Air Ketuban Berkurang Saat Hamil 38 Minggu: Kenali Tanda Bahaya dan Tindakan yang Tepat

Memasuki usia kehamilan 38 minggu, sebagian besar calon ibu sudah tak sabar menantikan kehadiran buah hati. Namun, pada fase akhir kehamilan ini, penting untuk tetap waspada terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh, termasuk kondisi air ketuban. Air ketuban berkurang saat hamil 38 minggu adalah salah satu kondisi yang perlu mendapat perhatian serius karena bisa menandakan potensi masalah pada kehamilan.

Air ketuban, yang mengelilingi janin di dalam rahim, memainkan peran vital dalam melindungi bayi dari benturan, menjaga suhu rahim tetap stabil, memungkinkan janin bergerak bebas untuk perkembangan otot dan tulang, serta mencegah tali pusat tertekan. Volume air ketuban umumnya meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan dan mencapai puncaknya sekitar minggu ke-34 hingga ke-38, lalu mulai sedikit berkurang menjelang persalinan.

Apa yang Dimaksud dengan Air Ketuban Berkurang?

Kekurangan air ketuban, atau oligohidramnion, didefinisikan sebagai kondisi ketika volume cairan ketuban berada di bawah rata-rata normal untuk usia kehamilan tertentu. Pada usia kehamilan 38 minggu, seharusnya volume air ketuban masih mencukupi. Namun, jika jumlahnya menurun drastis, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah.

Penyebab Air Ketuban Berkurang di Usia Kehamilan 38 Minggu

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan air ketuban berkurang secara signifikan di usia kehamilan 38 minggu:

Tanda-tanda Air Ketuban Berkurang yang Perlu Diwaspadai

Meskipun hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan medis, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan kemungkinan air ketuban berkurang:

Bahaya Air Ketuban Berkurang pada Usia Kehamilan 38 Minggu

Kondisi air ketuban yang sangat sedikit pada usia kehamilan 38 minggu dapat menimbulkan beberapa risiko serius bagi janin dan kelancaran persalinan:

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Air Ketuban Berkurang?

Jika Anda mencurigai adanya penurunan volume air ketuban, terutama di usia kehamilan 38 minggu, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau bidan.

Dokter akan melakukan pemeriksaan, yang paling utama adalah USG untuk mengukur indeks cairan ketuban (AFI - Amniotic Fluid Index). Jika memang terdeteksi oligohidramnion, dokter akan mengevaluasi kondisi janin dan ibu secara menyeluruh. Tindakan selanjutnya akan sangat bergantung pada hasil pemeriksaan dan kondisi ibu serta janin. Beberapa kemungkinan tindakan meliputi:

Jangan pernah ragu untuk bertanya kepada tenaga medis mengenai kekhawatiran Anda. Komunikasi yang baik dengan dokter atau bidan adalah kunci untuk menjaga kehamilan tetap sehat hingga persalinan tiba.

🏠 Homepage