Air ketuban merupakan cairan bening yang melindungi bayi selama kehamilan. Cairan ini membantu menjaga suhu rahim, memungkinkan bayi bergerak bebas, serta melindungi bayi dari infeksi dan benturan. Namun, terkadang air ketuban bisa berubah warna menjadi keruh. Kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi calon ibu, dan sangat penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi.
Apa Itu Air Ketuban Keruh?
Secara normal, air ketuban memiliki tampilan seperti air bening atau sedikit kekuningan, tidak berbau, dan tidak menggumpal. Jika air ketuban tampak keruh, kehijauan, kecoklatan, atau bahkan berbau tidak sedap, ini bisa menjadi tanda adanya masalah. Keruhnya air ketuban sering kali disebabkan oleh mekonium, yaitu feses pertama bayi yang dikeluarkan di dalam rahim. Meskipun mekoniun dalam air ketuban bisa saja normal, terutama di akhir kehamilan, namun dalam beberapa kasus bisa mengindikasikan bayi stres atau kekurangan oksigen.
Penyebab Air Ketuban Keruh
Beberapa faktor dapat menyebabkan air ketuban menjadi keruh:
Mekonium: Seperti yang disebutkan, ini adalah penyebab paling umum. Mekonium bisa keluar jika bayi mengalami stres akibat kekurangan oksigen di dalam rahim, infeksi, atau jika bayi sudah melewati tanggal perkiraan lahir.
Infeksi: Infeksi pada rahim atau ketuban (korioamnionitis) dapat menyebabkan air ketuban menjadi keruh dan berbau.
Kematangan Kehamilan: Menjelang akhir kehamilan, sel-sel kulit mati bayi dapat terkelupas dan bercampur dengan air ketuban, membuatnya tampak sedikit keruh. Namun, keruhan yang signifikan biasanya bukan hanya karena ini.
Masalah pada Plasenta: Gangguan pada plasenta yang mempengaruhi suplai oksigen ke bayi dapat memicu stres pada bayi dan menyebabkan keluarnya mekonium.
Tanda dan Gejala yang Perlu Diperhatikan
Perubahan warna air ketuban sering kali terdeteksi saat pemeriksaan USG atau saat ketuban pecah. Namun, ada beberapa tanda yang mungkin Anda rasakan:
Pecah Ketuban: Jika ketuban pecah dan Anda melihat cairan yang keluar berwarna kehijauan, kecoklatan, atau keruh seperti lendir kental.
Bau Tidak Sedap: Air ketuban yang normal tidak berbau. Jika Anda mencium bau amis, busuk, atau tidak sedap, segera periksakan diri.
Gerakan Bayi Berkurang: Perubahan signifikan pada gerakan bayi bisa menjadi tanda stres pada bayi.
Demam atau Gejala Infeksi Lainnya: Jika Anda mengalami demam, nyeri perut, atau rasa tidak nyaman lainnya, ini bisa mengindikasikan infeksi.
Tindakan yang Harus Dilakukan
Jika Anda curiga air ketuban Anda keruh, tindakan paling penting adalah:
1. Segera Hubungi Tenaga Kesehatan
Ini adalah langkah pertama dan paling krusial. Jangan menunda atau menunggu. Segera hubungi dokter kandungan, bidan, atau rumah sakit terdekat tempat Anda akan bersalin. Beritahu mereka tentang perubahan warna atau bau air ketuban yang Anda alami.
2. Pergi ke Fasilitas Kesehatan
Dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi kondisi Anda dan bayi. Ini mungkin melibatkan:
Pemeriksaan Fisik: Memeriksa tanda-tanda vital Anda, seperti suhu tubuh dan tekanan darah.
Pemeriksaan USG: Untuk melihat kondisi bayi, jumlah air ketuban, dan mendeteksi adanya mekonium.
Pemeriksaan Detak Jantung Bayi: Untuk memastikan bayi dalam kondisi baik dan tidak stres.
Tes Air Ketuban: Jika diperlukan, sampel air ketuban dapat diambil untuk diperiksa lebih lanjut mengenai adanya infeksi atau zat lain.
3. Ikuti Instruksi Dokter
Tindakan selanjutnya akan sangat bergantung pada hasil pemeriksaan dan usia kehamilan Anda. Dokter akan memberikan rekomendasi terbaik, yang bisa meliputi:
Observasi Ketat: Jika usia kehamilan sudah cukup bulan dan kondisi bayi stabil, dokter mungkin akan memantau Anda secara ketat hingga persalinan.
Induksi Persalinan: Jika usia kehamilan sudah cukup bulan atau jika ada tanda-tanda bayi stres atau infeksi, dokter mungkin menyarankan untuk menginduksi persalinan lebih cepat.
Pemberian Antibiotik: Jika terdeteksi adanya infeksi, Anda mungkin akan diberikan antibiotik.
Persalinan Caesar: Dalam kasus tertentu yang berisiko tinggi, persalinan melalui operasi caesar mungkin menjadi pilihan terbaik untuk keselamatan ibu dan bayi.
Pentingnya Penanganan Cepat
Air ketuban keruh, terutama yang disebabkan oleh mekonium, memerlukan perhatian medis segera. Jika mekonium terhirup oleh bayi saat persalinan (disebut sindrom aspirasi mekonium), ini bisa menyebabkan masalah pernapasan serius pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, semakin cepat kondisi ini dideteksi dan ditangani, semakin baik prognosisnya bagi bayi.
Kehamilan adalah perjalanan yang luar biasa, namun penting untuk selalu waspada terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional jika Anda memiliki kekhawatiran sekecil apapun, termasuk mengenai perubahan pada air ketuban Anda. Kesehatan Anda dan buah hati adalah prioritas utama.