Mengupas Tuntas Minuman pH 9: Air Alkali dan Peranannya
Pendahuluan: Tren Kesehatan dan Pencarian Keseimbangan
Dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat telah meningkat secara eksponensial. Manusia modern semakin mencari cara untuk mengoptimalkan kesehatan, mulai dari pola makan, olahraga, hingga jenis cairan yang dikonsumsi. Di tengah lautan informasi kesehatan, muncul satu istilah yang kian populer: minuman pH 9, atau yang lebih dikenal sebagai air alkali. Produk ini sering kali dipasarkan dengan berbagai klaim manfaat, mulai dari hidrasi yang lebih baik hingga membantu menetralkan asam dalam tubuh.
Artikel ini dirancang untuk menjadi panduan komprehensif Anda dalam memahami dunia minuman pH 9. Kita akan menyelami dasar-dasar ilmiah di balik skala pH, mengidentifikasi apa sebenarnya minuman pH 9 itu, menelaah potensi manfaat yang diklaim, membedahnya dari sudut pandang kritis dan ilmiah, serta memberikan panduan praktis tentang cara mengonsumsinya secara bijak. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berimbang, memungkinkan Anda membuat keputusan yang terinformasi tentang peran minuman ini dalam gaya hidup Anda.
Bab 1: Memahami Skala pH dan Keseimbangan Asam-Basa Tubuh
Sebelum kita dapat membahas minuman pH 9 secara mendalam, sangat penting untuk memahami konsep dasar yang melandasinya, yaitu skala pH dan bagaimana tubuh kita menjaga keseimbangan asam-basa.
Apa Itu Skala pH?
pH adalah singkatan dari "potential of Hydrogen" atau "potensial Hidrogen". Ini adalah skala logaritmik yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan (alkalinitas) dari suatu larutan berbasis air. Skala ini berkisar dari 0 hingga 14.
- pH 0-6.9: Asam. Semakin rendah angkanya, semakin kuat sifat asamnya. Contoh: jus lemon (pH 2), cuka (pH 3).
- pH 7: Netral. Ini adalah titik tengah, tidak asam dan tidak basa. Air murni pada suhu kamar memiliki pH sekitar 7.
- pH 7.1-14: Basa atau Alkali. Semakin tinggi angkanya, semakin kuat sifat basanya. Contoh: soda kue (pH 9), amonia (pH 11).
Penting untuk diingat bahwa skala ini bersifat logaritmik. Ini berarti setiap perubahan satu angka penuh pada skala pH mewakili perubahan sepuluh kali lipat dalam tingkat keasaman atau kebasaan. Sebagai contoh, larutan dengan pH 5 adalah sepuluh kali lebih asam daripada larutan dengan pH 6, dan seratus kali lebih asam daripada larutan pH 7.
Keseimbangan pH dalam Tubuh Manusia
Tubuh manusia adalah sebuah sistem biokimia yang sangat kompleks dan canggih. Berbagai bagian tubuh memiliki tingkat pH yang berbeda-beda, disesuaikan dengan fungsinya masing-masing.
- Darah: Bagian tubuh yang paling ketat regulasinya. pH darah manusia harus dijaga dalam rentang yang sangat sempit, yaitu antara 7.35 hingga 7.45. Sedikit basa. Penyimpangan sekecil apa pun dari rentang ini dapat menyebabkan kondisi medis serius yang disebut asidosis (terlalu asam) atau alkalosis (terlalu basa).
- Lambung: Lingkungan yang sangat asam, dengan pH sekitar 1.5 hingga 3.5. Keasaman ini sangat penting untuk memecah makanan dan membunuh patogen berbahaya seperti bakteri dan virus yang masuk bersama makanan.
- Kulit: Permukaan kulit cenderung sedikit asam, dengan pH sekitar 4.7 hingga 5.75. Lapisan asam ini, yang dikenal sebagai "acid mantle," berfungsi sebagai penghalang pelindung terhadap mikroorganisme.
- Urin: pH urin bisa sangat bervariasi, biasanya antara 4.6 hingga 8.0, tergantung pada diet, hidrasi, dan metabolisme tubuh. Ini adalah salah satu cara tubuh membuang kelebihan asam atau basa.
