Demam seringkali disertai dengan berbagai gejala yang membuat tubuh terasa tidak nyaman. Salah satu keluhan yang terkadang muncul namun jarang dibicarakan adalah produksi air liur yang berlebihan atau yang dikenal sebagai sialore. Kondisi ini bisa terasa mengganggu, terutama ketika tubuh sedang dalam kondisi lemah akibat demam. Memahami penyebabnya dapat membantu kita mengelola gejala ini dengan lebih baik.
Peningkatan produksi air liur saat demam bukanlah fenomena yang sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa mekanisme yang diduga berperan:
Saat tubuh melawan infeksi penyebab demam, sistem kekebalan tubuh bekerja keras. Proses peradangan yang terjadi di dalam tubuh, baik di area tenggorokan, mulut, maupun organ lain, dapat memicu respons refleks di kelenjar air liur. Kelenjar ludah mungkin merespons peradangan ini dengan meningkatkan sekresi air liur.
Demam dapat menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman di area mulut, tenggorokan, atau bahkan pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini bisa membuat seseorang enggan atau kesulitan menelan air liur yang diproduksi secara normal. Akibatnya, air liur menumpuk di mulut dan tampak berlebihan.
Beberapa jenis obat yang digunakan untuk menurunkan demam atau mengatasi infeksi terkadang memiliki efek samping yang memengaruhi produksi air liur. Meskipun jarang, ini merupakan salah satu kemungkinan penyebab yang perlu dipertimbangkan.
Pada kasus demam yang sangat tinggi atau yang berhubungan dengan kondisi neurologis tertentu, mungkin terjadi gangguan sementara pada kontrol saraf yang mengatur produksi air liur dan kemampuan menelan. Namun, ini lebih merupakan kondisi yang jarang terjadi dan biasanya disertai gejala lain yang lebih jelas.
Meskipun terdengar kontradiktif, terkadang dehidrasi ringan akibat demam (misalnya karena kurang minum atau kehilangan cairan lewat keringat) dapat memicu tubuh untuk memproduksi air liur yang lebih kental dan terasa lebih banyak, meskipun volume totalnya mungkin tidak meningkat drastis. Kualitas air liur yang berubah ini bisa memberikan sensasi berlebihan.
Air liur yang berlebihan saat demam dapat menimbulkan beberapa ketidaknyamanan:
Menangani air liur berlebihan saat demam utamanya berfokus pada penanganan penyebab demam itu sendiri dan meredakan gejala:
Langkah terpenting adalah memastikan demam ditangani dengan tepat. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Untuk demam akibat virus, fokus pada perawatan suportif.
Pastikan Anda atau orang yang demam minum cukup air, kaldu hangat, atau jus buah yang diencerkan. Hidrasi yang baik membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan dapat membuat air liur tidak terlalu kental.
Tubuh membutuhkan istirahat untuk pulih. Memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat dapat mempercepat penyembuhan dan secara bertahap mengurangi intensitas gejala, termasuk produksi air liur yang berlebih.
Gunakan obat pereda demam seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan. Obat ini membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan ketidaknyamanan.
Jika ada iritasi atau rasa tidak nyaman di tenggorokan, berkumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan peradangan dan memberikan rasa lega. Ini juga bisa membantu membersihkan mulut dari kelebihan air liur.
Sikat gigi secara teratur dan gunakan obat kumur antiseptik jika diperlukan. Menjaga kebersihan mulut dapat mencegah masalah lain seperti bau mulut atau infeksi sekunder.
Jika produksi air liur berlebihan sangat mengganggu, berlangsung lama, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan seperti kesulitan bernapas, sakit tenggorokan hebat, atau ruam, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat mengevaluasi penyebabnya secara lebih mendalam dan memberikan penanganan yang sesuai.
Meskipun air liur berlebihan saat demam bisa terasa tidak nyaman, pada umumnya kondisi ini bersifat sementara dan akan membaik seiring dengan meredanya demam. Dengan penanganan yang tepat terhadap penyebab demam dan perawatan suportif, Anda dapat melewati masa pemulihan dengan lebih nyaman.