Air Ketuban di USG: Memahami Fungsi dan Pentingnya

Air ketuban atau cairan amnion adalah cairan penting yang mengelilingi janin selama masa kehamilan. Cairan ini berperan krusial dalam melindungi dan mendukung pertumbuhan janin yang sehat di dalam rahim. Deteksi dan evaluasi jumlah air ketuban ini sering kali menjadi bagian penting dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) kehamilan.

Apa Itu Air Ketuban?

Air ketuban adalah cairan bening hingga agak keruh yang mengisi kantung ketuban (amnion). Cairan ini mulai diproduksi pada minggu-minggu awal kehamilan dan jumlahnya terus bertambah seiring dengan perkembangan janin. Komposisi air ketuban terus berubah, namun umumnya terdiri dari air, elektrolit, protein, karbohidrat, lipid, urea, dan sel-sel janin yang terkelupas.

Fungsi Penting Air Ketuban

Peran air ketuban sangat vital bagi perkembangan janin. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

Air Ketuban di USG: Cara Evaluasi

Selama pemeriksaan USG kehamilan, dokter atau bidan akan mengevaluasi jumlah air ketuban. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur air ketuban, namun yang paling umum adalah:

Interpretasi hasil USG air ketuban harus dilakukan oleh tenaga medis profesional. Nilai normal air ketuban bervariasi tergantung usia kehamilan. Secara umum, jumlah air ketuban akan meningkat hingga usia kehamilan sekitar 34-36 minggu, kemudian mulai menurun perlahan menjelang persalinan.

Kondisi Air Ketuban yang Tidak Normal

Adanya kelainan pada jumlah air ketuban dapat menjadi indikasi adanya masalah pada kehamilan. Kondisi ini terbagi menjadi dua:

1. Oligohidramnion (Jumlah Air Ketuban Sedikit)

Oligohidramnion terjadi ketika jumlah air ketuban lebih sedikit dari yang seharusnya untuk usia kehamilan tersebut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh:

Oligohidramnion dapat meningkatkan risiko kompresi tali pusat, cacat lahir pada sistem muskuloskeletal, dan kesulitan pernapasan pada bayi setelah lahir.

2. Polihidramnion (Jumlah Air Ketuban Berlebih)

Polihidramnion terjadi ketika jumlah air ketuban lebih banyak dari yang seharusnya. Penyebabnya bisa beragam, antara lain:

Polihidramnion yang parah dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, solusio plasenta (plasenta lepas dari dinding rahim), dan kesulitan bernapas pada ibu karena tekanan pada diafragma.

Pentingnya Pemantauan USG

Pemeriksaan USG secara rutin sangat penting untuk memantau perkembangan janin, termasuk kondisi air ketuban. Jika USG menunjukkan adanya kelainan pada jumlah air ketuban, dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari penyebabnya dan menentukan penanganan yang tepat demi kesehatan ibu dan janin.

Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau bidan Anda mengenai hasil USG Anda, termasuk terkait air ketuban. Pemahaman yang baik akan membantu Anda menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan aman.

🏠 Homepage