Kencing Terasa Belum Tuntas: Kenali Penyebab & Solusinya
Ilustrasi: Aliran urin dan indikasi masalah.
Sensasi kencing terasa belum tuntas, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hesitancy dan incomplete bladder emptying, adalah kondisi yang cukup umum dialami oleh banyak orang. Keluhan ini bisa muncul kapan saja, baik pada pria maupun wanita, dan terkadang bisa mengganggu kualitas hidup sehari-hari. Rasanya seperti kandung kemih belum sepenuhnya kosong setelah buang air kecil, menyisakan dorongan untuk kembali buang air kecil meskipun tidak ada urin yang keluar atau hanya sedikit.
Kondisi ini bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan sebuah gejala yang mengindikasikan adanya masalah pada sistem saluran kemih, kandung kemih, atau bahkan saraf yang mengontrol fungsi berkemih. Memahami penyebab di balik sensasi ini sangat penting agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Berbagai Penyebab Kencing Terasa Belum Tuntas
Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kencing terasa belum tuntas. Penting untuk dicatat bahwa penyebabnya bisa berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan individu.
Pada Pria:
Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH): Ini adalah penyebab paling umum pada pria usia lanjut. Kelenjar prostat yang membesar dapat menekan uretra (saluran kencing), sehingga menghambat aliran urin dan menimbulkan sensasi tidak tuntas.
Prostatitis: Peradangan pada kelenjar prostat juga bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri, yang berujung pada kesulitan berkemih dan rasa tidak tuntas.
Kanker Prostat: Meskipun lebih jarang dari BPH, kanker prostat yang tumbuh dapat memberikan tekanan pada uretra.
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi pada saluran kemih, termasuk uretra, dapat menyebabkan peradangan dan iritasi yang mengganggu proses berkemih.
Pada Wanita:
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Sama seperti pria, ISK adalah penyebab umum pada wanita karena anatomi uretra yang lebih pendek.
Prolaps Organ Panggul: Kondisi seperti sistokel (turunnya kandung kemih) dapat menyebabkan tekanan pada uretra atau menghalangi pengosongan kandung kemih sepenuhnya.
Kandung Kemih yang Terlalu Aktif (Overactive Bladder/OAB): Seringkali disertai dorongan mendesak untuk buang air kecil, OAB juga bisa menimbulkan perasaan tidak tuntas.
Penyebab Umum pada Pria dan Wanita:
Gangguan Saraf: Kondisi seperti diabetes yang tidak terkontrol, stroke, penyakit Parkinson, atau cedera tulang belakang dapat merusak saraf yang mengendalikan fungsi kandung kemih.
Obat-obatan Tertentu: Beberapa jenis obat, seperti dekongestan, antihistamin, antidepresan, atau obat penenang, dapat mempengaruhi kemampuan kandung kemih untuk berkontraksi atau merelaksasi otot sfingter, sehingga menimbulkan masalah berkemih.
Efek Samping Operasi atau Radioterapi: Terutama pada area panggul, prosedur medis ini bisa merusak saraf atau struktur yang terlibat dalam proses berkemih.
Kebiasaan Buruk: Menahan buang air kecil terlalu sering atau minum terlalu sedikit dapat mempengaruhi kesehatan kandung kemih dalam jangka panjang.
Masalah Psikologis: Kecemasan atau stres terkadang dapat memicu gejala fisik, termasuk sensasi tidak tuntas saat buang air kecil.
Kapan Harus Khawatir dan Mencari Pertolongan Medis?
Meskipun kadang bisa disebabkan oleh hal yang tidak serius, sensasi kencing terasa belum tuntas sebaiknya tidak diabaikan, terutama jika disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
Nyeri saat buang air kecil.
Adanya darah dalam urin (hematuria).
Sering buang air kecil, terutama di malam hari (nokturia).
Urin yang keruh atau berbau tidak sedap.
Demam atau menggigil.
Kesulitan memulai buang air kecil (hesitancy).
Aliran urin yang lemah atau terputus-putus.
Inkontinensia urin (tidak bisa menahan kencing).
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan beberapa tes seperti tes urin, tes darah, USG, atau pemeriksaan urodinamik untuk menentukan akar penyebab masalah.
Solusi dan Penanganan yang Mungkin
Penanganan kencing terasa belum tuntas sangat bergantung pada penyebabnya. Dokter akan menyesuaikan rencana pengobatan untuk mengatasi kondisi spesifik yang Anda alami.
Perubahan Gaya Hidup: Dalam beberapa kasus ringan, perubahan kebiasaan seperti membatasi asupan cairan sebelum tidur, menghindari kafein dan alkohol, serta melatih otot panggul (latihan Kegel) dapat membantu.
Obat-obatan: Tergantung pada penyebabnya, dokter mungkin meresepkan obat untuk meredakan pembengkakan prostat, mengatasi infeksi, mengontrol kandung kemih yang terlalu aktif, atau menenangkan otot-otot saluran kemih.
Terapi Fisik: Latihan Kegel atau terapi fisik panggul dapat memperkuat otot yang mendukung fungsi kandung kemih.
Prosedur Medis atau Pembedahan: Untuk kasus yang lebih serius, seperti BPH yang parah atau prolaps organ panggul, pembedahan mungkin menjadi pilihan untuk memperbaiki struktur yang terganggu atau mengangkat jaringan yang menghambat aliran urin.
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai, sensasi kencing terasa belum tuntas dapat diatasi, sehingga Anda dapat kembali menikmati kualitas hidup yang lebih baik dan nyaman.