Air Ketuban

Air Ketuban Berkurang: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Air ketuban adalah cairan penting yang mengelilingi janin selama kehamilan. Cairan ini berperan krusial dalam melindungi janin dari cedera, menjaga suhu rahim tetap stabil, membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan janin, serta mencegah tali pusat tertekan. Namun, terkadang kondisi ini bisa mengalami penurunan volume, yang dikenal sebagai oligohidramnion atau air ketuban berkurang. Kondisi ini memerlukan perhatian medis karena dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.

Penyebab Air Ketuban Berkurang

Berbagai faktor dapat menyebabkan volume air ketuban berkurang. Memahami penyebabnya adalah langkah awal dalam penanganan yang tepat. Beberapa penyebab umum meliputi:

Gejala Air Ketuban Berkurang

Tidak semua ibu hamil merasakan gejala yang jelas ketika air ketuban berkurang. Namun, beberapa tanda yang mungkin perlu diwaspadai antara lain:

Penting untuk diingat bahwa diagnosis pasti hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Dampak Air Ketuban Berkurang pada Janin

Volume air ketuban yang rendah dapat menimbulkan berbagai risiko bagi janin, tergantung pada usia kehamilan saat kondisi ini terjadi dan seberapa parah penurunannya. Beberapa dampaknya antara lain:

Diagnosis dan Penanganan

Jika dokter mencurigai adanya penurunan volume air ketuban, pemeriksaan USG akan menjadi alat diagnostik utama. USG akan mengukur indeks cairan ketuban (AFI - Amniotic Fluid Index). Setelah diagnosis ditegakkan, penanganan akan disesuaikan dengan penyebab, usia kehamilan, dan kondisi janin.

Penanganan dapat meliputi:

Sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu berkomunikasi dengan dokter atau bidan mengenai kekhawatiran apa pun terkait kehamilannya. Pemeriksaan rutin dan kepatuhan terhadap saran medis adalah kunci untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

🏠 Homepage