Ikon USG

Cara Melihat Air Ketuban di USG

Air ketuban, cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim, memegang peranan krusial dalam perkembangan dan keselamatan bayi selama kehamilan. Kuantitas air ketuban yang cukup sangat penting untuk melindungi janin dari benturan, menjaga suhu yang stabil, serta memungkinkan janin untuk bergerak bebas, yang penting untuk perkembangan otot dan tulangnya. Dalam dunia medis, salah satu metode paling efektif dan umum digunakan untuk memantau kondisi air ketuban adalah melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG).

Apa itu Air Ketuban dan Mengapa Penting?

Air ketuban adalah cairan steril yang diproduksi oleh selaput ketuban dan, setelah trimester pertama, juga oleh ginjal janin. Cairan ini memiliki beberapa fungsi vital:

Ketidakseimbangan jumlah air ketuban, baik terlalu banyak (polihidramnion) maupun terlalu sedikit (oligohidramnion), bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan pada ibu atau janin, sehingga pemantauan melalui USG menjadi sangat penting.

Bagaimana USG Membantu Melihat Air Ketuban?

USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ di dalam tubuh. Selama kehamilan, USG transabdominal (dilakukan di atas perut) adalah metode yang paling umum untuk melihat kondisi janin, termasuk air ketuban.

Dalam pemeriksaan USG, ahli radiologi atau dokter spesialis kebidanan akan mengoleskan gel pada perut ibu hamil, kemudian menggerakkan alat transduser di atasnya. Gelombang suara yang dipancarkan oleh transduser akan memantul dari struktur tubuh dan kembali ke transduser, yang kemudian diubah menjadi gambar di layar monitor. Air ketuban tampak sebagai area gelap atau hitam pada gambar USG karena cairan memiliki kepadatan yang berbeda dari jaringan padat.

Metode Pengukuran Air Ketuban pada USG

Dokter memiliki beberapa metode standar untuk mengukur volume air ketuban selama USG:

1. Amniotic Fluid Index (AFI)

Ini adalah metode yang paling umum digunakan. Dokter akan membagi perut ibu menjadi empat kuadran imajiner. Kemudian, dokter akan mengukur kedalaman kantong cairan amnion terbesar di setiap kuadran dan menjumlahkan keempat nilai tersebut. Hasil normal biasanya berkisar antara 5 hingga 25 cm. Angka di luar rentang ini bisa menandakan adanya kelainan.

2. Single Deepest Pocket (SDP)

Dalam metode ini, dokter hanya mencari kantong cairan amnion terbesar dan mengukur kedalamannya. Ukuran normal untuk SDP biasanya antara 2 hingga 8 cm. Metode ini terkadang digunakan sebagai pelengkap AFI atau dalam situasi tertentu.

3. Two-Dimensional (2D) Ultrasound Visual Assessment

Selain pengukuran kuantitatif, dokter juga akan melakukan penilaian visual kualitatif terhadap jumlah air ketuban. Mereka akan mengamati seberapa banyak ruang kosong yang terlihat di sekitar janin, dan apakah ada pola distribusi cairan yang aneh.

Apa yang Dilihat Dokter Saat Memeriksa Air Ketuban di USG?

Saat melakukan pemeriksaan USG, dokter tidak hanya melihat jumlah air ketuban, tetapi juga:

Kapan Pemeriksaan USG untuk Air Ketuban Dilakukan?

Pemeriksaan USG secara rutin biasanya dilakukan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Namun, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan USG tambahan untuk memantau air ketuban jika:

Dengan kemajuan teknologi, USG kini menjadi alat yang sangat andal dan aman untuk memastikan kesehatan ibu dan janin, termasuk pemantauan kritis terhadap volume air ketuban. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai air ketuban Anda, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter kandungan Anda.

Temukan informasi kesehatan ibu dan anak lainnya.

Jelajahi Lebih Lanjut
🏠 Homepage