Homeostasis: Mekanisme Penjaga Keseimbangan Alami
Tubuh memiliki mekanisme yang luar biasa efisien untuk menjaga pH darah tetap stabil, sebuah proses yang dikenal sebagai homeostasis asam-basa. Dua organ utama yang bertanggung jawab atas tugas ini adalah paru-paru dan ginjal.
- Paru-paru: Mengatur pH dengan mengontrol kadar karbon dioksida (CO2) dalam darah. CO2, ketika larut dalam darah, membentuk asam karbonat. Dengan bernapas lebih cepat atau lebih lambat, kita dapat mengeluarkan lebih banyak atau lebih sedikit CO2, sehingga secara cepat menyesuaikan tingkat keasaman darah.
- Ginjal: Berperan dalam regulasi jangka panjang. Ginjal menyaring darah dan dapat mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin. Proses ini lebih lambat daripada pengaturan oleh paru-paru tetapi memiliki dampak yang lebih permanen.
Mekanisme ini sangat efektif sehingga, pada individu yang sehat, apa yang kita makan atau minum memiliki dampak yang sangat minimal dan sementara terhadap pH darah.
Bab 2: Apa Sebenarnya Minuman pH 9 Itu?
Dengan pemahaman dasar tentang pH, kita sekarang bisa mendefinisikan apa itu minuman pH 9. Secara sederhana, ini adalah air yang telah diolah atau bersumber secara alami sehingga memiliki tingkat pH sekitar 9, yang menempatkannya dalam kategori basa atau alkali.
Bagaimana Air Alkali Dibuat?
Air dengan pH 9 tidak selalu ditemukan begitu saja. Ada beberapa cara untuk mencapainya, baik secara alami maupun buatan.
1. Sumber Alami
Beberapa air dari mata air alami di dunia memiliki sifat alkali. Ini terjadi ketika air mengalir melalui bebatuan dan tanah, di mana ia menyerap berbagai mineral seperti kalsium, kalium, magnesium, dan bikarbonat. Mineral-mineral inilah yang meningkatkan pH air secara alami. Air jenis ini sering kali dianggap premium karena kandungan mineral alaminya.
2. Proses Ionisasi (Elektrolisis)
Ini adalah metode buatan yang paling umum digunakan. Alat yang disebut water ionizer atau pengionisasi air menggunakan proses yang disebut elektrolisis. Air biasa (H2O) dialirkan melalui alat yang memiliki dua elektroda, satu bermuatan positif (anoda) dan satu bermuatan negatif (katoda). Proses ini memisahkan air menjadi dua aliran:
- Air Alkali (Basa): Terkumpul di sekitar katoda (-). Air ini kaya akan mineral alkali seperti kalsium dan magnesium dan memiliki pH yang lebih tinggi (misalnya, pH 8, 9, atau 10).
- Air Asam: Terkumpul di sekitar anoda (+). Air ini mengandung mineral asam seperti sulfat dan klorida dan memiliki pH yang lebih rendah. Air asam ini biasanya tidak untuk diminum tetapi dapat digunakan untuk keperluan pembersihan atau perawatan kulit.
Selain meningkatkan pH, proses ionisasi ini juga diklaim dapat mengubah Potensial Reduksi Oksidasi (Oxidation-Reduction Potential/ORP) air menjadi negatif, yang akan kita bahas lebih lanjut di bagian manfaat.
3. Penambahan Mineral atau Zat Alkali
Metode ini adalah yang paling sederhana. Air dapat dibuat menjadi alkali dengan menambahkan zat basa. Beberapa metode yang umum meliputi:
- pH Drops: Tetesan konsentrat mineral alkali yang dapat ditambahkan ke dalam segelas air untuk meningkatkan pH-nya secara instan.
- Filter Air Alkali: Beberapa sistem penyaringan air modern tidak hanya membersihkan air tetapi juga memiliki kartrid tambahan yang mengandung mineral untuk meningkatkan pH air yang melewatinya.
- Baking Soda (Natrium Bikarbonat): Menambahkan sedikit baking soda ke dalam air akan secara efektif menaikkan pH-nya. Namun, metode ini juga akan meningkatkan kandungan natrium secara signifikan.
