Mengalami kesulitan saat buang air kecil atau sensasi kencing yang tidak tuntas bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini, yang sering disebut sebagai kencing kurang lancar, bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami penyebabnya adalah langkah awal yang penting untuk mencari solusi yang tepat dan menjaga kesehatan saluran kemih Anda.
Ada banyak alasan mengapa seseorang mengalami kencing kurang lancar. Beberapa penyebab umum meliputi:
Ini adalah penyebab paling umum pada pria yang lebih tua. Prostat yang membesar dapat menekan uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh), sehingga menghambat aliran urine.
ISK dapat menyebabkan peradangan pada kandung kemih, uretra, atau bagian lain dari saluran kemih. Peradangan ini bisa membuat buang air kecil terasa sakit, sering, dan tidak tuntas.
Batu yang terbentuk di ginjal atau kandung kemih dapat berpindah dan menyumbat saluran kemih, menghalangi aliran urine.
Selain karena infeksi, sistitis juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti iritasi dari bahan kimia, radiasi, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Kondisi yang memengaruhi saraf, seperti stroke, penyakit Parkinson, atau cedera tulang belakang, dapat mengganggu sinyal antara otak dan kandung kemih, sehingga mengganggu fungsi kandung kemih.
Beberapa jenis obat, seperti dekongestan, antihistamin, dan beberapa antidepresan, dapat memengaruhi otot-otot kandung kemih dan menghambat aliran urine.
Meskipun jarang menjadi penyebab utama, stres dan kecemasan dapat memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk kemampuan untuk rileks saat buang air kecil.
Selain rasa tidak tuntas saat kencing, beberapa gejala lain yang mungkin menyertai kondisi ini antara lain:
Jangan abaikan gejala kencing kurang lancar. Jika Anda mengalami gejala-gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter:
Penanganan kencing kurang lancar sangat bergantung pada penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan mungkin melakukan beberapa tes tambahan seperti tes urine, tes darah, atau USG untuk menentukan diagnosis yang tepat.
Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu. Ini termasuk:
Tergantung pada penyebabnya, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk:
Jika kondisi tidak membaik dengan obat-obatan atau gaya hidup, atau jika ada penyumbatan signifikan, prosedur medis atau pembedahan mungkin diperlukan. Contohnya termasuk: