Kelebihan air ketuban, atau polihidramnion, adalah kondisi kehamilan di mana jumlah cairan ketuban melebihi batas normal. Cairan ketuban memiliki peran vital dalam melindungi janin, memfasilitasi pergerakan, membantu perkembangan paru-paru, dan menjaga suhu rahim. Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, polihidramnion yang signifikan dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Memahami cara mengatasi kondisi ini sangatlah penting.
Polihidramnion dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan ibu maupun janin. Beberapa penyebab umum meliputi:
Pada banyak kasus, polihidramnion ringan mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, ketika jumlah cairan ketuban meningkat secara signifikan, ibu hamil mungkin merasakan:
Penanganan kelebihan air ketuban sangat bergantung pada penyebabnya, tingkat keparahannya, dan usia kehamilan. Tujuannya adalah untuk mengelola gejala, meminimalkan risiko komplikasi, dan memastikan kesehatan ibu serta bayi.
Langkah pertama adalah diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan biasanya menggunakan USG untuk mengukur indeks cairan ketuban (Amniotic Fluid Index - AFI) atau kedalaman kantung cairan ketuban. USG juga membantu mengidentifikasi kelainan pada janin, plasenta, atau tali pusat.
Jika terdiagnosis polihidramnion, pemantauan rutin akan sangat diperlukan. Ini mungkin meliputi kunjungan antenatal yang lebih sering, pemeriksaan USG berkala untuk memantau pertumbuhan janin dan jumlah cairan ketuban, serta pemantauan kesejahteraan janin (seperti tes non-stres).
Dalam kasus polihidramnion yang parah dan menyebabkan gejala signifikan seperti sesak napas hebat atau nyeri, dokter mungkin merekomendasikan prosedur amniosentesis terapeutik. Prosedur ini melibatkan pengeluaran sebagian cairan ketuban menggunakan jarum halus yang dipandu USG. Tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan pada rahim dan meredakan gejala. Prosedur ini biasanya aman, tetapi ada risiko kecil yang akan didiskusikan oleh dokter.
Dalam beberapa situasi, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti indometasin (golongan NSAID) untuk janin. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi urin janin dan meningkatkan penyerapan cairan ketuban oleh janin. Penggunaan obat ini hanya dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat dan biasanya dipertimbangkan pada usia kehamilan tertentu.
Jika polihidramnion terdeteksi pada akhir kehamilan atau jika ada risiko komplikasi yang meningkat, dokter mungkin akan merekomendasikan induksi persalinan lebih awal. Persalinan harus dilakukan di fasilitas medis yang memadai karena adanya risiko komplikasi selama persalinan dan pasca-persalinan, seperti solusio plasenta (pelepasan plasenta dari dinding rahim) atau prolaps tali pusat.
Anda harus segera menghubungi dokter atau bidan jika mengalami gejala-gejala berikut:
Mengatasi kelebihan air ketuban memerlukan penanganan medis yang cermat dan pemantauan yang berkelanjutan. Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya, risiko komplikasi dapat diminimalkan, sehingga ibu dan bayi dapat menjalani kehamilan hingga persalinan dengan aman. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai segala kekhawatiran terkait kehamilan Anda.