Perbedaan Antara "Alkaline Water" dan "Artificially Alkalized Water"
Penting untuk membedakan antara air yang secara alami bersifat alkali dan air yang dibuat menjadi alkali. Air alkali alami mendapatkan pH basanya dari mineral yang dikandungnya. Sementara itu, air yang diionisasi (alkalized water) mungkin tidak memiliki kandungan mineral yang tinggi, tetapi pH-nya diubah melalui proses elektrolisis. Keduanya memiliki pH tinggi, tetapi komposisi mineralnya bisa sangat berbeda.
Bab 3: Potensi Manfaat yang Diklaim dari Minuman pH 9
Bagian ini akan membahas berbagai klaim kesehatan yang sering dikaitkan dengan konsumsi minuman pH 9. Penting untuk dicatat bahwa banyak dari klaim ini masih menjadi subjek perdebatan dalam komunitas ilmiah dan memerlukan lebih banyak penelitian berkualitas tinggi untuk pembuktian definitif. Kami akan menyajikannya berdasarkan teori dan studi pendahuluan yang ada.
1. Hidrasi Superior
Salah satu klaim yang paling sering diutarakan adalah bahwa air alkali dapat menghidrasi tubuh lebih efektif daripada air biasa. Teori di baliknya adalah bahwa proses ionisasi membuat molekul air menjadi lebih kecil atau "micro-clustered," sehingga lebih mudah diserap oleh sel-sel tubuh.
Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition menemukan bahwa setelah dehidrasi akibat olahraga, partisipan yang minum air alkali terelektrolisis memiliki viskositas (kekentalan) darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang minum air keran standar. Viskositas darah yang lebih rendah berarti darah mengalir lebih efisien, yang dapat diartikan sebagai hidrasi yang lebih baik. Namun, studi ini berskala kecil dan para peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini.
2. Menetralkan Kelebihan Asam dalam Tubuh
Ini adalah klaim inti dari promosi air alkali. Teori ini didasarkan pada "hipotesis abu asam" (acid-ash hypothesis), yang menyatakan bahwa makanan yang kita konsumsi setelah dimetabolisme akan meninggalkan residu "abu" yang bersifat asam atau basa. Daging, produk susu, dan biji-bijian olahan dianggap menghasilkan abu asam, sementara buah-buahan dan sayuran menghasilkan abu basa. Teori ini berpendapat bahwa diet modern yang tinggi makanan penghasil asam dapat menyebabkan kondisi asidosis metabolik tingkat rendah yang kronis.
Pendukung minuman pH 9 mengklaim bahwa dengan mengonsumsi air alkali, kita dapat membantu menetralkan kelebihan asam ini, mengurangi beban pada mekanisme penyangga tubuh, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Klaim ini secara teoritis masuk akal, tetapi seperti yang telah dibahas, tubuh sudah memiliki sistem yang sangat kuat untuk mengatur pH, dan dampak dari air minum terhadap keseimbangan sistemik ini masih diperdebatkan.
3. Meringankan Gejala Asam Lambung (Refluks)
Klaim ini memiliki beberapa dukungan ilmiah awal yang menarik. Pepsin adalah enzim utama yang bertanggung jawab atas kerusakan jaringan esofagus selama refluks asam. Enzim ini menjadi aktif dalam lingkungan asam. Sebuah studi laboratorium (in vitro) yang diterbitkan dalam The Annals of Otology, Rhinology & Laryngology menemukan bahwa air dengan pH 8.8 (mendekati 9) dapat secara permanen menonaktifkan pepsin. Selain itu, air tersebut menunjukkan kapasitas penyangga asam yang baik.
Studi ini menunjukkan bahwa air alkali mungkin memiliki potensi terapeutik bagi pasien dengan penyakit refluks. Namun, ini adalah studi laboratorium, dan penelitian pada manusia diperlukan untuk memvalidasi efektivitasnya dalam pengaturan klinis nyata.
4. Sifat Antioksidan
Air alkali yang dihasilkan melalui proses ionisasi sering kali memiliki nilai Potensial Reduksi Oksidasi (ORP) yang negatif. ORP adalah ukuran kecenderungan suatu zat untuk mendapatkan atau kehilangan elektron. Nilai ORP negatif menunjukkan potensi antioksidan, artinya ia dapat menyumbangkan elektron untuk menetralkan radikal bebas yang berbahaya dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan dikaitkan dengan penuaan serta berbagai penyakit kronis.
