Kehamilan adalah momen yang penuh antisipasi dan kebahagiaan. Namun, sebagai calon ibu, penting untuk selalu waspada terhadap setiap perubahan yang terjadi pada tubuh. Salah satu kondisi yang memerlukan perhatian serius adalah ketika cairan ketuban merembes. Cairan ketuban, atau air ketuban, adalah cairan bening atau sedikit keruh yang mengelilingi janin di dalam rahim. Cairan ini memiliki peran vital dalam melindungi janin dari benturan, menjaga suhu rahim tetap stabil, membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan janin, serta mencegah tali pusat tertekan.
Ketika kantung ketuban pecah, cairan ketuban akan keluar dari vagina. Proses ini bisa bervariasi. Ada yang mengalami keluarnya cairan secara tiba-tiba dalam jumlah banyak, yang sering disebut sebagai 'pecah ketuban'. Namun, ada pula kondisi di mana cairan ketuban keluar sedikit-sedikit atau merembes. Kondisi cairan ketuban merembes ini terkadang bisa disalahartikan dengan keputihan atau urine yang bocor, sehingga seringkali terabaikan. Padahal, mengenali tanda-tanda dan bertindak cepat sangatlah penting untuk keselamatan ibu dan bayi.
Membedakan cairan ketuban merembes dengan cairan vagina lainnya memang bisa sedikit membingungkan. Namun, ada beberapa karakteristik khas yang bisa membantu Anda mengenaliinya:
Penting untuk diingat: Jika Anda curiga mengalami cairan ketuban merembes, segera hubungi dokter atau bidan Anda. Jangan menunggu hingga ada tanda persalinan lainnya.
Pecahnya ketuban, baik secara merembes maupun pecah total, umumnya terjadi menjelang akhir kehamilan saat proses persalinan dimulai. Namun, dalam beberapa kasus, pecah ketuban bisa terjadi lebih awal (premature rupture of membranes/PROM) atau menjelang persalinan (preterm premature rupture of membranes/PPROM) yang dapat menimbulkan risiko. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko pecah ketuban antara lain:
Mengetahui cara bertindak adalah kunci utama ketika Anda mendeteksi adanya cairan ketuban merembes. Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan:
Dokter akan melakukan pemeriksaan internal dan mungkin tes diagnostik seperti tes lakmus atau tes amnisure untuk memastikan keberadaan cairan ketuban. Jika positif, mereka akan memantau kondisi Anda dan janin secara ketat. Tergantung usia kehamilan dan kondisi lainnya, dokter akan menentukan apakah persalinan perlu diinduksi atau menunggu proses alamiah. Penundaan penanganan dapat meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan bayi, bahkan komplikasi serius lainnya.
Mengenali tanda cairan ketuban merembes adalah bentuk kepedulian Anda terhadap kehamilan. Dengan sigap mengenali gejala dan segera mencari pertolongan medis, Anda turut berkontribusi pada keselamatan dan kesehatan buah hati Anda. Selalu berkomunikasi terbuka dengan dokter atau bidan Anda mengenai segala perubahan yang Anda rasakan selama kehamilan.
Pelajari Lebih Lanjut Tentang Ketuban Pecah Dini