Mengetahui apakah ketuban sudah pecah atau hanya rembes adalah salah satu kekhawatiran utama bagi ibu hamil, terutama saat mendekati persalinan. Ketuban yang pecah atau rembes merupakan tanda bahwa kantung ketuban yang melindungi bayi telah robek. Cairan ketuban memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan bayi di dalam rahim. Oleh karena itu, penting untuk bisa mengenali gejalanya secara akurat.
Kantung ketuban adalah lapisan berisi cairan yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Cairan ini, yang disebut air ketuban, berfungsi untuk:
Membedakan antara keputihan normal, urine, dan air ketuban bisa jadi membingungkan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengenali apakah cairan yang keluar adalah ketuban yang rembes:
Air ketuban yang normal biasanya berwarna bening atau sedikit keputihan. Jika terlihat keruh atau berwarna kehijauan/kecoklatan, ini bisa menandakan bahwa bayi telah buang air besar di dalam rahim (mekonium). Bau air ketuban biasanya tidak menyengat, terkadang sedikit amis atau seperti pemutih. Jika cairan berbau urine, kemungkinan besar itu adalah urine. Keputihan yang normal biasanya lebih kental dan berbau khas.
Air ketuban cenderung lebih encer dan berair dibandingkan keputihan. Keputihan biasanya lebih kental dan lengket.
Pecah ketuban total biasanya ditandai dengan keluarnya cairan yang banyak dan deras, seperti pipis yang tidak bisa ditahan. Namun, ada juga kasus di mana ketuban hanya rembes atau merembes perlahan. Jika Anda merasakan ada tetesan atau aliran cairan yang terus menerus, meskipun sedikit, ini bisa jadi tanda ketuban rembes.
Salah satu cara paling umum untuk menguji kecurigaan ketuban pecah atau rembes adalah dengan mengubah posisi tubuh. Jika Anda berbaring lalu berdiri atau batuk, dan kemudian keluar cairan yang lebih banyak dari biasanya, kemungkinan besar itu adalah air ketuban. Urine cenderung keluar saat Anda batuk atau bersin (inkontinensia stres), namun air ketuban akan terus keluar terlepas dari posisi atau aktivitas Anda.
Anda bisa menggunakan tisu toilet atau pembalut wanita (bukan tampon) untuk menyerap cairan yang keluar. Setelah beberapa saat, perhatikan ciri-ciri cairan tersebut:
Di fasilitas kesehatan, ada tes sederhana untuk mengetahui apakah cairan tersebut adalah air ketuban. Cairan ketuban bersifat basa (pH 7-7.5), sementara urine bersifat asam (pH sekitar 6). Tes menggunakan kertas lakmus khusus dapat membantu memastikan.
Jika Anda mencurigai ketuban Anda rembes atau pecah, sangat penting untuk segera menghubungi dokter atau bidan, terlepas dari usia kehamilan Anda. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus segera mencari pertolongan medis:
Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau bidan jika Anda memiliki keraguan sekecil apapun. Kesehatan Anda dan bayi adalah prioritas utama.