Meskipun secara teoritis air dengan ORP negatif dapat bertindak sebagai antioksidan, efektivitas dan bioavailabilitasnya setelah dikonsumsi dan melewati asam lambung yang kuat masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab tuntas oleh penelitian ilmiah.
5. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Teori lain yang terkait dengan hipotesis abu asam adalah bahwa ketika tubuh menjadi terlalu asam, ia akan mencoba menetralkannya dengan mengambil mineral alkali dari cadangan tubuh, salah satunya adalah kalsium dari tulang. Teori ini menyatakan bahwa asidosis metabolik kronis tingkat rendah dapat berkontribusi pada pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Beberapa penelitian telah mengeksplorasi hubungan ini. Sebuah studi meta-analisis yang dipublikasikan di BMJ menyimpulkan bahwa diet alkali tidak menunjukkan bukti pencegahan osteoporosis. Namun, studi lain yang lebih kecil menemukan bahwa konsumsi air kaya bikarbonat dapat mengurangi penanda resorpsi (kerusakan) tulang. Bidang ini masih kontroversial dan membutuhkan riset lebih lanjut.
6. Potensi Detoksifikasi
Klaim "detoksifikasi" sering kali bersifat umum dan sulit diukur secara ilmiah. Para pendukungnya berpendapat bahwa dengan meningkatkan hidrasi dan menetralkan limbah metabolik yang bersifat asam, minuman pH 9 membantu tubuh, terutama ginjal dan hati, untuk membuang racun dengan lebih efisien. Meskipun hidrasi yang baik memang sangat penting untuk fungsi organ detoksifikasi, klaim bahwa pH air yang lebih tinggi memberikan keuntungan tambahan yang signifikan masih bersifat anekdotal.
Bab 4: Tinjauan Kritis dan Perspektif Ilmiah
Setelah membahas potensi manfaat yang diklaim, sangat penting untuk melihatnya dari sudut pandang yang lebih kritis dan berdasarkan konsensus ilmiah saat ini. Banyak ahli medis dan ahli gizi menyarankan kehati-hatian terhadap klaim kesehatan yang berlebihan seputar air alkali.
Kekuatan Sistem Regulasi Tubuh
Kritik utama terhadap banyak klaim air alkali adalah pengabaian terhadap betapa kuat dan efisiennya tubuh manusia dalam mengatur pH-nya sendiri. Seperti yang telah dijelaskan, paru-paru dan ginjal bekerja tanpa henti untuk menjaga pH darah dalam rentang 7.35-7.45. Gagasan bahwa minum beberapa liter air dengan pH 9 dapat secara fundamental mengubah keseimbangan sistemik ini dianggap tidak mungkin oleh sebagian besar ahli fisiologi.
"Tubuh Anda tidak membutuhkan bantuan dari luar untuk menjaga pH darahnya. Sistem penyangga bikarbonat, bersama dengan fungsi ginjal dan pernapasan, melakukan pekerjaan yang luar biasa. Minum air alkali tidak akan mengubah pH darah Anda."
Peran Asam Lambung yang Tak Terhindarkan
Setiap cairan yang kita minum, termasuk air pH 9, pertama-tama akan masuk ke lambung. Lambung adalah lingkungan yang sangat asam (pH 1.5-3.5) karena adanya asam klorida (HCl). Ketika air alkali masuk ke lambung, asam lambung yang kuat akan segera menetralkannya, menurunkan pH-nya secara drastis sebelum diserap oleh usus. Tubuh kemudian akan merespons dengan memproduksi lebih banyak asam lambung untuk mengembalikan tingkat keasaman yang dibutuhkan untuk pencernaan. Dengan kata lain, efek alkalinisasi dari air tersebut kemungkinan besar sudah hilang bahkan sebelum mencapai aliran darah.
Kualitas dan Keterbatasan Penelitian
Banyak studi yang sering dikutip untuk mendukung manfaat air alkali memiliki keterbatasan, seperti:
- Skala Kecil: Banyak penelitian hanya melibatkan sejumlah kecil partisipan, sehingga sulit untuk menggeneralisasi hasilnya ke populasi yang lebih luas.
- Durasi Singkat: Studi sering kali hanya berlangsung dalam waktu singkat, sehingga efek jangka panjang dari konsumsi air alkali tidak diketahui.
- Studi In Vitro atau Hewan: Beberapa temuan berasal dari penelitian di laboratorium (in vitro) atau pada hewan, yang hasilnya tidak selalu dapat diterapkan pada manusia.
