Ilustrasi: Simbol kesehatan dan perlindungan kehamilan
Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan sekaligus tantangan bagi setiap wanita. Salah satu komplikasi yang perlu diwaspadai adalah ketuban pecah dini (KPD), yaitu pecahnya selaput ketuban sebelum proses persalinan dimulai atau sebelum usia kehamilan mencapai cukup bulan (37 minggu). KPD dapat meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan bayi, serta komplikasi serius lainnya yang dapat mengancam keselamatan keduanya.
Ketuban pecah dini adalah kondisi medis di mana kantung ketuban yang berisi cairan ketuban robek dan mengeluarkan cairan sebelum waktunya. Pecahnya ketuban ini bisa terjadi secara tiba-tiba dengan semburan cairan yang banyak, atau bisa juga hanya berupa rembesan cairan. Meskipun terkadang sulit dibedakan dengan keputihan, adanya rembesan cairan yang bening, berbau khas, dan tidak berbau pesing sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya ketuban pecah dini, di antaranya:
Meskipun tidak semua kasus KPD dapat dicegah sepenuhnya, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya dan menjaga kesehatan kehamilan:
Kebersihan yang terjaga adalah kunci utama untuk mencegah infeksi. Mandi secara teratur, ganti pakaian dalam setiap hari, dan hindari penggunaan produk kewanitaan yang berpotensi mengiritasi daerah kewanitaan. Pastikan toilet dan lingkungan tempat tinggal bersih.
Nutrisi yang cukup sangat penting untuk kekuatan jaringan tubuh, termasuk selaput ketuban. Pastikan asupan vitamin C (terdapat dalam buah-buahan sitrus, beri, kiwi) dan protein (daging, ikan, telur, kacang-kacangan) tercukupi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai suplemen kehamilan yang tepat.
Pemeriksaan kehamilan secara rutin memungkinkan dokter memantau perkembangan janin dan kondisi ibu. Jika ada tanda-tanda infeksi atau kondisi lain yang berpotensi menyebabkan KPD, dokter dapat mendeteksinya sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat.
Stres kronis dapat memengaruhi kesehatan ibu secara keseluruhan. Carilah cara-cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga kehamilan, mendengarkan musik, atau bercengkerama dengan orang terkasih.
Merokok dan penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Jika Anda memiliki kebiasaan ini, segera hentikan dengan bantuan profesional jika diperlukan.
Kenaikan berat badan yang terlalu drastis atau justru terlalu sedikit dapat memengaruhi kesehatan kehamilan. Ikuti panduan kenaikan berat badan yang disarankan oleh dokter.
Hindari mengangkat beban berat, aktivitas fisik yang terlalu melelahkan, atau posisi yang menekan perut secara berlebihan. Dengarkan tubuh Anda dan istirahatlah yang cukup.
Jika Anda mengalami gejala infeksi seperti demam, nyeri saat buang air kecil, keputihan yang tidak normal, atau nyeri perut bagian bawah, segera periksakan diri ke dokter.
Apabila ketuban pecah dini terjadi, jangan panik. Segera hubungi dokter atau bidan Anda. Jika cairan yang keluar masih sedikit, cobalah untuk membatasi aktivitas fisik dan segera menuju fasilitas kesehatan terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menilai kondisi Anda dan bayi, serta menentukan penanganan terbaik.
Mencegah ketuban pecah dini adalah upaya penting dalam menjaga kesehatan kehamilan. Dengan kesadaran akan faktor risiko dan penerapan gaya hidup sehat, ibu hamil dapat meminimalkan potensi komplikasi dan menyambut kelahiran buah hati dengan lebih tenang dan aman.