalam partograf. Partograf adalah alat bantu pencatatan persalinan yang terpadu, digunakan untuk memantau kemajuan persalinan, kondisi ibu, dan kondisi janin.

Pemeriksaan air ketuban pada partograf biasanya dilakukan saat selaput ketuban pecah (baik spontan maupun dipecah secara artifisial oleh tenaga medis). Penilaian ini mencakup visualisasi warna dan kejernihannya. Berdasarkan observasi ini, air ketuban dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Memahami klasifikasi ini sangat krusial bagi tenaga kesehatan untuk mengambil tindakan yang tepat demi keselamatan ibu dan bayi.

Jenis-jenis Air Ketuban dalam Partograf

Secara umum, air ketuban yang dinilai pada partograf dapat dibedakan berdasarkan penampilannya. Berikut adalah klasifikasi utamanya:

1. Air Ketuban Jernih (Clear)

Ini adalah kondisi air ketuban yang paling diinginkan. Air ketuban jernih biasanya berwarna bening hingga sedikit keputihan atau kekuningan pucat. Tidak ada tanda-tanda adanya partikel mekonium atau komponen lain yang signifikan. Keberadaan air ketuban jernih menandakan janin dalam kondisi baik dan tidak mengalami stres fetal yang signifikan yang dapat menyebabkan pengeluaran mekonium.

Pada partograf, air ketuban jernih akan dicatat dengan simbol atau deskripsi yang sesuai, seringkali diwakili dengan tanda silang (X) atau tulisan "Jernih". Kondisi ini umumnya tidak memerlukan intervensi khusus terkait air ketuban itu sendiri, namun tetap perlu dipantau bersama indikator persalinan lainnya.

2. Air Ketuban Keruh (Cloudy/Turbid)

Air ketuban yang keruh menunjukkan adanya beberapa partikel di dalamnya. Kekeruhan ini bisa disebabkan oleh vernix caseosa (lapisan pelindung kulit janin) yang banyak, lanugo (rambut halus janin), atau bahkan sedikit mekonium yang belum terlalu pekat. Kekeruhan ini masih bisa dianggap sebagai variasi fisiologis, terutama jika kehamilan sudah mendekati aterm.

Namun, kekeruhan yang meningkat bisa menjadi pertanda awal adanya tanda-tanda infeksi intrauterine (korioamnionitis) atau stres pada janin. Tenaga medis akan lebih cermat memantau tanda-tanda vital ibu dan janin, serta gejala lain yang mungkin menyertai, seperti demam pada ibu atau takikardia janin. Pada partograf, ini bisa dicatat sebagai "Keruh" atau dengan simbol yang menunjukkan adanya kekeruhan.

3. Air Ketuban Berwarna Hijau atau Kuning Tua (Mekonium)

Ini adalah temuan yang paling sering menimbulkan kekhawatiran. Air ketuban berwarna hijau tua, hijau kehitaman, atau kuning pekat biasanya menandakan adanya mekonium. Mekonium adalah feses pertama janin yang biasanya dikeluarkan setelah lahir. Namun, jika janin mengalami stres (misalnya akibat kekurangan oksigen), otot ususnya dapat berkontraksi dan melepaskan mekonium ke dalam kantung ketuban.

Keberadaan mekonium dalam air ketuban, terutama jika kental, meningkatkan risiko bayi mengalami Sindrom Aspirasi Mekonium (SAM). SAM adalah kondisi serius di mana bayi menghirup mekonium ke dalam paru-parunya saat lahir, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Oleh karena itu, jika terdeteksi air ketuban kehijauan atau kekuningan pekat, protokol persalinan akan berubah. Tenaga medis akan lebih siap, dan seringkali tim neonatus akan hadir saat kelahiran untuk melakukan resusitasi jika diperlukan, serta melakukan penghisapan mekonium dari jalan napas bayi.

Pada partograf, kondisi ini akan dicatat dengan jelas sebagai "Mekonium" atau dengan simbol yang spesifik. Frekuensi pemantauan janin akan ditingkatkan, dan keputusan untuk intervensi seperti forseps atau vakum ekstraksi, atau bahkan seksio cesarea, akan dipertimbangkan lebih serius jika ada tanda-tanda gawat janin lainnya.

4. Air Ketuban Berwarna Merah Muda atau Bercampur Darah

Air ketuban yang tampak bercampur darah bisa mengindikasikan adanya perdarahan dari jalan lahir ibu, seperti solusio plasenta (lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya) atau trauma pada serviks atau vagina. Kondisi ini memerlukan evaluasi segera untuk menentukan sumber perdarahan dan tingkat keparahannya.

Jika air ketuban berwarna merah muda (rosy) dan jumlahnya sedikit, mungkin bisa jadi merupakan bercak darah normal akibat pemeriksaan dalam yang berulang atau tanda awal persalinan. Namun, jika warnanya merah pekat dan jumlahnya banyak, ini adalah tanda bahaya yang memerlukan penanganan medis darurat. Pencatatan pada partograf akan mengindikasikan adanya darah, dan tindakan penyelamatan ibu serta janin akan menjadi prioritas utama.

Pentingnya Pencatatan Air Ketuban dalam Partograf

Partograf berfungsi sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan dan sebagai rekam medis integral. Pencatatan yang akurat mengenai jenis air ketuban membantu dalam:

Setiap perubahan pada penampilan air ketuban harus dicatat dengan cermat dan dilaporkan kepada penanggung jawab persalinan. Dengan pemantauan yang teliti dan pencatatan yang tepat pada partograf, diharapkan persalinan dapat berjalan dengan aman dan menurunkan angka morbiditas serta mortalitas ibu dan bayi.

🏠 Homepage