- Potensi Bias: Beberapa penelitian mungkin didanai oleh perusahaan yang menjual produk air alkali, yang dapat menimbulkan potensi konflik kepentingan.
Komunitas medis secara umum setuju bahwa penelitian yang lebih besar, independen, dan terkontrol dengan baik diperlukan sebelum klaim kesehatan yang kuat dapat dibuat.
Efek Plasebo dan Manfaat Hidrasi Umum
Salah satu faktor yang mungkin berperan adalah efek plasebo. Ketika seseorang berinvestasi dalam produk kesehatan yang mahal (seperti pengionisasi air) atau secara sadar memilih produk "sehat", mereka cenderung merasa lebih baik hanya karena keyakinan mereka terhadap produk tersebut. Selain itu, banyak orang yang mulai minum air alkali juga menjadi lebih sadar akan hidrasi secara umum. Mereka mungkin akhirnya minum lebih banyak air daripada sebelumnya. Manfaat yang mereka rasakan bisa jadi berasal dari hidrasi yang lebih baik secara keseluruhan, bukan dari pH air itu sendiri.
Bab 5: Panduan Konsumsi Minuman pH 9 yang Bijak
Jika Anda memutuskan untuk mencoba minuman pH 9, ada beberapa panduan yang dapat membantu Anda melakukannya dengan lebih bijak dan aman.
Siapa yang Mungkin Perlu Berhati-hati?
Meskipun air alkali umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang, ada beberapa kelompok yang harus berhati-hati atau berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu:
- Penderita Penyakit Ginjal: Ginjal memainkan peran kunci dalam mengatur keseimbangan elektrolit dan pH. Orang dengan fungsi ginjal yang terganggu mungkin tidak dapat menangani kelebihan mineral atau perubahan pH dengan baik.
- Orang dengan Kondisi Jantung: Beberapa metode pembuatan air alkali dapat mengubah kandungan mineral, yang berpotensi memengaruhi orang dengan kondisi kardiovaskular tertentu, terutama jika mereka sedang menjalani diet rendah mineral tertentu.
Konsumsi berlebihan air alkali secara ekstrem dan dalam jangka waktu lama secara teoritis dapat menyebabkan kondisi yang disebut alkalosis metabolik. Gejalanya bisa meliputi mual, muntah, kedutan otot, kesemutan di tangan atau wajah, dan kebingungan. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi hanya karena minum air alkali.
Kapan Waktu Terbaik untuk Mengonsumsinya?
Untuk menghindari potensi gangguan pada proses pencernaan, beberapa ahli menyarankan untuk tidak minum air alkali bersamaan dengan makan. Asam lambung sangat penting untuk mencerna protein. Minum air alkali saat makan dapat menetralkan sebagian asam ini dan berpotensi memperlambat pencernaan. Waktu terbaik untuk meminumnya adalah:
- Setidaknya 30 menit sebelum makan.
- Sekitar 1.5 hingga 2 jam setelah makan.
Ini memungkinkan lambung untuk melakukan tugasnya tanpa gangguan.
Membuat Sendiri vs. Membeli: Pertimbangan Praktis
Membeli Air Alkali Kemasan
- Kelebihan: Praktis, mudah didapat, kualitas dan pH terjamin oleh produsen.
- Kekurangan: Lebih mahal daripada air biasa, menghasilkan sampah plastik, nilai ORP negatif (jika ada) dapat menurun seiring waktu penyimpanan.
Menggunakan Mesin Ionizer
- Kelebihan: Akses tak terbatas ke air alkali segar, dapat mengatur tingkat pH yang diinginkan, menghasilkan ORP negatif yang lebih kuat, investasi jangka panjang bisa lebih hemat.
- Kekurangan: Biaya awal yang sangat tinggi, memerlukan pemasangan dan perawatan, menghasilkan aliran air asam sebagai produk sampingan.
Metode DIY (Do-It-Yourself)
- Dengan Lemon: Mitos umum mengatakan bahwa air lemon bersifat alkali. Meskipun lemon sangat asam di luar tubuh, secara teoritis ia dimetabolisme menjadi produk alkali di dalam tubuh. Namun, efeknya pada pH tubuh sangat minimal. Ini lebih merupakan cara untuk menambah rasa pada air daripada metode alkalinisasi yang andal.
