Ilustrasi Cairan Ketuban Berwarna Hijau Air Ketuban Hijau Keruh

Air Ketuban Hijau Keruh: Memahami Makna dan Tindakan yang Perlu Dilakukan

Kehamilan adalah periode yang penuh kebahagiaan sekaligus kekhawatiran bagi calon orang tua. Segala perubahan dalam tubuh ibu dan perkembangan janin selalu menjadi perhatian utama. Salah satu aspek penting yang seringkali menimbulkan pertanyaan adalah kondisi air ketuban. Air ketuban, cairan yang menyelimuti janin di dalam rahim, memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan dan perkembangannya. Namun, bagaimana jika air ketuban yang seharusnya jernih berubah warna menjadi hijau keruh?

Apa Itu Air Ketuban?

Air ketuban adalah cairan yang diproduksi oleh selaput ketuban dan plasenta. Cairan ini berfungsi untuk melindungi janin dari benturan, menjaga suhu rahim tetap stabil, memungkinkan janin untuk bergerak bebas sehingga otot dan tulangnya berkembang dengan baik, serta mencegah infeksi. Normalnya, air ketuban berwarna bening atau sedikit keruh keputihan dan tidak berbau. Volume air ketuban akan terus bertambah seiring usia kehamilan, mencapai puncaknya di sekitar usia kehamilan 36-38 minggu, sebelum kemudian berkurang menjelang persalinan.

Mengapa Air Ketuban Bisa Berubah Warna Menjadi Hijau Keruh?

Perubahan warna air ketuban menjadi hijau keruh seringkali dikaitkan dengan adanya mekonium. Mekonium adalah feses pertama janin yang berbentuk kental, lengket, dan berwarna hijau gelap atau hitam. Normalnya, janin tidak akan mengeluarkan mekonium sebelum lahir karena saluran pencernaannya belum matang untuk berfungsi. Namun, dalam kondisi tertentu, janin dapat mengalami stres atau kesulitan, yang memicu pelepasan mekonium ke dalam air ketuban.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan janin mengeluarkan mekonium meliputi:

Bahaya Air Ketuban Hijau Keruh

Kehadiran mekonium dalam air ketuban, yang menyebabkan warnanya menjadi hijau keruh, perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan risiko bagi bayi. Risiko utamanya adalah sindrom aspirasi mekonium (SAM). SAM terjadi ketika bayi menghirup mekonium ke dalam paru-parunya saat proses persalinan atau bahkan sebelum lahir jika air ketuban pecah.

Mekonium yang terhirup dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan pada bayi, antara lain:

Tingkat keparahan SAM bervariasi, dari ringan hingga mengancam jiwa. Penanganan yang cepat dan tepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Air Ketuban Hijau Keruh?

Jika Anda sedang hamil dan merasakan tanda-tanda pecah ketuban, terutama jika air ketuban berwarna hijau keruh atau berwarna lain yang tidak biasa, segera hubungi dokter atau bidan Anda. Jangan panik, namun bertindaklah dengan cepat.

Saat Anda tiba di rumah sakit atau pusat persalinan, dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh, yang meliputi:

Jika diagnosis air ketuban hijau keruh akibat mekonium terkonfirmasi, tim medis akan mempersiapkan diri untuk kelahiran. Selama proses persalinan, terutama jika bayi sudah lahir, dokter akan segera membersihkan mulut, hidung, dan tenggorokan bayi untuk mencegah penghirupan mekonium. Dalam beberapa kasus, jika ada tanda-tanda kesulitan bernapas atau SAM, bayi mungkin memerlukan perawatan intensif di unit perawatan neonatal (NICU).

Kesimpulan

Air ketuban hijau keruh bukanlah kondisi yang harus selalu ditakuti, namun merupakan sinyal penting yang memerlukan perhatian medis segera. Ini menandakan kemungkinan adanya stres pada janin yang memicu pelepasan mekonium. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat oleh tenaga medis profesional, risiko komplikasi seperti sindrom aspirasi mekonium dapat diminimalkan, memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Selalu berkomunikasi terbuka dengan tim medis Anda mengenai setiap kekhawatiran selama kehamilan. Pantau setiap perubahan pada tubuh Anda dan jangan ragu untuk mencari nasihat profesional.

🏠 Homepage