Ilustrasi: Konsep Regresi Logistik Biner dengan SPSS.
Regresi logistik biner adalah sebuah metode statistik yang sangat kuat dan banyak digunakan untuk memprediksi probabilitas suatu kejadian yang memiliki dua kemungkinan hasil (biner). Sebagai contoh, apakah seorang nasabah akan menunggak pembayaran kredit (ya/tidak), apakah seorang pasien akan sembuh dari penyakit tertentu (sembuh/tidak sembuh), atau apakah seorang siswa akan lulus ujian (lulus/tidak lulus). Dalam dunia penelitian ilmiah, pemasaran, dan analisis bisnis, kemampuan untuk memprediksi hasil biner ini sangatlah berharga.
Salah satu perangkat lunak statistik yang paling populer dan mudah diakses untuk melakukan analisis regresi logistik biner adalah SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Dengan antarmuka grafisnya yang intuitif, SPSS memungkinkan pengguna, bahkan yang baru memulai analisis statistik, untuk menerapkan model regresi logistik biner dengan relatif mudah. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam melakukan analisis regresi logistik biner menggunakan SPSS, mulai dari persiapan data hingga interpretasi hasil.
Regresi logistik biner cocok digunakan ketika:
Sebelum memulai, pastikan data Anda sudah siap. Variabel dependen harus dikodekan menjadi dua nilai numerik (misalnya, 0 untuk "tidak terjadi" dan 1 untuk "terjadi"), dan variabel independen juga harus dalam format yang sesuai.
Buka file data Anda di SPSS. Pastikan variabel dependen dan independen sudah terdefinisi dengan benar di 'Variable View'.
Navigasikan menu SPSS: Analyze > Regression > Binary Logistic...
Sebuah jendela dialog 'Binary Logistic Regression' akan muncul.
Klik tombol Options...:
Klik tombol Save...:
Setelah semua pengaturan selesai, klik OK pada jendela dialog utama 'Binary Logistic Regression'. SPSS akan menampilkan output di jendela Output Viewer.
Output SPSS untuk regresi logistik biner terdiri dari beberapa bagian penting yang perlu diinterpretasikan:
Bagian ini menunjukkan variabel independen yang dimasukkan ke dalam model dan metode yang digunakan.
Uji ini menguji apakah model secara keseluruhan signifikan. Perhatikan nilai Sig.. Jika nilai Sig. lebih kecil dari tingkat signifikansi yang Anda tetapkan (misalnya, 0.05), maka model secara keseluruhan signifikan, yang berarti model tersebut lebih baik dalam memprediksi variabel dependen daripada model tanpa prediktor.
Bagian ini menyediakan ukuran kecocokan model seperti Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square. Nilai-nilai ini memberikan perkiraan seberapa besar variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen, meskipun interpretasinya tidak seketat R-squared pada regresi linier.
Tabel ini menunjukkan seberapa baik model memprediksi klasifikasi (kategori) dari variabel dependen. Perhatikan Overall Percentage Correct untuk melihat akurasi prediksi model.
Ini adalah bagian terpenting untuk interpretasi pengaruh variabel independen. Kolom-kolom utamanya adalah:
Tabel Hosmer and Lemeshow Test digunakan untuk menguji kecocokan model. Nilai Sig. yang lebih besar dari 0.05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara observasi aktual dan prediksi model, yang berarti model memiliki kecocokan yang baik.
Regresi logistik biner adalah alat analisis yang sangat berharga untuk memahami dan memprediksi hasil yang bersifat dikotom. Dengan panduan ini, Anda seharusnya dapat menerapkan dan menginterpretasikan hasil analisis regresi logistik biner menggunakan SPSS. Ingatlah selalu untuk memeriksa asumsi dasar dan melaporkan hasil dengan jelas, termasuk koefisien, odds ratio, dan nilai signifikansi, serta ukuran kecocokan model. Analisis yang cermat akan memberikan wawasan yang mendalam untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.