- Dengan Baking Soda: Menambahkan sekitar setengah sendok teh baking soda ke dalam satu liter air adalah cara yang efektif dan murah untuk menaikkan pH. Namun, perlu diingat bahwa ini akan sangat meningkatkan asupan natrium Anda, yang tidak dianjurkan bagi orang dengan tekanan darah tinggi atau masalah ginjal.
Bab 6: Mitos dan Fakta Seputar Air Alkali
Karena popularitasnya, banyak informasi yang salah dan berlebihan beredar tentang air alkali. Mari kita pisahkan beberapa mitos dari fakta.
Mitos: Air alkali dapat menyembuhkan kanker.
Fakta: Ini adalah klaim yang paling berbahaya dan sama sekali tidak berdasar. Teori ini muncul dari pengamatan bahwa sel kanker tidak dapat berkembang dalam lingkungan yang sangat basa (alkali) di laboratorium. Namun, lingkungan laboratorium sangat berbeda dari tubuh manusia yang kompleks. Tidak ada bukti ilmiah yang kredibel yang menunjukkan bahwa minum air alkali dapat mencegah atau menyembuhkan kanker. Mengandalkan air alkali sebagai pengobatan kanker dapat berakibat fatal karena menunda perawatan medis yang telah terbukti efektif.
Mitos: Semua air kemasan bersifat asam dan buruk bagi Anda.
Fakta: pH air kemasan sangat bervariasi. Air murni yang dimurnikan melalui reverse osmosis atau distilasi cenderung sedikit asam karena menyerap CO2 dari udara. Namun, banyak air mineral kemasan yang bersumber dari mata air alami memiliki pH netral atau bahkan sedikit basa karena kandungan mineralnya. Air yang sedikit asam tidak berbahaya bagi tubuh yang sehat.
Mitos: Anda harus minum air dengan pH setinggi mungkin.
Fakta: Keseimbangan adalah kunci. Minum air dengan pH yang sangat tinggi (misalnya, di atas 10) tidak selalu lebih baik dan bahkan dapat menyebabkan masalah pencernaan atau iritasi kulit bagi sebagian orang. Sebagian besar produk air alkali komersial berada di kisaran pH 8 hingga 9.5, yang umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi.
Fakta: Fokus utama harus pada hidrasi.
Fakta: Manfaat kesehatan terbesar dan yang paling tak terbantahkan dari minum air jenis apa pun adalah hidrasi. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, dan tetap terhidrasi dengan baik sangat penting untuk hampir setiap fungsi tubuh, mulai dari fungsi otak, pengaturan suhu, hingga pembuangan limbah. Daripada terlalu terobsesi dengan pH, pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari.
Kesimpulan: Sebuah Perspektif yang Seimbang
Minuman pH 9, atau air alkali, telah memposisikan dirinya sebagai produk premium dalam pasar kesehatan dan kebugaran. Ia hadir dengan serangkaian klaim manfaat yang menarik, mulai dari hidrasi superior hingga menetralkan asam tubuh. Beberapa dari klaim ini, seperti potensinya dalam meredakan gejala refluks, didukung oleh penelitian laboratorium awal yang menjanjikan.
Namun, penting untuk mendekati topik ini dengan perspektif yang kritis dan seimbang. Tubuh manusia sudah dilengkapi dengan sistem penyangga yang sangat canggih dan efisien untuk menjaga keseimbangan pH, terutama pada darah. Dampak signifikan dari minum air alkali terhadap keseimbangan sistemik ini masih menjadi subjek perdebatan ilmiah yang kuat. Banyak manfaat yang dirasakan oleh konsumen mungkin berasal dari hidrasi yang lebih baik secara umum atau efek plasebo.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengonsumsi minuman pH 9 adalah pilihan pribadi. Ia umumnya aman bagi kebanyakan orang sehat dan dapat menjadi bagian dari gaya hidup terhidrasi. Namun, jangan pernah menganggapnya sebagai obat ajaib atau pengganti untuk diet seimbang yang kaya akan buah-buahan dan sayuran, yang merupakan cara paling terbukti untuk mendukung kesehatan dan keseimbangan alkali alami tubuh. Selalu utamakan hidrasi yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan drastis pada pola makan atau minum Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.